Review Pelanggan untuk Bakmie Jamur Vegan Vegetarian 99

Bentuk mienya kecil2 dengan kuah yang dipisah, menurutku mienya sedikit overcooked karena terlihat agak 'lembek'

Melengkapi sebagai topping, terdapat cincangan jamur serta 'crunchy' ala bawang goreng yang terbuat dari protena, sayangnya sawi yang dihidangkan tidak lagi menghasilkan efek crunchy dan terkesan agak layu.

1. Bakmie original
Seakan tanpa bumbu, yang terasa hanya sedikit asin, itupun hasil bakmie yang telah diaduk. Untuk mengakalinya, kalian bisa menambahkan jeruk nipis. Mereka tidak menyajikan cuka sebagai penambah rasa masam, tidak pula menyajikan saos botolan atau sambal.

-Bakmie Blackpaper.
Yang dapat terasa hanya rasa lada hitam, mie polos yang dituang dengan saus lada hitam tanpa ada perlawanan rasa apapun dibaliknya. Asin pun tidak terasa. Dan cukup pedas, pedas lada yang membuat tenggorokan menghangat.

-Bakso dan pangsit

menurut palletku, baksonya sangat berasa lada. Aku tidak dapat merasakan adanya sengatan bawang putih dari kuahnya. ( kuahnya brrisikan pipilan jagung serta sayur hijau)

Ketika dibelah, isi baksonya cukup padat. Ukuran baksonya sedang, dengan tekstur serupa bakso ayam yang cukup halus dan disajikan dengan jumlah 2 pcs ditiap mangkok saji.

Pangsit.
Untuk dimakan terpisah ( isi dan kulit pangsit rebusnya), isinya enak. Ukurannya besar2. Sebagai perbandingan, panjang dari isian pangsitnya kurleb sepanjang satu ruas jari. Sayangnya, rasanya hilang ketika dimakan bersamaan dengan kulitnya. Kulitnya terlalu liat dan tebal,sehingga yg terasa dimulut hanya berupa kulit dan isinya susah untuk dirasakan.

-Topping 'ayam' & jamur diatas mie

Warna 'ayamnya' pekat, ala-ala mie ayam kecap. Tapi rasanya sendiri menurutku hilang.

Teksturnya cenderung kenyal, potongannya kecil-kecil sekali, sehingga ketika menggunakan sumpit akan mudah terlepas.

Hawanya memang agak panas, karena tempatnya yang non ac dan cukup kecil. Penyajiannya cukup banyak dan mengenyangkan. Bonus! Ibunya asik sekali untuk diajak berdialog.