Review Pelanggan untuk Bakso Solo Samrat

Kalau lagi hujan, paling pas memang makan sesuatu yang berkuah panas dan pedas. Maka kemarin malam pas sehabis hujan, pilihan saya jatuh pada Bakso Solo Samrat ini. Salah satu alasan kenapa saya lebih memilih untuk makan di restoran ini saat malam hari dan saat atau selepas hujan karena memang tempatnya non-AC.

Seperti biasa, saya pesan Bakso Tenes Urat dengan Bihun (tenes = telor). Biasanya saya memesan satu porsi tetelan juga sendiri, tapi sayang sudah habis (saya makan sekitar pukul 8 malam). Satu porsi bakso dilengkapi dengan pangsit goreng dengan ukuran yang cukup besar dan menurut saya it's the cripiest pangsit goreng ever! Karena biarpun sudah dicelupin ke kuahnya, masih tetap garing.

Yang spesial dari Bakso Solo Samrat ini menurut saya adalah kuah kaldunya yang kental karena rebusan tulang sapinya. Seperti bisa dilihat di foto, kuahnya keruh sekali walaupun belum diberi bumbu tambahan apa-apa oleh saya. Dan rasanya sudah enak sekali walaupun belum diberi sambal maupun perasan jeruk nipis. 

Namun sesuai kebiasaan saya, saya menambahkan paling tidak 3 perasan potongan jeruk nipis yang sudah disediakan, sambel uleknya, saos sambal, dan kecap manis, langsung saya campur semua di mangkok bakso. Saya meminta piring kecil tambahan untuk meracik kembali semua sambel dan kecap tersebut yang kemudian saya aduk jadi satu untuk menjadi bahan cocolan tersendiri pada bakso saya. Satu yang disayangkan, entah mengapa hari itu saya merasa kuah yang disajikan tidak terlalu panas. Sehingga mengurangi kenikmatan saya sedikit.

Untuk pelayanan, sudah beberapa kali saya mendapatkan mbak-mbak yang melayani agak jutek. Pengetahuan tentang menunya sih oke, tidak pernah salah pesanan, tapi jutek dan tidak ramahnya itu kadang-kadang suka ngeselin. Tapi don't care lah ya, keinginan saya untuk makan baksonya yang enak membuat saya tidak peduli dengan ketidakramahan mbak-mbaknya.