Review Pelanggan untuk Tatap Moeka
Jangan Ngopi Saja, Mesti Coba Makanannya Juga!
oleh Ika Nurhayati, 08 Desember 2021 (sekitar 3 tahun yang lalu)
4 pembaca berterima kasih
Tempat ngopi santai sekaligus makan enak di Margonda. Tempat yang tenang juga--versi saya--buat mengobrol bahkan mengerjakan tugas, karena tidak ada musik yang bising, tidak diperbolehkan juga merokok.
Nah kalau melipir di sini, jangan pesan minuman saja--ada jus dst. selain kopi. Tapi harus coba makanannya. Makanan berat atau ringan, apa saja. Terfavorit saya di sini adalah nasi goreng hongkong. Untuk harga 27 ribu, porsinya besar jadi kalau tidak lapar banget, bisa untuk berbagi.
Sejujurnya saya tidak paham nasi goreng hongkong itu orisinalnya seperti apa, tapi saya suka nasgor ini karena bumbunya enak, sedikit pedas, dan ada wangi asap yang bikin tiap suapan makin nikmat. Satu lagi, pugasannya bukan telur melainkan kalamari. BTW sebetulnya sudah pernah colek sedikit nasgor hongkong ini, pesanan teman beberapa bulan lalu mampir di sini. Tapi rasanya IMO tambah enaaak.
Lalu chef salad (25 ribu), ini tipe salad yang cocok buat yang tidak makan sayur sekalipun lantaran isinya bukan sayur dan saus saja. Tadinya saya kira ini nachos pesanan teman karena bagian atas mangkuknya penuh keripik tortilla dan keju parut. Eh ternyata di baliknya tersembunyi salad dan mayo dong, sudah kayak hidden gem.
Yang tidak mau berurusan dengan sayur, untuk hidangan pembuka atau bisa juga untuk hidangan pengganjal, ada cream mushroom soup yang harganya 20 ribu saja. Bukan hidden gem karena dari penampakannya sudah jelas itu sup krim. Teksturnya tidak encer dan rasanya gurih, tidak bikin enek.
Makanan daging-dagingan berupa sop buntut kuah, sop buntut bakar, dan iga penyet bukan idolaku si bukan penggemar daging. Tapi mesti saya akui daging pada ketiga hidangan ini empuk dan juicy. Paling suka sop buntut bakar (55 ribu) karena ada sensasi caramelized pada dagingnya. Untuk iga penyet harga lebih murah, 37 ribu, porsi sama besar cuma ya minus kuah sop.
Entah kenapa ayam penyet pedasnya lebih sadis daripada iga. Oh mungkin karena sambalnya dibalur hingga meresap ke daging ayam. Sementara pada hidangan iga, sambal ditempatkan di dasar piring, tidak dioleskan pada daging iga. Yang suka pedas nampol pesanlah ayam penyet (25 ribu), yang saya icip setelah membersihkan sebagian potongan daging ayam dari sambal.
Saya melakukan kesalahan saat ikut mengudap tahu goreng (11 ribu) dan pisang goreng (22 ribu) yang dipesankan teman. Dihidangkan bersamaan dengan saus kacang mirip saus batagor, saya kira itu sausnya tahu. Eh salah dong, ternyata itu sausnya pisgor! Wajar sih karena pisgornya bukan tipe yang manis, tapi yang agak hambar jadi tidak aneh rasanya dicocol dengan saus kacang. Boleh dicoba!
Tidak ada kopi manual brew dan es kopi Tatap Moeka tipe yang manis--bukan selera saya tapi mewakili selera banyak orang kok--jadi minuman favorit saya di sini adalah jus, khususnya morning glory (23 ribu) yang mengombinasikan buah sirsak dan buah naga.
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: