Beberapa tahun yang lalu saya pernah mencoba Charles Siu, saat konsepnya masih Nasi Campur ala HK (kurang paham apakah sekarang konsepnya masih sama?).
Kemarin berhubung lagi promo di salah 1 aplikasi ojol, akhirnya saya mesen dinner di cabang Pecenongan . Saya memesan 2 menu, yakni :
1. Famous Hainan Campur
Dibanding dulu, terdapat beberapa perubahan serta improvement dari segi taste. Kalau dulu ada sup, sekarang tidak lagi. Namun saya sendiri nggak masalah karena lebih mengutamakan nasi campurnya sendiri.
Seporsi nas hainam campur berisi telur rebus, charsiu, samcan panggang & maling. Buat condimentnya ada sambal bawang dan saus coklat yang agak bening.
Buat sambal.bawangnya gurih namun cenderung pedas dengan cita rasa yang strong. Rasanya enak, namun buat saya yang kurang tahan pedas, ini agak kepedasan.
Untuk saus coklat bening, setelah membaca review terdahulu, sepertinya sekarang jadi mengikuti selera pasar. Beberapa orang ada yang merasa sausnya terlalu asam. Saya sendiri fine fine aja dengan taste saat itu karena pernah mesen babi panggang di restoran Hakka dan disajikan saus asam dengan cita rasa serupa, namun taste yang sekarang juga enak. Jadinya nggak terlalu asam dan sedikit.gurih. Kalau boleh jujur, memang sih secara selera personal saya prefer taste yang sekarang walau yang dulu juga oke. Soalnya, saya memang kurang suka asam.
Untuk nasi hainamnya, flavournya cukup terasa dan rasanya cukup enak. Namun kalau boleh saran, seandainya nasi lebih pulen rasanya bakal jadi lebih enak.
Buat charsiunya, ini beneran improvement dibanding dulu. Kalau dulu rasanya cenderung hambar dan alot, sekarang jadi lebih manis gurih dan meresap. Seandainya daging sedikit lebih empuk bakal semakin enak.
Samcan panggangnya beneran enak banget. Padahal biasanya saya kurang suka samcan berlemak, tapi saya suka yang di sini karena daging & lemaknya seimbang. Selain itu kulitmya remyah dan gurih. Samcannya juga sama sekali nggak berbau dan cukup empuk.
Malingnya juga enak. Potongannya nggak terlalu tebal dan nggak berminyak juga. Saya bahkan bisa menghabiskan ini walaupun sebenarnya kurang suka Maling.
Mungkin ini nggak relevan sama cita rasa. Namun kalau boleh saran dari POV customer, sebaiknya foto di aplikasi ojol diubah mengikuti tampilan nasi campur versi sekarang (baik dari style maupun kuantitas daging), dengan begitu customer nggak akan merasa bingung atau mungkin malah kecewa karena berbeda dari ekspektasi.
2. Nasi Goreng Master
Ini beneran enak banget. Raaanya,ini style nasi goreng babi yang saya cari selama ini & saya sangat puas karena tastenya melebihi ekspektasi.
Selama ini saya agak concern makan nasi goreng babi karena umumnya pakai daging babi mentah yang dimasak bersamaan dengan nasi goreng, bahkan ada yang pakai jeroan. Di sini nasi gorengnya pakai isian panggangan, jadi lebih aman & sama sekali nggak berbau.
Telur gorengnya pun renyah dan nggak oily sama sekali. Selain itu juga nggak terlalu kering.
Nasi gorengnya beneran harus banget dicoba. Nasinya nggak super kering dan keras, melainkan pulen dan bumbunya sangat meresap. Rasanya cenderung gurih dan wangi (sepertinya pakai kecap Inggris?). Yang jelas, rasanya berbeda dengan rasa nasi goreng sejenis yang biasa saya coba.
Kalau mesen di Charles Siu lagi, saya bakal pesen nasi gorengnya.