Review Pelanggan untuk Yakoya
'worst service with good food' kind of restaurant
oleh Yuli || IG: @franzeskayuli, 23 Juni 2016 (8 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
just had a super-worst-worse-bad-and any words to describe-experiences here with my office mates.
Letak Yakoya ini sederetan dengan magal bbq, sebrang pom bensin. Kami pesan all you can eat shabu-shabu seharga 179ribu nett.
Acaranya memang untuk buka puasa bersama teman kantor, jadi datangnya jam 6. Iya, di saat-saat semua restauran sedang penuh-penuhnya. Tetapi kami sudah reservasi terlebih dahulu. Restauran ini juga tidak penuh-penuh banget saat kami datang.
Saat datang, semuanya sudah dipersiapkan. Daging, sayur-sayuran, dan kuahnya.
Tapi kami cuma duduk, sisanya dibiarkan begitu saja. Waiter/waitress pun tidak ad a lagi yang datang setelah itu, sekedar untuk menawarkan untuk pesan minum saja tidak. Saat reservasi saya pun masih bertanya ayce ini mendapat apa saja, mereka bilang dapat starters berupa rempeyek. Kami dapet atau tidak? Sama sekali tidak, sampai akhir makan. Ok itu masih gapapa lah.
Kami mau makan tetapi kecap yang seharusnya disediakan tak kunjung diberikan. Mau pesan minum dan minta kecap berkali-kali panggil pelayannya cuma "iya-iya" saja. Malah saya dijawab sama pelayannya, "KITA SEDANG KURANG ORANG, bu". WTF????! Sejujurnya saya speechless. Selama ini saya makan di restoran manapun, baru kali ini saya dikasih jawaban seperti itu. Apakah memang restauran ini mengajarkan cara melayani tamu seperti itu? Mau marah? Tentu. Tapi saya sudah keburu malas dengan pelayan yang hanya mondar mandir lewat depan meja kami. Sepertinya ada acara bukber yang "lebih membutuhkan pelayanan mereka" daripada tamu-tamu lainnya. Kami diperlakukan seperti tamu yang tidak membayar.
Teman saya sampai harus refill minumannya sendiri dengan datang ke bar mereka mengambil pitcher berisi ocha yang lebih banyak air dan esnya daripada ochanya sendiri.
Lalu, setelah daging dan sayuran kami habis, apakah mudah meminta refill oleh mereka? Tentu saja tidak. Butuh SETENGAH JAM LEBIH untuk mendapatkan sayuran kami terisi kembali. Untuk daging, bisa 5-10 MENIT BAHKAN LEBIH. Itu pun dengan usaha memanggil terus-terusan pelayan yang mannernya bagus itu. Mereka kebanyakan sibuk mengantar minum dari bar saja, tetapi melayani permintaan daging susahnya setengah mati. Sampai-sampai security restauran ini turun tangan membantu memenuhi permintaan kami.
Saya sempat berpikir apa sih susahnya untuk refill daging yang dimana daging tersebut sudah dipersiapkan bagian kitchen mereka. Bukan dengan tidak dengan pengalaman saya menulis ini, saya pun pernah di posisi mereka dan melakukan refill makanan yang sudah siap dari sananya.
Untungnyaaa ya, restauran ini masih ketolong dengan rasa makanan mereka yang ok. Saya suka dagingnya, kuah dan perpaduan kecapnya. Ditambah dengan potongan cabai (yang mintanya juga susah minta ampun saat sudah habis) dan bawang putih. Tapi seperti biasa, dagingnya hanya bagus di awal-awal saja.
Mau bayar saja minta bill nya lamaaaaaaaaa sekali.
Sejujurnya dipaksa balik kesini karena rasanya juga berpikir ribuan kali mungkin.
Seperti tidak dihargai oleh restauran ini secara keseluruhan. Kalau restaurannya sedang RAMAI SEKALI sih kami maklum ya service kalian slow. Tapi ini saya lihat restaurannya tidak sedang full loh.
Terima kasih atas pengalaman makan yang saya dapatkan. Semoga bisa berkembang jauh lebih baik.
Menu yang dipesan: All you can eat shabu
Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
Informasi
Reviewer: