Review Pelanggan untuk Tjikini
secangkir nostalgia di tengah ibukota...
oleh yudistira ishak abrar, 19 Januari 2017 (hampir 8 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Jalan Cikini Raya, terutama pada pedestrian sebrang Menteng Huis merupakan salah satu spot terbaik di kawasan Cikini. Disini kita akan mendapati trotoar yang dilukis cukup artistik, selain itu juga disepanjang koridor terdapat bangunan tua yang kini disulap menjadi beberapa kafe. Salah satunya adalah Kedai Tjikini.
Konsep yang mereka usung adalah kafe vintage yang ngejual aneka penganan khas Indonesia. Design interior dirancang dengan mempertahankan bentuk bangunan asli yang diisi dengan barang-barang antik, mulai dari kursi, meja, lampu hias sampai ke material lantai. Sangat klasik.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kafe ini menyajikan menu otentik nusantara, mulai dari gado-gado, mie godog, kue lupis, sekoteng hingga ke es cendol. Harga yang mereka pasang rata-rata adalah tiga puluh ribuan, baik untuk makanan maupun minuman.
Kali ini saya mencoba Tape Bakar sebagai menu pembuka. Sajian ini terdiri dari tiga potong tape yang dibakar, lalu diberi siraman saus karamel dan wijen. Rasa manis asam pada tape nya cukup oke, apalagi ditambah dengan teksturnya yang lembut, bikin kudapan ini terasa spesial. Namun porsinya kurang nendang menurut saya.
Sambil menikmati Tape Bakar, saya pilih Kopi Susu untuk menemaninya. Secangkir kopi hitam tanpa ampas seperti espresso, disajikan dengan susu kental manis terpisah. Jadi kita dapat menambahkan susu sesuai selera. Rasa kopi yang ringan membuatnya mudah tercampur sempurna dengan susu. Manis pahitnya pas.
Berhubung sudah masuk jam makan malam, saya sekalian pesan satu maincourse, dan Mie Goreng sepertinya menarik. Tersaji sederhana diatas piring putih yang ditambah emping sebagai garnish. Isian ayam, bakso dan telurnya cukup banyak, jadi bikin rasanya asin juga gurih. Tekstur mie matang sempurna dan gak terlalu berminyak.
Makan mie kalo ga minum yang dingin-dingin seperti ada yang kurang, makanya saya order Es Sarsaparila. Minuman lawas ini sebenernya bukan minuman favorit saya dulu, tapi saya cuma pengen sekedar bernostalgia aja. Rasanya masih sama, manis, seger dan selalu punya sensasi yang khas. Klasik banget.
Dan terakhir, saya icip Eskrim Tjanang sebagai pencuci mulut. Dua scoop es krim rasa kelapa muda yang cukup lembut, tersaji diatas gelas bening klasik yang unik. Rasanya manis dan gurih, ditambah ada potongan-potongan kelapa didalamnya. Quite cute...
Foto lainnya:
Menu yang dipesan: Kopi Susu, Tape Bakar, Mie Goreng, Es Sarsaparila, Eskrim Tjanang
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: