Tao Cafe

Cafe ini lumayan deket dari sekolah Nanaz (keponakan). Awal mula mampir kesini karena Nanaz ada kegiatan after school, dari pada pulang ke rumah lumayan jauh, jadi mampir ke Tao. First impression dari Nanaz, cafe ini lucuk! karena serba pink. Akhirnya Tao jadi Cafe favorite Nanaz yang dia tunggu tunggu tiap pulang sekolah. Makanan favorite nya Mix Platter dan Keju Aroma ! selalu order itu. Bahkan mas nya sampe ngenalin 😫

     Kebetulan lagi nyari tempat nongks di sekitaran Jaktim, ternyata ketemu suatu tempat yang nyaman parah dengan nama Tao Cafe. Dari segi tempat meurutku tempat ini bisa banget disebut Hidden Gem karena area sekitarnya memang lumayan sepi.
     Tempatnya lumayan gede, dengan ketinggian atap ruangan yang tinggi jadi terasa mirip seperti hall gitu. Selain itu arsitektur tempatnya rada-rada terlihat santai sehingga membuat kita santai juga buat nongrkong. Tempat outdoornya pun terlindung dari hujan, tapi tetap terlihat terbuka. Kayak ngerasa nongkrong di sebuah jalanan kecil gitu, sih. Not bad at all.
    Untuk minumannya aku memesan matcha latte. Penyajiannya bagus, gelasnya unik dan cocok dengan rasa lattenya. Rasa matchanya juga strong, creamynya pun dapet banget, manisnya juga strong tapi tidak terlalu strong. Aku suka      Sementara untuk cirengnya aku menyukai penyajiannya yang juga termasuk rapi. Cirengnya empuk, dengan sambal yang bagiku juga tidak terlalu pedas. Sayangnya bagiku pribadi cirengnya kurang gurih. Memang sih hal itu menghilang kalau cirengnya sudah dicampur dengan sambalnya namun bagiku kayak kurang aja, gitu.
     Overall, dari segi pelayanan juga tidak ada masalah. Mengingat tempatnya yang bagus dan nyaman parah untuk rapat, nongkrong, ataupun nugas, dan lokasinya yang rada sepi. Menurutku tempat ini pantas banget disebut sebagai hidden gemnya pasar rebo. Selamat mencoba! 

Tao Cafe menjadi sebuah oase di daerah yang jujur baru sekali aku mengunjunginya. Meski masuk wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, tapi kalau dari Depok ternyata ga begitu jauh jika diakses via Kelapa Dua. Mengikuti arahan Google Maps, saya diminta melalui jalan pintas lewat Gang Jengkol yang tembus-tembus ke sebuah setu bernama Setu Pedongkelan.

Bentuk bangunan berupa rumah megah dua lantai dengan atap pelana. Polesan cat putih kontras dengan warna toska pada bingkai jendela serta pintu. Hiasan ruang bernuansa floral mengisi hampir seluruh sudut. Perpaduan warna-warna cerah seperti jingga, hijau serta merah muda membuatnya tampak estetik sekaligus ceria. Area duduk terbagi dua, smoking dan non smoking. Keduanya terasa nyaman dengan pemilihan meja kursi beragam yang menyesuaikan segala kebutuhan pengunjung.

Fish and Chip (Rp.38.000,-) hidangan utama berupa sekerat ikan dori berlapis tepung yang digoreng crispy dan disajikan bersama saus tartar, kentang goreng dan seiris lemon sebagai perasan. Daging ikannya lembut dengan selimut tepung renyah. Saus tartar nya creamy, gurih, cocok saat disantap bersama dori. French fries nya pun renyah berbumbu.

Kopi Huta (Rp.22.000,-) es kopi susu gula aren yang manisnya menyenangkan. Kombinasi kopi dan susunya pun seimbang, creamy tak terlalu pekat tak terlalu milky. Enak, menyegarkan dan worth to try. Lotus Cheese Cake (Rp.35.000,-) sepotong kue cantik hasil racikan antara keju dengan biscof berhias garnish biskuit Lotus. Teksturnya begitu lembut dengan nuansa cheezy dan speculos yang ngeblend banget. Saya suka kue ini karena tidak mahteh tapi tetep kuat rasanya...