Review Pelanggan untuk NO NA MA - Le Meridien Hotel
Superb Omakase
oleh Fannie Huang||IG:@fiehuang, 11 September 2020 (sekitar 4 tahun yang lalu)
2 pembaca berterima kasih
No Na Ma merupakan restoran Jepang pengganti Ryoutei Aoi yang baru opening tanggal 9 kemarin. Restoran ini menyediakan lebih dari 80 jenis sake dengan chef asal Jepang sehingga menghasilkan sajian yang authentic.
Restoran ini juga memiliki ambiance bernuansa Jepang. Selain itu juga terdapat beberapa private room yang dapat menampung mulai dari 4 orang hingga sekitar 20 orang, bahkam terdapat ruangan dengan tatami pula.
Saat ini terdapat promo AYCE yang sangat terjangkau, yakni IDR 150k++ per pax.
Pada kunjungan kali ini, saya disuguhkan sparkling wine (IDR 180k/glass) yang mengandung sedikit alkohol sebagai teman makan siang saya serta cemilan pembuka berupa chicken teriyaki, salmon dan tempura dari No Na Ma.
Untuk cemilan pembuka saya mencoba :
1. Chicken Teriyaki
Merupakan potongan daging ayam dengan tekstur juicy dan cukup empuk dengan kulit ayam di atasnya yang menambah cita rasa gurih serta sama sekali tidak berbau.
Untuk bumbu teriyakinya terasa manis serta sedikit gurih yang sangat meresap di permukaan sehingga bumbunya terasa di setiap gigitan.
2. Salmon
Ikan salmonnya bertekstur empuk dan sedikit gurih dengan kulit ikan yang sama sekali tidak berbau amis. Meski bukan penikmat kulit ikan pun masih bisa menikmati salmon inu.
Bahkan rasa ikan salmonnya pun tidak plain, melainkan sedikit gurih dengan rasa daging yang sedikit manis khas daging salmon.
3. Ebi Tempura
Satu hal yang saya suka, tempuranya tidak terlalu oily namun tidak kering. Tempuranya memang bukan yang super renyah, namun justru malah enak karena tidak alot.
Pada gigitan pertama, saya merasakan rasa lemon yang segar berpadu dengan daging udang yang bertekstur crunchy dan manis.
Saya jarang menemukan tempura udang dengan cita rasa seperti ini dan saya suka rasanya.
.
.
Selain itu saya juga berkesempatan menikmati omakase dalam kunjungan kali ini. Untuk omakase terdapat 3 jenis polihan.
Pilihan termurah seharga IDR 750k++/PAC yang menurut saya masih cukup ok dibanding harganya karena terdapat menu premium berupa chawan mushi dengan foie gras dan caviar. Boleh dicoba kalau pingin omakase dengan harga affordable karena agak sulit menemukan omakase dengan harga di bawah 1 juta.
Pilihan menengah seharga IDR 1.250k++/pax dengan tambahan penyajian wagyu serta teppanyaki Norwegian Salmon dengan foie gras.
Pilihan terakhir seharga IDR 1.850k++/pax dengan appetizer lebih dari 1x. Saya sendiri mencoba pilihan ini untuk pengalaman bersantap kali ini.
Saya mencoba :
1. Chef Tadashi Signature Seasonal Plater
Hidangan pembuka dengan rasa menyegarkan buatan Chef Tadashi yang satu ini memiliki cita rasa yang unik dan tidak mainstream.
Isinya potongan kyuri, jahe merah Jepang, seaweed, ikan serta telur ikan. Saya sebenarnya kurang suka timun entah timun biasa maupun kyuri, namun kyuri di sini terasa segar dan sedikit asam serta terdapat aroma dan rasa jahe yang klop dengan cita rasa lainnya dengan saus bening yang dingin.
Seaweednya pun lembut namun tetap bisa digigit serta terdapat fish roe berukuran besar yang meleleh dan gurih ketika digigit.
Ikannya juga empuk dan sedikit berlemak sehingga menambah cita rasa gurih.
Rasanya, saya ingin kembali lagi ke restoran ini hanya untuk menikmati appetizer ini. Saya beneran sesuka itu dengan appetizer ini.
2. Trio Assorted Appetizers
Merupakan 3 jenis appetizers berupa labu kuning yang lumayan manis dan empuk.
Di tengah, yang merupakan favorit saya, sejenis ikan dengan bumbu yang meresap dengan rasa dominan manis serta lembut.
Di ujung kiri terdapat salmon yang ditumbuk dengan tekstur creamy dan rasa yang kuat untuk.menetralisir rasa manis.
3. Selection of Sashimi
Sesudah menikmati 2 appetizers, selanjutnya saya disuguhkan 6 potong sashimi (masing-masing 2 potong untuk setiap jenis ikan), yakni salmon, tuna dan sejenis ikan berwarna putih dilengkapi dengan potongan wasabi dan shoyu.
Shoyu di restoran ini berbeda dengan shoyu pada umumnya karena dibuat sendiri oleh Chef Tadashi. Shoyunya memiliki cita rasa yang pas di mana rasanya tidak terlalu tawar namun juga tidak asin berlebih hingga merusak cita rasa daging sashimi yang berpotongan tebal dan sangat segar yang didatangkan langsung dari Toyosu Fish Market.
Secara etika, merendam sashimi tidak diperkenankan. Namun saya iseng mencoba merendam seluruh sashimi hingga shoyunya sedikit meresap dan membuat sashimi semakin lezat dengan cita rasa yang asin gurih.
4. Sorbet
Sebagai intermezzo, saya disuguhkan palate cleanser berupa sorbet untuk menghilangkan cita rasa ikan.
Sorbet lumayan asam dan sangat segar serta pas untuk menetralisir rasa ikan yang telah dinikmarilada hidangan sebelumnya.
Di bagian atas terdapat crisp berwarna yang terasa renyah dan menurut saya semakin enak dinikmati bersama sorbetnya untuk sedikit menetralisir rasa asam
5. Chawan Mushi with Foie Gras & Caviar
Dua kata yang tepat untuk mendeskripsikan hidangan ini, LUAR BIASA.
Ini bukanlah kali pertama saya menikmati chawan mushi. Sebelum ini, saya pernah beberapa kali mencoba chawan mushi di restoran Jepang, baik yang berkonsep AYCE hingga terletak di puncak gedung tinggi di pusat kota Jakarta.
Namun harus saya akui bahwa ini adalah chawan mushi terlezat yang pernah saya nikmati.
Di bagian atas terdapat caviar dengan cita gurih dan asin. Kemudian terdapat foie gras, yakni hati angsa yang disajikan dalam beberapa potongan kecil dan empuk serta sedikit berserat karena sudah diolah.
Di bawahnya, terdapat chawan mushi yang rasanya begitu lezat meski dimakan tanpa isian apapun.
Chawan mushinya bertekstur lembut dan tidak berbau amis sedikitpun. Rasa maupun aroma telurnya tidak mendominasi rasa sehingga saya bisa tetap merasakan rasa dari isiannya sendiri.
Cita rasa chawanmushi nya pun cenderung gurih ketimbang manis. Saya sendiri cukup menyukai chawan mushi dan merasa sangat puas dengan chawan mushi di resto ini.
6 Dobin Mushi Soup + Nigiri Sushi
Saya terkejut dengan penyajiannya yang sangat unik. Dobin mushi disajikan dalam sebuah teko teh dengan perasan jeruk lemon di atasnya.
Rasa supnya cenderung plain sehingga rasa dari isiannya dapat lebih menonjol. Udangnya bertekstur renyah dan segar dengan ikan yang empuk serta terdapat sejenis kacang dengan rasa yang khas.
Sebetulnya ada beberapa cara menikmati sup ini, saya sendiri memilih memeras lemon ke dalam mangkuk kecil sebelum menuangkan ke dalam teko, kemudian menuangkan sup ke dalam mangkuk kecil di atas teko serta menikmatinya dengan sendok. Untuk isiannya dapat dinikmati terpidah dengan sumpit.
Sebagai pendamping juga disajikan nigiri sushi dengan 4 jenis ikan di atasnya. Di bagian dalam nigiri sushi sudah terdapat potongan wasabi yang tersembunyi.
Kalau kurang suka wasabi dapat mengecek di bawah ikan lalu menyingkirkan sedikit wasabinya. Dengan kuantitas yang pas, wasabi rasa segar dan sedikit pedas dingin dari ikannya.
Untuk nasinya pun juga menggunakan nasi khusus sushi yang meskipun dicelup ke shoyu tidak mudah buyar dan pulen.
7. Grilled Pacific Black Cod with Champgne Yuzu Sauce
Perpaduan yuzu dengan champagne pada sausnya menghasilkan cita rasa yang unik dan sulit untuk dideskripsikan secara detail. Rasanya manis, namun juga ada sedikit rasa asam dan rasa champagne.
Untuk ikannya bertekstur renyah di permukaan dengan tingkat kematangan yang pas.
Selain itu juga terdapat potongan fish roe yang meleleh dan gurih serta potongan daikon yang renyah dan tidak berminyak.
8. Japanese Wagyu, Foie Gras & Hokkaido Scalop
Merupakan main course terakhir yang disajikan dalam kunjungan saya. Menikmati steak ala Jepang sedikit berbeda dengan steak ala Western di mana steak sudah dipotong seukuran bite size sehingga bisa diambil menggunakan sumpit.
Basenya, daging ini disajikan dengan tingkat kematangan medium sehingga matang serta agak renyah di permukaan namun bagian dalamnya masih terasa rasa khas dagingnya.
Tentu saja, wagyu identik dengan tekstur yang empuk, begitupun dengan wagyu yang saya nikmati kali ini. Saya suka seasoning pada dagingnya. Buat yang suka daging tentu akan menyukai daging ini. Saya pun juga menikmati hidangan ini.
Namun karena sebetulnya saya prefer daging dengan tingkat kematangan medium well, saya ingin sedikit menetralisir rasa daging itu sendiri dan mencoba merendamnya ke dalam shoyu hingga meresap.
Buat saya, daging medium ini jadi terasa semakin lezat setelah direndam shoyu. Flavour menjadi lebih strong namun seasoning daging tetap terasa. Saya bahkan berhasil menghabiskan seluruh daging setelah dicelup ke dalam shoyu.
Untuk dessert disajikan oleh Chef Yuri Komalasari dari Bocca Coffee.
Saya mencoba :
1. Apple Crumble Sorbet
Saya kurang yakin dengan nama hidangan ini, namun saya sungguhan suka dengan rasanya. serta penyajian super cantik dengan dry ice.
Sorbet bertekstur lembut dengan rasa manis yang pas serta terdapat oreo crumble. Dessert berbentuk apel sebetulnya merupakan cake dengan isian yang sepertinya berupan flan serta terdapat potonfan apple sungguhan dengan rasa manis dan sedikit asam untuk menetralisir rasa flan sehingga tidak membuat eneg.
Di bagian tangkai apel terbuat dari dark chocolate dengan rasa cenderung pahit.
Saya mencoba menikmati sorbet, oreo crumble dan cake bersamaan dan rasanya tetap enak.
2. Assorted Dessert
Merupakan aneka dessert yang disajikan dalam kemasan berbentuk seperti laci
Di dalam terdapat berbagai jenis dessert. Saya mencoba :
a. Macaron
Merupakan macaron green tea yang terasa pahit khas green tea pada bagian krimnya. Macaronnya sendiri bertekstur renyah.
b. Chocolate Cake
Merupakan kue coklat dengan base yang lumayan manis, namun terdapat krim dark chocolate dengan rasa cenderung pahit untuk menetralisir rasa.
Menurut saya, cake ini merupakan perpaduan rasa manis dan pahit yang memuaskan.
c. Kiwi Fruit Pie
Pie dengan adonan yang wangi dan rasa yang lezat demgan topping buah kiwi di atasnya.
Saya suka dengan cita rasanya yang segar serta kiwi yang cukup banyak serta tidak terasa asam sama sekali.
d. Dessert Mango (?)
Merupakan dessert bertekstur lembut dengan rasa mango serta krim putih di atasnya serta white.chocolate.
Secara keseluruhan, dessert ini merupakan perpaduan rasa manis dan sedikit asma yang tidak manis berlebih.
e. Strawberry Eclair
Saya sangat suka dengan eclairnya yang bertekstur sedikit renyah di luar namun bagian dalam yang mepuk.
Di badian atas dan dalam.terdapat krim strawberry, di atasnya terdapat buah. Secara keseluruhan rasanya lebih dominan asam namun tetap enak.
Ini dessert yang cocok untuk dicoba buat yang kurang suka manis.
Untuk omakase, terdapat 2 pilihan ocha, yakni hot.ocha & cold ocha. Ochanya didatangkan langsung dari Hokkaido dengan rasa serta aroma yang segar dan sedikit unik dibanding ocha pada umumnya. Rasanya juga segar.
Overall, pengalaman omakase di resto ini merupakan pengalaman yang sangat memuaskan buat saya. Tidak hanya rasanya saja yang memuaskan, namun juga ambiance hingga pelayanannya.
Pelayanan di resto ini juga sangat friendly dan responsif. Saya bahkan beberapa kali ditawarkan refill ocha tanpa meminta terlebih dulu.
Foto lainnya:
Harga per orang: > Rp. 200.000
Informasi
(Jepang)
Reviewer: