Review Pelanggan untuk Pantjoran Tea House

Pantjoran Tea house ini ada di salah satu bangunan yang merupakan landmark di Kawasan Glodok/Pecinan. Bangunan ini sudah berdiri dari tahun 1635. Di tahun 1928 tempat ini adalah Apotheek Chung Hwa. Direvitalisasi oleh arsitek Ahmad Djuharsa dan sekarang berubah menjadi  Kedai Teh yang cantik. Dengan interior yang antik dan alunan music khas China, sangat membawa kita ke suasana tempo dulu. Tempat ini terdiri dari 2 lantai.Lantai bawah tidak ber ac sedangkan di lantai 2 ada ac,  lebih spacious dan lebih nyaman.
Saya pesan :

*Teapot Chryasantheum (30k) - Bunga chrysantheumnya banyak dan wangi banget, pocinya kecil tapi bisa refill.Tehnya enak dan tapi nuangin teh dari teapotnya mesti nyari selahnya dulu, karena kalo nga tepat, pas nuangin airnya suka luber. Sebenarnya expect tea pot yang lebih antik dan lebih terlihat teapot ala China, jadi lebih berasa minum Chinese tea ala2 tempo dulu. Karena ambiancenya di sini sudah dapet banget.



*Siomay kepiting (28k) - enak banget nih, siomaynya padat dan legit. Recommended.
*Hakao (28k) - kulit hakaonya tidak mudah rusak, tapi rasanya biasa.
*Pao talas (28k) - warnanya ungu dan bermotif isinya yam paste yang enak juga, tekstur Bapaonya juga ok.
*Lumpia goreng kulit tahu isi udang (28k) - enak juga, udangnya berasa banget tapi gorengan kulit tahunya agak berminyak.
*Kakap saus taucho (50k) - kakapnya fresh, enak juga.Tapi untuk saya agak keasinan karena tauchonya yang berlimpah.Suami saya sih masih ok dengan rasa asinnya.
*Kodok saus kecap Inggris (50k) - saucenya enak, kodoknya kecil2 tapi dagingnya manis, recommended.
*Fuyunghai (40k) - Porsinya cukup besar, tidak terlalu tebal. Fuyunghaynya enaknya standard chinese food biasa, tapi saucenya oldskool dan enak banget.
Saya suka ambiancenya yang bernuansa kuno dan antik. Servicenya Ok, staffnya ramah dan rajin. Next time saya pasti akan kembali dengan teman2 dan keluarga.