Review Pelanggan untuk Fukuro

Fukuro ini berada di kawasan SCBD, tepatnya di kawasan yang selingkungan dengan fairgrounds, potato head garage, dan lucy in the sky. Saya kesini bersama 10 orang teman, karena diundang oleh pergikuliner untuk #pergikulinergath.

Begitu masuk ke restaurant agak2 kaget awalnya karena banyak lampu warna warni seperti di club. Tapi begitu sampai ke sitting area nya agak terkesan lagi dengan interior dan mural architectural nya yang keren banget, kreatif khas orang2 Jepang. 

Saya dan teman2 memesan beberapa menu diantaranya:

- Sashimi stairs - all salmon (250k) makanan ini bentuknya instagenic sekali, cantik banget buat difoto, karena bentuknya bertangga2 yang isinya bermacam2 olahan salmon sashimi dan nigiri. Rasanya enak, raw salmon nya segar, kualitas dan harga sangat sebanding.

- Foie Gras Wagyu Don - Australian Beef (350k) sangat mahal untuk satu porsi donburi, tapi kalau melihat lagi isi dan topping dari donburi ini yang merupakan hati angsa (foie gras) dan Wagyu yang di iris tipis, wajar rasanya kalau harganya segitu, rasanya juga enak, cara makan nya diaduk semua seperti makan bibimbap kalau di restaurant korea.

- Golf Ball Sushi (60k) - ini adalah another instagenic dish menurut saya, karena bentuk nigirinya lucu sesuai namanya seperti bola golf, bentuk nasi bulat dengan topping sashimi salmon dan tuna. 

- Wagyu Nigiri (70k) - ini juga enak, dagingnya diolah setengah matang dengan ada sedikit nasi di dalamnya, moist and tender banget.

Untuk fusion sushi kami hanya memesan 2 jenis yaitu:

- Shishamo Soft Shell Crab (95k) - rasanya enak, kalau biasanya sushi crispy itu dalamnya tempura disini unik, fukuro menggunakan kepiting soka, jadi rasanya beda banget. 

- Spicy Tuna Tempura Roll (80k) - yang ini saya tidak coba karena sudah terlalu kenyang, tapi dari bentuknya mirip sekali dengan negituro maki fried  yang ada di Su**i T** - 

Untuk beverages sendiri kebanyakan dari kami memesan mugicha, aneh ya, biasanya kalau di resto Jepang itu ocha, jadi ternyata mugicha sendiri ini terbuat dari biji barley yang disangrai. Kalau di Jepang katanya, biasanya dinikmati pas musim panas, diseduh dengan air dingin dan disajikan dingin. Tapi di fukuro kemarin saya coba yang panas, rasanya mirip2 ocha, cuma lebih ringan, mungkin karena ini berasal dari gandum dan bukan daun teh.

Overall saya senang sekali makan di fukuro, karena kita dapat menikmati suasana casual fine dining dengan makanan yang kualitasnya bagus dan rasa yang enak.