Kemarin lagi kepengen pesen makanan via ojol & ga sengaja nemu tempat ini. Ternyata di sini jual nasi telur juga. Berhubung belum pernah makan nasi telur, akhirnya mesen nasi telur di sini.
Saya mencoba :
1. Butter Rice Tornado Saus Pontianak
Menu ini berisi butter rice, kremes, kentang kering, tempe orek, sambal, saus Pontianak serta telur yang bentuknya cantik.
Telurnya merupakan telur dadar yang tidak berbau amis dan bertekstur lembut. Saya suka dengan rasa telurnya yang sedikit manis dan mengingatkan saya akan omurice Jepang.
Kremesannya juga tidak kalah enak, teksturmya gurih dan renyah. Selain itu juga tidak mengendap minyak sehingga membuat eneg.
Saus Pontianaknya juga cukup enak. Teksturnya agak cair dengan rasa manis yang berpadu dengam cabai sehingga secara keseluruhan rasanya manis dengan sedikit rasa asam dan pedas.
Untuk kentang keringnya cukup renyah dengan sedikit rasa gurih meski cenderung plain. Sedangkan sambalnya dominan pedas.
Sayangnya beberapa potong tempe orek terasa agak pahit, mungkin karena teksturnya kering dan rasanya yang manis sehingga kalau gosong rasanya pahit.
Butter ricenya sendiri juga cenderung hambar, hampir tidak berbeda dengan naai putih biasa. Seandainya lebih asin gurih dan kuantitas mentega diperbanyak akan lebih enak.
2. Butter Rice Telor Saos Pontianak
Rasanya sama saja dengan menu butter rice tornado, bedanya telurnya menggunakan telur mata sapi yang sudah direndam kecap.
Telurnya renyah dengan bagian tengah yang masih agak moist dan tidak kering.
3. Matcha Gula Aren
Kalau boleh jujur saya merasa sangat tidak cocok dengan rasa minuman ini. Bahkan saya yang biasanya tidak mau menyisakan minuman sampai tidak bisa menghabiskan minuman.
Minuman ini.merupakan matcha dengan gula aren berupa sirup yang rasanya sangat manis. Memang rasa green teanya masih sedikit terasa, namun sirup gula arennya sangat mendominasi.
Bahkan ketika saya minum bagian atasnya dan sedotannya hamya menyentuh bagian tengah minuman tanpa menyentuh permukaan pun masih terasa manis. Sirup gula.arennya juga agak susah larut meski sudah saya aduk berkali-kali.
Seharusnya green tea terasa pahit, atau minimal bittersweet, bukan yang semanis ini. Minuman ini lebih terasa seperti sirup gula aren daripada matcha.
Matcha berbeda dengan minuman boba yang kalau gula arennya sdmakin terasa justru malah semakin enak. Untuk matcha, kalai gula arennya terlalu mendominasi malah menghalangi rasa matcha sehingga merusak rasa matchanya.
Kalaupun ingin mempadukan dengan gulaa aren, saran saya mungkin lebih baik mempadukan dengan gula aren berupa bubuk yang basenua tidak terlalu manis. Atau kalaupun tetap ingin menggunakan sirup, kurangi kuantitasnya.
4. Es Lemongrasa Tamarind
Ini punya mama saya dan nggak saya foto, namun saya cicip sedikit buat menetralisir rasa manis dari si matcha gula aren. Rasa lemongrassnya lumayan terasa.
Saya pikir rasa minuman ini bakal asam segar, ternyata sama dengan minuman matcha gula aren, rasanya sangat manis. Gula pasirnya sangat banyak, sepertinya lebih dari 1 sdm.
Untuk minuman seperti ini, sebaiknya jangan terlalu manis karena rasa manis berlebihan akan merusak cita rasa.
Kalau kamu kurang suka.manis sebaiknya jangan mencoba minuman di sini. Buat saya yang kurang suka manis, mencoba 2 minuman super manis di kedai ini merupakan penyiksaan terhadap indera pengecap saya. After tastenya bahkan masih terasa meski saya mencoba menetralisir dengan memakan butter ricenya. Perlu lebih dari 5 menit untuk benar-benar hilang.
Oh ya, saya juga ada memesan topping tambahan keripik kentang. Saya tidak menemukan di dalam plastik, entah memang ditambahkan keripik kentangnya di menu pesanan saya atau lupa diberikan.
Kalau memang lupa diberikan, untuk ke depannya mohon lebih teliti saat menyiapkan pesanan pelanggan.