Review Pelanggan untuk Ramen 38 Sanpachi

Ramen Sanpachi merupakan salah satu kedai ramen asli Indonesia yang beroperasi sejak tahun 2003 dan kini membuka cabang di Sarinah.

Lokasinya ada di lantai 1. Seating areanya terdiri dari indoor dan outdoor. Area outdoor memungkinkan pengunjung untuk merokok dan makan sambil menikmati sunset berlatar gedung-gedung di jantung kota Jakarta.

Menurut tulisan di menu, semua menu di restoran ini no pork.

Saya mencoba :

1. Tori Paitan Ramen (IDR 80k)

Dari semua menu mie yang saya coba kali ini, ramen ini merupakan favorit saya. Mienya bertekstur keriting dan kenyal.

Untuk isiannya ada nori, telur, caisim, daging ayam dan taburan daun bawang.

Rasa kuah ramennya beneran enak. Rasa kaldunya sangat terasa dan cemderung gurih, namun sama sekali tidak berbau amis.

2. Shoyu Ramen -- M (IDR 62k)

Ramen menggunakan jenis mie dan topping yang sama dengan tori paitan, namun ada perbedaan pada kuahnya.

Porsinya besar dan sangat mengenyangkan karena mienya banyak. Sejujurnya, saya mengira shoyu cenderung asin, namun ternyata rasanya malah lebih manis ketimbang tori paitan.

Rasanya cenderung manis gurih. Rasa base kaldunya cukup terasa.

3. Maze Soba (IDR 66k)

Mie disajikan dengan telur yang diberi potongan cabe, nori, daging sapi cincang dan daun bawang.

Telurnya tidak pedas meski warnanya merah. Tekstur mienya pas, tidak terlalu keras maupun lembek. Namun rasanya cenderung hambar menurut saya.

4. Sanpachi Teishoku Set Menu (IDR 95k)

Ini menu affordable yang porsinya bahkan bisa untuk sharing berdua.

Satu set berisi :

- Gyoza (4 pcs)
- Nasi putih (1 mangkuk)
- Yakisoba
- Negi Zasai
- Sup kaldu ayam.

Gyozanya dipanggang hingga kulitnya renyah. Namun isian dagingnya sedikit. Rasa kulitnya yang renyah cukup dominan, dengan sedikit isian daging yang dicampur dengan daun bawang. Rasa daun bawangnya lumayan dominan.

Saya suka yakisobanya. Porsinya besar dengan taburan ikan cakalang serut. Mienya besar dan kenyal, dengan cita rasa khas Yakisoba yang berbeda dengan mie goreng lokal. Rasa yakisobanya cenderung asam, namun ada rasa manis sekaligua gurih.

Untuk negi zasainya cenderung asam segar. Negi zasai merupakan acar lobak khas Jeoang bertekstur kenyal dan renyah di dalam.

Sedangkan kuah kaldu ayamnya lumayan gurih.

5. Yasaiitame (IDR 35k)

Merupakan cah sayuran ala Jepang. Saya suka tekstur sayurnya yang crunchy, namun rasanua hambar. Seandainya flavour ditambah akan lebih enak.

6. Yakitori Nemo (IDR 65k)

Ini merupakan salah satu menu baru, berupa nasi dengan nori, shibazuke, saus teriyaki dan sate momo serta negima

Nasimya ada sedikit flavour yang light dari nori dan daun bawang. Sedangkan semua satenya perlu perbaikan rasa.

Semua dagingnya hambar. Bahkan untuk yakitori dengan leek, warnanya kehitaman. Saya kira bumbu, namun ketika saya gigit, teksturnya renyah dan rupanya itu sungguhan gosong. After tastenya pahit.

Untungnya, daginmya tidak super alot. Setidaknya masih bisa dibelah dua pakai sendok.

7. Matcha Mango (IDR 25k)

Tertarik sama minuman ini karena penasaran dengan perpaduan matcha dan mango.

Warna minumannya hijau dan saya kira rasa matchanya bakal dominan. Namun rupanya rasanya kurang balance.

Rasa mango jauh lebih dominan. Di tegukan pertama, ada after taste dan aroma matcha. Sesudahnya, hanya ada rasa mango.

Namun rasa mangonya tidak kemanisan. Asam manisnya pas.

8. Yuki Matcha Ice Cream (IDR 29k)

Saya penikmat matcha yang cenderung pahit dan sangat suka es krim ini. Baik rasa maupun aroma matchanya sangat kuat dan rasanya bitter sweet serta segar.

Es ini sangat cocok untuk palate cleanser karena rasanya yang tidak over sweet. Selain itu ada sejenis waffle crunchy yang rasanya tidak manis, namun bisa menetralisir rasa pahit buat kalian yang kurang suka rasa pahit dari teh hijau.