Review Pelanggan untuk Kedai Kawa Wahidin
Kuliner Manis di Kedai Kawa Wahidin
oleh 08_points , 02 Maret 2017 (hampir 8 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih
Sejarah Kawa Wahidin
Ketan Susu Coklat dan Kopi Padang Kampuang
Pada malam itu hujan tengah turun membasahi aspal Margonda, selayaknya pada malam aku tulis ulasan ini. Beruntunglah hari itu aku telah membuat janji dengan seorang kawan untuk bertemu di Kedai Kawa Wahidin. Jadi, ketika hujan tidak menunjukkan bahwa ia akan segera berhenti, aku yang tengah berada dalam perjalanan usai menjalankan rutinitas bisa berteduh barang sejenak tanpa sia-sia, sebelum akhirnya bisa mencapai rumah.
Kukira, kedai itu baru saja buka di Kota Depok. Sekiranya, baru kulihat sekitar sebulan yang lalu. Semenjak saat itu, aku berniat mengunjungi, mencoba kulinernya bersama kawanku. Eksterior dan interior yang terlihat dari balik kaca-kaca transparan itu menambah keinginanku untuk mampir ke sana. Jadilah di malam itu aku mampir ke sana dengan kawanku yang tiba belakangan.
Di malam itu, kukira aku adalah pelanggan pertama mereka. Kulihat kedai itu sepi. Barangkali karena hujan masih deras, banyak pelanggan yang terhambat mengunjunginya. Karena ketika hujan mulai reda, kulihat mulai banyak pelanggan yang datang dan tempat itu menjadi ramai.
Sendiri, kumasuki kedai itu dengan pakaian agak basah. Kutengak-tengok sekitar dan kutemukan banyak sumber listrik di sana. Kupikir, kedai itu memang sangat pas dijadikan tempat berkumpul dengan kawan-kawan atau menyendiri mengerjakan tugas kuliah dengan laptop yang memerlukan sumber listrik dan tentunya wifi.
Tak lama, duduklah aku pada satu bangku kayu yang tersedia dan menyandarkan punggungku pada tembok bercat merah (entahlah merah jenis apa) di dekat counter pemesanan dan pembayaran. Sengaja aku pilih tempat itu karena dari sana aku bisa pandangi sekaligus membaca sejarah Kedai Kawa Wahidin (sekiranya bisa kukatakan demikian) yang dituliskan pada tembok tepat di hadapanku. Bagiku, tembok itu memiliki satu daya tarik sehingga aku tiada bosan memandanginya.
Entah pemilik, entah pelayanan menghampiriku dan memberikan menu beberapa saat setelah kupilih tempat duduk. Kulihatlah menu yang diletakkan di atas meja kayu persegi di depanku. Lantas, ada satu ekspektasiku yang tidak terpenuhi. Menu makanan yang ditawarkan hampir sama saja dengan warung kopi pinggir jalan kebanyakan, yakni roti bakar, pisang bakar, dan ketan susu. Tersedia pula menu nasi, tetapi hanya sedikit. Untung saja, kedai ini menawarkan kopi tubruk dari wilayah Sumatera. Setidaknya, ada hal indah dalam menu itu.
Sembari menunggu kawanku, kupesanlah Ketan Susu Coklat dengan harga Rp12.000,00 dan Kopi Padang Kampuang dengan harga Rp12.000,00. Hujan, kopi hitam panas, dan ketan susu rasa-rasanya adalah perpaduan yang sangat pas dan membahagiakan.
Memang benar. Hanya saja, pemanis dalam Kopi Padang Kampuang membuat rasa khas kopi hampir hilang seutuhnya. Bagiku, yang hampir terbiasa meminum kopi tawar alias kopi tanpa pemanis, rasa Kopi Padang Kampuang itu terlalu manis. Barangkali, takaran pemanisnya perlu dikurangi sedikit agar pahit dan manisnya terasa seimbang.
Sementara Ketan Susu Coklat dengan porsi besar (kurasa) yang dihidangkan dengan parutan kelapa itu membuat lambungku tidak mampu menghabiskannya. Jika saja volume lambungku lebih besar, aku pasti bisa menghabiskannya. Hidangan itu memiliki rasa yang enak. Bahkan sebenarnya, memakannya tanpa susu cokelat pun sudah cukup karena rasa ketannya sudah sangat gurih, begitu pula kelapa parutnya. Tak heran jika Ketan Susu Original menjadi menu yang entah direkomendasikan atau yang paling banyak disukai dari kedai itu.
Tak berapa lama, kawanku pun datang ketika hujan mulai tampak reda. Setelah ia menyamankan dirinya pada bangku di hadapanku, ia pun memesan Pisang Kapik Coklat seharga Rp13.000,00 dan Roti Bakar Coklat + Keju seharga Rp16.000,00 yang kami makan bersama. Sementara untuk minumannya, ia memesan Kawa Milkshake seharga Rp17.000,00.
Pasa dasarnya, kuliner yang kami pesan rasanya cukup cocok di lidah kami. Namun, benar sekali, semua yang kami pesan adalah kuliner manis. Kami yang sudah manis pun menjadi semakin manis. Lain kali ke tempat itu, sangat harus memesan selain yang manis.
(08_points - 2017)
Menu yang dipesan: Ketan susu coklat, Kopi Padang Kampuang, Pisang Kapik Coklat, Roti Bakar Coklat + Keju, Kawa Milkshake
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: