Review Pelanggan untuk Bubur Ayam Barito
bubur legendaris
oleh Miss NomNom, 28 Februari 2016 (8 tahun yang lalu)
Bubur barito sudah gw kenal sejak gw kecil, sekitar umur gw 5-10 tahun. Dan berhubung gw udah lama banget gak mikirin ini bubur, gw pun jadi lupa tentang bubur fenomenal ini.
Sebenernya apa sih yang bikin fenomenal? yang pasti rasa nya enak, tekstur bubur oke, topping bubur banyak, harga terjangkau. Gak heran dari dulu tenda bubur barito selalu ramai, entah didalam tendanya atau dekat tenda. Karena banyak mobil yang parkir disekitar tenda, minta buburnya diantar makan di mobil.
Kalau makan di tenda, kapasitas bangkunya tidak banyak, jadi ngantri soalnya rame banget pengunjungnya, panas, sedangkan kalau orang makan dimobil kan enak duduk, lega, adem ada AC. Tenda bubur ini tepatnya berada di Jalan Gandaria Tengah 3, Jakarta Selatan.
Kita datang sore-sore, dan bangku pun penuh semua, mobil ramai berparkir ria di depan tenda. Di spanduk tertulis kalau tidak ada cabang lain, jadi kalau mau makan ya harus ke daerah barito jaksel.
Tendanya terlihat kecil, tapi sebenarnya dia punya 2 tenda yang berjarak beberapa meter. Tenda yang ini adalah tenda yang tanpa gerobak. Kalau tenda yang ada gerobaknya itu tenda sebelahnya, kalau mau bayar juga mesti ke tenda yang ada gerobaknya, disana ada pegawai yang siap menjadi kasir, kasirnya pun dibawah pohon rindang.
BUBUR AYAM BIASA (IDR 15,000)
Ini pesanan gw, topingnya super melimpah. Daging ayam rebus yang masih putih, potongan besar-besar. Cakwe, Cheese Stick, Seledri, dan Tongcai. Porsi sedang, tidak banyak dan juga tidak sedikit. Puas banget deh. Kalian tidak akan menemukan kerupuk orange seperti ditukang bubur pada umumnya. Disini garing-garingnya diganti dengan cheese stick. Dan pastinya rasa lebih enak pakai cheese stick daripada kerupuk orange. Tekstur bubur nya enak, kekentalan pas, tidak encer seperti bubur di resto chinese food, juga tidak kental seperti nasi sih, pokoknya pas.
BUBUR AYAM + KUNING TELUR (IDR 18,000)
Kuning telur berada dipaling bawah, mesti diaduk biar tercammpur antara bubur dan kuning telur. Kuning telurnya masih mentah, tapi begitu dicampur dengan bubur yang panas, langsung mateng. Bau amis pun gak ada.
Gw bukan pencinta makan bubur lalu diaduk-aduk seperti diatas. Tapi karena berhubung ini bukan gw yang makan (tapi Mr. V), dan lagi pula ada kuning telur yang mengharuskan teraduk supaya tercampur dengan bubur.
ES TEH TAWAR (IDR 5,000)
Kalau mau bawa minum sendiri gw sarankan bawa aja dari luar. Gw pesan es teh tawar, dan itu lama banget, bubur mau habis, minumnya baru dateng.
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
(Indonesia)
Reviewer: