Review Pelanggan untuk Martabak Har

Tempat ini merupakan salah satu restoran yang telah beroperasi lebih dari satu dekade di Jalan Hayam Wuruk. Walaupun tempat ini dekat rumah, sejujurnya aku belum pernah coba sampai akhirnya menemukan tempat ini di salah 1 aplikasi dan rating nya juga lumayan.

So kali ini aku memutuskan pesan via ojol. Yang kupesan :

1. Martabak Har Khas Palembang (Telur Ayam) (28k)

Ketika memesan menu ini, bayanganku bentuknya bakal mirip martabak telur pada umumnya. Ternyata menu ini berupa kulit martabak yang dimasak dengan 1 buah telur ayam tanpa bawang atau yang lainnya dan digoreng serta diberi kuah kari.

Ketika dibuka, malah tercium aroma minyak yang sangat kuat dan sejujurnya malah membuat mual. Ketika dimakan, teksturnya nggak segaring yang terihat dan bagian dalam nya kayak masih basah. Kalau misalnya kamu goreng adonan bertepung dan adonan nya masih berwarna kuning belum keemasan, ya kira-kira begitulah rasanya. Kayak belum tergoreng dengan baik.

Untungnya kuah kari nya masih lumayan walaupun nggak bisa dibilang enak juga. Setidaknya nggak bener-bener hambar dan bumbu masih cukup terasa, juga nggak terlalu strong hingga membuat tenggorokan terasa nyeri.

Mengenai tekstur yang sangat tipis, masih bisa dimaklumi mengingat harga nya juga sangat terjangkau. Tapi aku prefer bayar sedikit lebih mahal asal rasanya lebih enak.

Maaf, tapi sejujurnya, ini martabak terburuk dari semua martabak telur yang pernah kumakan selama ini. Seandainya martabak nya digoreng lebih lama, atau setidaknya nggak terlalu beraroma minyak, rasanya akan lebih baik. Semoga rasa diperbaiki.

2. Nasi Biryani Ayam (55k)

Untuk harga masih cukup terjangkau mengingat nasi menggunakan beras bhasmati yang memang jauh lebih mahal ketimbang beras pada umumnya.

Ayam nya cukup besar dan empuk, selain itu terasa gurih dengan rempah khas India. Porsi nasi juga cukup banyak dan menurutku rempah-rempahnya pas buatku.

Kebetulan aku kurang tahan dengan hidangan yang rempah - rempahnya terlalu kuat dan tenggorokanku langsung sakit. Untungnya rempah-rempah di nasi nggak terlalu kuat tapi tetap terasa gurih, mungkin karena sudah disesuaikan dengan lidah lokal.

Sayangnya kuah kari nya kurang enak. Rempah-rempah kari nya memang sedikit terasa, tapi rasanya malah cenderung hambar. Seandainya lebih gurih akan lebih enak.

Overall, nasi briyani masih cukup recommended menurutku. Kemungkinan lain kali bakal mesen nasi briyani nya aja.