DON - YA

Desas desusnya nih yang punya restoran ini tuh anaknya yang punya gedung The East. Untuk bisa sampai ke restoran ini, kita harus turun ke bawah. Begitu masuk tempatnya, pasti serasa balik ke jaman 2000an. Kok bisa ya ambiencenya bisa kaya gitu, padahal ini gedung kantor baru loh.

Well, menunya ngga jauh-jauh dari menu Jepang. Tapi karena lidah saya lagi pengen yang indo, jadinya saya pesen Sapi Cabe Ijo. Datenglah semangkuk besar nasi, yang atasnya ada sapi cabe ijo. Porsinya sih guede banget ini. Dagingnya banyak begitu juga dengan nasinya. Dan ini keliatan banget freshly made karena asapnya masi ngepul dan panas banget.

Sayangnya, rasanya cenderung hambarnya. Bumbu sapinya sama sekali ngga ada rasa. Dan cabe ijonya pun ngga pedes, ngga asin, ngga ada rasa deh. Nggatau apa karena ni cabe ijo dari Jepang apa gimana. Mungkin kalo ke sini better pesen bentonya aja.

Resto Jepang yang satu ini adanya di The East Mega Kuningan. Jadi dari lobby, ada tangga turun yang langsung menuju ke resto itu. First impression saya adalah restonya minimalis dengan suasana putih dimana-mana. Begitu masuk, saya bingung mengenai cara memesan makanannya. Tapi ada staf resto yang datang menghampiri kami memberikan menu dan menjelaskan bahwa untuk memesannya kita antri dan memilih langsung menu apa yang kita inginkan. Menurut saya, pelayanannya cukup lambat yang menyebabkan antrian cukup panjang. Mereka juga kurang berinisiatif untuk menawarkan makanan yang harus menunggu cukup lama untuk di masak karena sistemnya yang self service. Di resto ini, kita bisa pilih porsi makanan, small, medium atau large. Menurut saya untuk yang small terlalu sedikit dan tidak mengenyangkan dan tidak sebanding dengan harganya. Untuk yang medium lebih masuk akal, tapi untuk yang large, hanya ditambahkan nasi saja dengan porsi daging yang kurang lebih sama dengan medium. Untuk rasa juga tidak ada yang istimewa, hanya biasa-biasa saja.