Review Pelanggan untuk Roemah Kuliner

Roemah Kuliner adalah sebuah food gallery yang terletak di Metropole, Cikini. Suasana yang ditampilkan mengikuti dari arsitektur bangunan jaman Belanda yang dialihfungsikan menjadi sebuah restoran, diikuti dengan lampu yang terang serta interior yang mewah. Pada awalnya, kita masuk melalui pintu yang tersedia di lantai dasar kemudian naik lift hingga ke lantai dua, dimana akan terdapat seatings untuk customer dan ordering station di sebelah kanan.

Dari segi tempat, terbilang nyaman dan cukup pencahayaan. Meja yang digunakan juga bersih, serta dari display makanan pun sangat mengundang untuk bersegera memesan. Ada beberapa pilihan makanan umum seperti Nasi Goreng, Soto & Sate, Nasi Rames, hingga dessert. Semuanya diperbolehkan untuk diamati dan dilihat terlebih dahulu. Di Roemah Kuliner, kita diharuskan membayar menggunakan kartu khusus yang dapat dibeli pada Cashier, dapat pula di Top-Up, dan di redeem saldonya apabila kita telah selesai menggunakannya.

Dari segi makanan, yang agak menarik perhatian saya adalah Nasi Rames, saya memesan Nasi Rames Paket 1 (34k) yang terdiri dari Nasi, Sayur Buncis, dan Ayam Bakar. Poin Pentingnya terletak pada ayam bakarnya, sangat lezat dan dibumbui sempurna. Recommended!

Yang tidak kalah menarik adalah Pudding Talam Jagung (22k), sekilas rasanya mirip dengan bubur sumsum, yang menarik adalah pudding ini menggunakan potongan nangka dan butiran jagung, dilumuri oleh saus gula aren dan disajikan pada jar-jar kecil yang unik. Rasanya tidak terlalu manis, Pas!

Saya juga mencoba Mie Yamin dan Nasi Goreng, namun tidak ada yang spesial dari menu tersebut, hanya saja porsinya cukup besar dan cocok untuk di-share bersama-sama.

Saya ada sedikit komentar mengenai "sambutan", pada saat saya datang satpam di lantai 1 dengan sedikit ketus menegur saya bahwa tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar dengan kamera di Roemah Kuliner. Beliau memperingatkan saya agak keras, dan saya sempat kaget dan berpikir restoran macam mana yang buka-nya saja baru-baru ini namun sudah melarang customer untuk "mempromosikan" tempatnya? It's kinda funny, namun ketika saya sampai pada lantai 2, bahkan tidak ada orang yang menegur saya ketika saya mengambil beberapa gambar. Is it a joke?

Anyway, yang ingin saya sampaikan adalah lebih baik jika pada entrance disambut oleh captain / waiter yang lebih berpengalaman, bukan dari satpam yang mungkin hanya iseng.