Review Pelanggan untuk Mala House

Follow my IG : @biteandbrew

Soooo sebenernya Mala House ini sudah lama berada di muara karang, cuma baru kali ini saya bersama teman-teman kulineran berturut-turut di daerah muara karang di mulai dengan Mala House. Mala house sendiri merupakan restaurant dengan konsep masakan menggunakan mala atau lada szechuan yang menyengat. Kalau di makan terlalu banyak bisa menyebabkan bibir agak mati rasa loch!

Penyajiannya cukup unik, seperti kaki lima di singapore, dimana tahap pemilihan makanannya cukup unik. Kita akan di berikan sebuah baskom stainless untuk mengisi menu apa saja yg kita inginkan mulai dari aneka sate, daging, sayuran sampai carbo seperti mie, bihun kwetiaw. Oiya dsini juga menyediakan daging non halal ya, dan baskom serta mangkoknya pun menggunakan based pan yg sama sehingga harus cermat sebelum memilih makanan.

Setelah memilih makanan yg tersedia, kita bisa memilih apakah menu yg kita pilih tadi mau di tumis atau di masak kuah. Dan kami mencoba keduanya. Untuk level yg di tumis kita bisa memilih mulai dr level 1 sampai level 5 yg paling pedas. Sedangkan untuk yg berkuah, paling tidak pedasnya adalah level normal.

Sambil menunggu makanan jadi kita bisa melihat kehebatan atraksi para chef memasak di stationnya masing-masing seperti yang terlihat di foto saya. Baunya? Tentu saja amat menyengat. Jangan heran ya sepanjang kita mahan dsana bisa saja batuk-batuk atau bersin gara2 mala nya.

Untuk rasanya sendiri saya cocok dengan masakan yg menggunakan mala, pedasnya lebih ke arah pedas lada yg lumayan menyengat. Hanya saja untuk saya masakannya agak asin, entah karena berbeda chef (karena saat pesan bukan main chef nya yg masak) atau memang standart makanannya seperti itu.

Cara masaknya membuat tingkat kematangannya sempurna, antara daging serta sayurannya pas, tidak ada yg kematangan maupun keras. Dan untuk saya pribdi, saya bisa menikmati dan balik lagi kemari sering-sering.