Review Pelanggan untuk Meradelima Restaurant
menu peranakan yang enak...
oleh yudistira ishak abrar, 27 Januari 2019 (hampir 6 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Tahun baru Imlek identik dengan sebuah tarian tradisional dengan menggunakan sarung menyerupai singa bernama Barongsai. Menurut sejarah, Barongsai sudah ada sejak abad ke tiga sebelum masehi nih. Kala itu Barongsai diciptakan oleh seorang panglima perang bernama Zhong Que untuk mengusir pasukan gajah dari negeri Lin Yi. Upayanya berhasil dan kini Barongsai lebih dikenal dalam pertunjukan pada saat acara perayaan tahun baru Imlek di dunia, termasuk di Indonesia.
Bicara soal Imlek, beberapa waktu lalu saya berkesempatan mampir ke sebuah restoran peranakan di bilangan Senopati, tepatnya di jalan Adityawarman, bernama Meradelima. Tergabung dalam grup Pakis Cullinary bersama Kembang Gula, Bunga Rampai, Serasih dan Waroeng Kita, resto ini sangat kental dengan nuansa oriental. Meski sudah berdiri sejak 15 tahun lalu, namun resto ini masih sangat terawat dengan baik. Berbagai macam ornamen khas Tiongkok mengisi sudut-sudut ruangan dengan megah dan cantik.
Menu pertama yang saya coba siang itu adalah Salad Ubur-Ubur. Potongan daging ubur-ubur yang diiris kecil-kecil memanjang, lalu diberi siraman saus pedes, manis dan asem seperti bumbu asinan, memberikan sensasi yang sangat menyegarkan. Tekstur ubur-ubur terasa garing, jadi ada sensasi gres-gres nya saat dikunyah.
Menu appetizer kedua yang saya coba adalah Soup Bibir Ikan. Seperti soup-soup bergaya peranakan lainnya, Soup Bibir Ikan ini hadir dengan kuah yang kental dan creamy. Komponen bibir ikan yang menyatu dengan kocokan putih telur, menjadi menu yang memberikan rasa hangat sekaligus terasa gurih saat diseruput.
Masuk ke menu maincourse pertama, saya mencoba menu yang dinamakan Lo Mie Ikan. Mie gepeng dengan kuah kental hasil olahan kaldu hidangan laut ini terasa begitu creamy, gurih dan lembut. Tak hanya mie, isiannya juga terdapat ikan, tofu, jamur, sayuran dan putih telur. Cocok banget dinikmati bareng nasi putih hangat biar tambah nikmat.
Lalu menu berikutnya yang sukses bikin saya mabuk kepayang adalah Udang Goreng Telur. Yes, si udang yang digoreng bersama kocokan telur asin ini bener-bener menggugah selera banget. Udangnya gede-gede dengan crumble telur asin yang super gurih. Sensasi krenyes krenyes saat menyantapnya itu lho, bikin saya jadi kepengen nambah terus.
Biar makan siang jadi makin lengkap, saya juga mencoba menu sayur berupa Tumis Baby Pokcoy Jamur Shimeji. Setelah dimasak dengan bumbu bernuansa gurih khas peranakan, bany pokcoy ditata begitu rapi diatas piring lalu dituang juga si jamur shimeji ditengahnya. Rasanya asin, gurih dan berasa sayurnya masih fresh.
Daging Sapi Sauce Satay menjadi salah satu menu favorit saya di makan siang kali ini. Potongan daging sapi dibuat seperti lembaran-lembaran dengan tingkat ketebalan yang pas, dimasak dengan bumbu kacang ala sate dan diberi brokoli rebus dipinggirnya. Daging sapi ketemu bumbu kacang ternyata rasanya sangat MANTUL. Gurih, sedikit manis, sedikit pedes dan enak banget.
Berikutnya ada Tahu Tim Soya Sauce. Potongan-potongan tahu yang diberi bakso diatasnya dan kacang polong. Gurih dan tekstur tahu ketemu bakso tuh kaya yin dan yang. Tahunya sangat lembut, baksonya garing, sayur brokolinya seger, menjadi satu kesatuan yang bikin makan jadi tambah enak.
Terakhir, Ikan Tim Sauce Hongkong menjadi pelengkap menu makan siang kali ini. Tampilannya sangat instagenic meski hadir tanpa banyak garnish. Daging ikan segar terasa lembut dan menyatu dengan kuahnya begitu sempurna. Rasanya asin, gurih, ada manis-manisnya dan nikmat.
Sebagai hidangan pencuci mulut, saya nyicipon kue khusus menyambut tahun baru Imlek bernama Talas Goreng Kue Keranjang. Jadi kue ini merupakan dua keping talas yang diberi isian potongan kue keranjang. Teksturnya renyah diluar, empuk didalam dan isianya chewy gitu. Manisnya kue keranjang ketemu sama gurihnya talas goreng. Unik...
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Informasi
Reviewer: