Review Pelanggan untuk Madame Delima

Madame Delima

Delima atau punica granatum adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari daerah Timur Tengah dan telah lama dikembangbiakkan di daerah Mediterania. Manfaat buah ini cukup banyak, diantaranya adalah mengurangi peradangan pada kulit, mencegah oksidasi kolesterol jahat dalam tubuh dan mengurangi derita radang tenggorokan.

Ngomong-ngomong soal delima, di daerah Cikini ada sebuah restoran yang menggunakan nama buah tersebut lho. Madame Delima namanya. Lokasinya berada di jalan RP. Soeroso no.1A, tepat disebalah Menteng Huis.

Bentuk bangunan resto terlihat begitu klasik dengan dominasi warna putih. Masuk kedalam kesan elegan diperlihatkan dengan penggunaan material pengisi ruang seperti furnitur dan pernak-pernik nya yang terkesan mewah dan cantik. Areanya cukup luas dan terdiri dari dua lantai. Fasilitasnya pun lengkap, ada ruang privat, ruang aula dan musholla yang nyaman.

Kali ini saya mencoba beberapa menu yaitu Tahu Isi (Rp.39.000,-), Bitterballen (Rp.49.000,-), Sate Kere Sriwedari (Rp.39.000,-), Gurame Kecombrang (Rp.154.000,-), Ayam Bumbu Rujak, Sapi Lada Hitam dan Sop Buntut.

Tahu Isi disini cukup menggoyang lidah dan gurih. Kalo Bitterballen nya begitu lembut, renyah diluar dan enak. Sate Kere entah terbuat dari apa, mungkin sejenis olahan yang berasal dari kacang kedelai, karena rasanya mirip perpaduan antara tempe dengan tahu. Untuk rasa satenya terlalu manis buat saya. Lebih manis dari gudeg atau tempe bacem malahan.

Gurame Kecombrang nya seger banget, paduan antara ikan gurame yang digoreng ketemu potongan kecombrang, memberikan sensasi rasa yang menggoyang lidah. Selain Gurame Kecombrang, Ayam Bumbu Rujak nya juga ga kalah nyegerin. Bumbu rujak sukses bikin menu ayam ini terasa pedes, manis sekaligus gurih.

Sop Buntut memiliki kuah bening yang nyegerin dengan potongan daging buntut sapi yang empuk. Terakhir ada Sapi Lada Hitam, sajian berupa irisan daging sapi yang dimasak dengan bumbu lada hitam, memberikan sentuhan rasa yang hangat...