Review Pelanggan untuk Hario Cafe
Cozy Cafe
oleh Fannie Huang||IG:@fiehuang, 21 Oktober 2020 (sekitar 4 tahun yang lalu)
Hario Cafe merupakan salah satu kafe berkonsep perpaduan antara nuansa Jepang tradisional serta konsep modern. Untuk seating areanya sendiri terdapat 2 jenis, yakni indoor dengan konsep open space di mana terdapat area luas dengan banyak meja yang memungkinkan antar pengunjung di setiap meja saling melihat satu sama lain.
Meski demikian, tempat ini tetap cukup nyaman untuk hang out bareng teman maupun sendirian. Wifinya kencang dan suasananya nggak berisik.
Siang ini saya datang berkunjung menggunakan promo. Waktu penyajian cukup cepat dan pelayanan ramah meski saya menggunakan promo.
Saya mencoba :
1. Crispy Pork Belly Bowl (IDR 65k)
Menu ini merupakan menu yang direkomendasikan oleh waitress. Isinya butter rice, sambal mata, crispy pork belly serta telur.
Untuk telurnya bisa memikih matang atau setengah matang. Berhubung lagi kepengen telur yang lembut, saya request setengah matang.
Porsinya sendiri cukup besar dan rasanya gurih. Rasa bawang pada sambalnya cukup mendominasi rasa sehingga terasa semakjn gurih sekaligus pedas.
Sesuai namanya, untuk babinya sendiri cukup renyah dan terdapat beberapa bagian yang berminyak namun justru malah gurih. Sayangnya ada daging pork belly yang agak keras meski masih bisa dikunyah. Selain itu aroma babinya sedikit kuat. Mungkin tergantung selera, namun personally saya kurang suka babi yang aromanya cukup kuat hingga tercium saat disantap.
Untuk telur setengah matanya sebenarnya enak. Bagian kuningnya agak mayang namun sedikit moist. Justru tekstur begini nalah cocok karena seandainya tengahnya masih mentah, malah sedikit bentork dengan rasa gurih dan pedas dari nasi dan sambalnya serta mempengaruhi tekstur renyah dari babinya.
Sayangnya, telurnya sudah dingin. Saya sendiri menyantap sekitar 6-7 menit sesudah disajkan dan merasa temperaturnya agak kontras sehingga memengaruhi cita rasa keseluruhan.
Nasinya masih hangat dan pulen, sambal sendiri sedikit pedas sehingga menambah 'panas'. Ketika disantap bersamaan dengan telur yang dingin jadi sangat terasa dan menurut saya sedikit menganggu.
Untuk ke depannya, mungkin telurmya harus disajikan lebih hangat biar nggak terlalu kontras.
2. Cafe Latte (IDR 34k)
Saya menikmati latte ini dengan jeda 15 menit sesudah menikmati makanan saya untuk menghilangkan after taste dari makanan yang pedas dan cukup strong.
Sayangnya saya kecewa dengan coffee lattenya. Memang lattenya cantik, namun rasa susunya terlalu dominan, bahkan hingga meninggalkan after taste kesat di lidah.
Rasa kopinya pun hampir tidak terasa sama sekali, hanya sedikit terasa di ujung lidah tepat sebelum saya berhenti menikmati kopi ini.
Sebenarnya, latte memang merupakan perpaduan espresso dan susu, namun bukan berarti rasanya harus dominan susu hingga after tastenya terasa kesat di lidah. Saya sendiri sudah mencoba latte di lebih dari 5 tempat sehingga menyadari soal ini.
Menurut saya sebaiknya komposisi espresso diubah, lebih baik susunya dikurangi.
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
Informasi
Reviewer: