
Review Pelanggan untuk Magal Korean BBQ
Cabang Ini Tidak Recommended
oleh Fannie Huang||IG:@fiehuang, 28 Juni 2025 (2 hari yang lalu)
Magal merupakan restoran wishlist saya dan siang ini saya akhirnya berkunjung ke cabang Pecenongan.
Mejanya luas namun jok-jok sofanya sangat perlu perbaikan. Sofanya ada yang sudah melesak dan bertanda dan ngelupas. Jadi kalau pakai dress atau celana di atas lutut bakal terasa agak kasar di kulit. Saya sempat mau pindah ke kursi lain, namun kursi yang lain juga sama saja.
Di sini kalau mau grill sendiri perlu beli minimal 2 daging dan free telur. Karena saya mau grill sendiri, saya pesan 2 daging meskipun makan sendiri.
Namun saya merasa agak aneh. Pas saya lagi makan, saya lihat meja sebelah dikasih beberapa potongan semangka yang nggak ada di menu. Sampai saya payment, saya kira bakal dikasih. Tapi ternyata tidak.
Saya nggak paham apakah harus ada minimum order tertentu baru dikasih semangka karena saya nggak diinfo. Yang saya dengar dari kenalan yang sudah ke Magal, kalau di cabang Greenville dikasih kopi susu dan buah meski dia pakai voucher T*kt*k.
Saya mencoba :
1. Samgyeopsal (Rp. 110.000)
Samgyeopsalnya ada 5 slice. Porsinya pas buat makan sendiri. Kalaupun mau sharing maksimal banget berdua.
Daging babinya cukup fresh.
2. Dori (Rp. 99.000)
Dorinya lagi ada diskon 25%. Dorinya nggak dimarinasi dan tersedia lemon. Kalau mau dipanggang lebih renyah, bisa dimarinasi sendiri ke sejenis saus coklat yang disediakan.
3. Banchan
Untuk banchan ada selada, salad, kimchi sawi putih, timun, makaroni, baby potato dan kimchi berbentuk potongan.
Rasa side dish di sini standar dan ada yang rasanya kurang. Baby potatonya hambar. Sayur-sayurnya cukup segar. Namun saya expect kimchinya terasa perpaduan asam, gurih dan pedas. Namun rasanya benar-benar hambar meski dimakan begitu saja. Sepertinya rendaman kimchinya belum meresap dengan benar.
Yang jelas, kalau dibilang kimchi authentic memang begitu saya rasa tidak. Soalnya saya sudah ke resto Korea sejenis yang bahkan ada staff orang Koreanya langsung dan rasanya nggak begini.
Makaroninya pas matangnya dan rasanya creamy. Untuk kimchi potonhan sayur rasanya lebih better. Timunnya lumayan oke.
4. Saus
Untuk sausnya ada 3 macam; minyak wijen dengan garam, saus coklat dan sejenis paste.
Saus coklatnya cenderung hambar ketima di-dip dengan daging matang, termasuk ketika saya coba makan begitu saja. Jadi endingnya saya jadiin rendaman daging.
.
.
Overall, saya merasa harganya tidak worth dibanding porsi, rasa banchan dan apa yang didapat.
Memang kalau dilihat sekilas harga dagingnya lebih murah dari resto Korea sejenis. Namun kuantitas daging lebih sedikit, rasa banchan biasa saja, kimchi cenderung kurang, dan nggak ada buah pencuci mulut.
Harga per orang: > Rp. 200.000