Review Pelanggan untuk Sapori Deli - Fairmont Jakarta

SAPORI = SAPPORO? ● Saya jadi sangat senang mengingat memori saya di Fairmont Jakarta, terus terang saja hehehe.
Jadi, pertama kalinya saya di Fairmont Jakarta yakni ke Sapori Deli. Waktu pertama kali ke sana saya tidak begitu menyukai interiornya Sapori Deli. Membingungkan.
Namun, sejak saya mencicipi hidangan Sapori Delilah yang membuat pandangan saya berubah total terhadap Fairmont. Saya benar - benar disuguhkan short rib ragu and pumpkin ravioli yang luar biasa aduhai (harganya 180 ribu, tax & servis 21 persen). Pizzanya juga sangat garing.
Memang, pelayanannya pada awalnya terlihat kurang di Sapori Deli. Namun, setelah kunjungan ke Sapori, saya mendapat referensi yang luar biasa (terutama mengenai hidangan) di Fairmont Jakarta.
Beberapa waktu sesudah ke Sapori Deli, saya ke Fairmont lagi waktu di bulan Desember - Januari. Dan saat itulah banyak sekali kejadian yang luar biasa huge yang saya alami di sana.
Terus terang. Saya dilayani dengan sangat luar biasa di Fairmont saat itu. Samwon Garden Plaza Indonesia saja bahkan masih kalah tipis di sini (padahal juga luar biasa).
Perlu diingat. Sapori Deli adalah Fairmont Jakarta, begitu pula dengan sebaliknya. So, hal yang luar biasa yang terjadi di Fairmont, otomatis berlaku pula di Sapori Deli (saya juga agak salah memberi House of Yuen 4 poin saja untuk pelayanannya, jujur saja).
Orang - orang mungkin terus berkata, bahwa hotel yang di dekat Fairmont (Hotel M*lia) jauh lebih baik, paling enak, lebih mewah, lebih keren, dan segala macam perkataan, dibanding Fairmont. Namun, dalam hati saya berkata lain.
Fairmont adalah ultimate Favemont.
Fairmont benar - benar luar biasa mahal dari luar dan dalam bagi saya, begitu pula dengan Sapori Deli. Sapori Deli sama - sekali bukanlah bir Sapporo biasa.
Sapori Deli seharusnya lebih mahal dari Lagavullin 37 YO dan Macallan M Edition.