Review Pelanggan untuk Burns Cafe

Menuju Burns ngga sulit kok, posisinya ada di lantai dua, satu gedung dengan cafe lain dan salon kecantikan. Melalui lorong, tinggal menaiki anak tangga, ada neon sign bertuliskan Burns, lalu sampai ke sebuah pintu.
Open kitchen bersebelahan dengan dining area, tidak besar tapi rasanya nyaman nongkrong lama disini.
Katanya hidangan Burns ini terinspirasi dari multicultural australia, tapi memakai produk lokal indonesia.
Meski cafenya tidak besar, tapi saya salut sama Burns, servicenya bagus, platting makanannya cantik, sampai rasa makanan pun ngga biasa alias enak sekali.

Rame-rame bareng teman, saya mencoba beberapa menu brunch yang ready dari 10am-3pm.
Prawn Sanger (100k) yang paling menyita perhatian mata dan lidah, setangkup croissant gurih mengapit udang segar bertabur tobiko, nori, chives dan poached egg, meski banyak ingredients tapi rasanya yummy sekali, salad segar jadi pelengkap disisinya.

Smashed Avoz (85k) menu kedua yang bikin saya ketagihan, diatas ciabatta ada edamame, quinoa ,poached egg, beetrot, black sesame dan mozarella berbalut panko crumbs.

Eggz Burnaddict (100k)
Tersaji menarik, seklias layaknya egg bennedict pada umumnya. Tapi ternyata basednya potato rosti dan aus beef ribs yang juicy, diatas poached egg, mixed salad dan hollandaise sauce.
Sebagai sajian penutup, pesan Morning Sweets (85k) yang tampil cantik, brioche french toast diberi potongan buah, meringue dan ice cream vanilla. Di tepian piring dihiasi orange dan strawberry gel, bertengger juga dua edible flower sebagai hiasan, ahh gemas.

Minumnya saya pilih OJ (45k) yang 100% fresh orange, super segar.