Mie Ayam Bangka Akin

Sebenarnya sudah beberapa kali aku lewat depan tempat ini. Uniknya tiap kali aku lewat pasti tempatnya lagi rame .. Aku jadi penasaran. Apa rahasianya? Seperti apa rasanya?

Hingga akhirnya aku masuk. Tempatnya ternyata tidak sebesar yang aku kira, malah menurutku bisa dibilang kecil. Hanya terdiri dari 3 meja besar dengan kapasitas total tidak sampai 20 orang. Dekorasinya mirip warung mie ayam biasa. Meja kayu yang cukup tinggi, dan kursi plastik. Dengan gerobak besar tanpa roda untuk buat makanan dan minuman sebagai tembok luar.

Suasananya tidak terlalu nyaman, terutama bagiku yang saat itu sedang bawa tas. Ramai. Tidak penuh sih hanya hampir selalu ada kegiatan di sini. Mulai dari orang pesan, orang nyiapin sambel, orang beresin meja, dll. Aku pun menunggu pesananku, tak lama kemudian, pesananku tiba.

Aku pesan mie ayam bakso. Tampilannya banyak togenya. Ayamnya juga banyak. Kuahnya terlihat sedikit (tapi biasanya itu hanya terlihat sedikit doang, iykwim). Aku pun mencoba mienya dulu tanpa kuah. Rasanya enak. Punya bumbu khas mie bangka yang kuat. Tidak terlalu asin. Gurih. Mienya juga lembut, tidak terlalu tebal. Masih nyambung dengan bumbunya.

Lalu aku masukkan kuahnya. Berharap rasa itu tidak menghilang. Ternyata tidak menghilang 😁 Kuahnya juga punya rasa khas mie bangka yang sama. Meskipun di awal terasa terlalu panas tapi setelah didinginkan rasanya menjadi enak. Baksony pun terasa gurih dengan daging yang empuk. Mantap.

Overall, dari segi rasa, aku menjadi paham mengapa tempat ini ramai. Paduan mie, rasa kuah, dan rasa baksonya ternyata enak banget untuk sebuah mie bangka. Harganya juga terjangkau. In the end, aku hanya bisa berkata, Selamat mencoba!