Sejak mencoba Kedai Wanmin di Bandung, saya langsung berniat revisit lagi. Begitu nemu posting IG kalau restoran ini akhirnya buka di Jakarta, restoran ini langsung jadi wishlist saya.
Siang ini, saya dan teman berkunjung ke Kedai Wanmin buat mencoba beberapa menu. Buat cabang Jakarta, tempatnya lebih nyaman karena ber-AC dan seluruhnya indoor. Kami merupakan satu-satunya tamu dan penyajian makanan cukup cepat.
Sama dengan cabang Bandung, di cabang ini ada tirai Guoba yang ikonik sebagai penutup dapur.
Sayangnya, saya lagi-lagi kehabisan Teh Wanmin 😠Sepertinya saya tidak berjodoh sama buat menikmati teh ini. Namun saya menemukan teh lain yang enak.
Untuk menunya, saya mencoba :
1. Jueyun Ji (Rp. 45.000)
Rasa kangen saya dengan Kedai Wanmin cabang Bandung terobati. Ayamnya empuk dan bertekstur lembut.
Rasa dagingnya gurih dan sama sekali tidak berbau amis. Untuk sausnya, agak pedas, namun terdapat serpihan kacang. Rasanya perpaduan pedas cabai gan gurih kacang.
2. Mapo Tahu (Rp. 41.000)
Rasa sausnya pedas gurih dan teksturnya sedikit kental, sangat cocok dimakan bersama nasi. Di dalamnya ada potongan daging cincang.
Sayangnya, tekstur tahunya berbeda dengan yang saya coba di cabang Bandung. Di cabang Bandung, tekstur tahunya benar-benar lembut. Namun di cabang Jakarta teksturnya lebih padat dan kasar. Seandainya tekstur tahunya lembut, rasanya bakal lebih enak lagi.
3. Jade Guotie (Rp. 43.000)
Seporsi berisi 8 kuotie daging kambing. Meski menggunakan kambing, namun sama sekali tidak berbau.
Rasanya unik dan gurih dengan sedikit soun sebagai isian. Yang saya salut, saya makan potongan terakhir lebih dari 30 menit sesudah disajikan. Teksturnya tetap lembut seperti potongan pertama yang saya icipi tidak lama sesudah disajikan.
Untuk sausnya bertekstur cair, agak pedas, sedikit gurih dan ada rasa mala namun nggak bikin super kebas.
4. Cumi Wanmin (Rp. 55.000)
Aslinya, cumi yang satu ini ada beberapa potong dan rasanya unik.
Jadi tepungnya tipis, namun bisa tetap terasa renyah dan menggunakan campuran beberapa rempah. Rasanya pedas dari cabai dan gurih dengan perpaduan bumbu 5 spices.
Tekstur cuminya pun renyah dan segar. Aromanya sama sekali tidak amis.
5. Dong Gua Cha (Rp. 35.000)
Teh yang satu ini disajikan dalam 1 jar besar yang bahkan bisa sharing 3-5 orang. Kami bertiga dan bisa refill gelas dari teko beberapa kali.
Isi tehnya ada gojiberry dan potongan cincau yang banyak. Cincaunya bertekstur mirip jelly, rasanya manis dan lembut. Sedangkan tehnya sendiri merupakan teh kundur (atau wintermelon) yang manisnya pas dan segar.
.
.
Di cabang Bandung, saya sempat request minta takaran pedasnya setengah dari takaran normal mereka. Namun di cabang ini tidak bisa karena katanya bumbunya berbentuk paste yang sudah jadi.
Rasa beberapa menu lebih pedas dari yang saya makan sebelumnya. Tapi tetap bisa dinikmati karena bukan yang super pedas. Rasanya pedas, namun pedas, gurih hingga sedikit manis untuk menu tertentu masih terasa.
Buat akses kendaraan umum, kalian bisa naik busway nomor 12 & turun di Sunter Karya. Dari sana, bisa turun di depan Sunter Mall & jalan ke arah kanan sekitar 650 meter.