Review Pelanggan untuk Sunyi House of Coffee and Hope

Kalau ditanya apa mimpimu? Mungkin aku akan menjawab hal-hal yang berkaitan dengan angan-angan serta ambisi yang berkaitan dengan diri sendiri. Tapi tidak dengan kelima founder dan co-founder dari Sunyi. Mereka mencoba mewujudkan sebuah coffeeshop yang tak hanya melulu soal profit entrepreneurship saja, tapi juga ingin mengangkat social entrepreneurship yaitu dengan memperkerjakan kaum disabilitas seperti bisu tuli dan tuna daksa sebagai barista, chef serta pegawainya.

Konsepnya berawal dari tahun 2016, saat sang founder Sunyi mendapat kesempatan mengenyam pendidikan di Singapur. Disana dia mendapat banyak pelajaran soal betapa pentingnya social entrepreneurship. Maka pada awal tahun 2018 sang founder mulai membentuk konsep dan bekerjasama dengan empat orang teman kuliahnya untuk mewujudkan mimpinya, sampai pada akhirnya terbentuk lah Sunyi pada bulan April ini.

Sunyi berarti jauh dari kejahatan, arogansi dan perbedaan, karena semuanya sama, semua setara. Sunyi itu tempat yang tenang, nyaman dan wadah dimana kaum non disabilitas dan disabilitas bisa duduk bareng untuk ngopi. Uniknya, kamu akan diajarkan memesan dengan cara kaum tuna rungu tuna wicara berkomunikasi. Yup, kamu akan diajarin bahasa isyarat. Pelajaran yang sangat berharga dan sangat menginspirasi tentunya. So brilliant.

Berlokasi di daerah Cilandak, tepatnya di jalan Raya Fatmawati, tak jauh dari lampu merah Cilandak Town Square. Desain interior maupun eksterior mengadopsi gaya rustic yang modern dengan pemilihan warna abu pada lantai serta sebagian dinding. Lantai dibuat rata dari luar hingga kedalam, guna ramah bagi pengguna kursi roda. Pada bagian depan mengarah ke teras kafe juga dipasang tactile paving yang dibuat khusus bagi penyandang tuna netra.

Kopi Susu Sunyi (Rp.18.000,-) minuman es kopi susu plus gula aren ala Sunyi yang surprisingly enak banget rasanya. Paduannya pas, creamy, espressonya lembut, milky, manisnya pas dan kentel. Sentuhan pertama saat saya mencobanya, langsung ngerasain seger yang cakep banget dilidah. Wajib banget nih dipesen. Petjah.

Chocolate Sunyi (Rp.20.000,-) minuman kedua yang harus banget kamu cobain kalo lagi mampir ke Sunyi nih. Perpaduan cokelat dan susunya ngeblend banget, sekali seruput langsung meledak aja gitu dimulut. Teksturnya kentel banget, sensasi cokelatnya tebel, creamy, manis dan milky. Sob, seger banget sih ini mah.

Cafe Latte (Rp.29.000,-) secangkir espresso berpadu steam milk yang dibuat sepenuh hati oleh seorang barista penyandang tuna daksa. Tekstur dan cita rasanya begitu lembut dari awal hingga ke akhir saat saya menyesapnya. Sentuhan espressonya cenderung medium slight dengan komponen susu yang kuat.

Ayam Saus Kecap Wijen (Rp.34.000,-) rice bowl dengan topping telur ceplok setengah mateng dan popchicken bertabur wijen. Tekstur ayamnya renyah banget pas digigit dan empuk banget dibagian dalemnya. Rasanya asin, manis dan gurih. Cocok banget pas dinikmati bersama kuning telor yang meleleh dan nasi hangat.

Brownies (Rp.15.000,-) Classic Chocochip Cookies (Rp.12.000,-) dan Choco Lava Cookies (Rp.12.000,-) ketiga cemilan yang wajib banget kamu pesen kalo lagi ngopi disini. Semua cokelatnya berasa dan memiliki karakteristik masing-masing. Khusus yang Choco Lava, bagian leleh cokelatnya lumer banget pas dikunya. Brownies nya juga renyah, empuk dan tebel banget rasanya. Enak enak semua...