Review Pelanggan untuk Djauw Coffee
Butter Coffee
oleh Fannie Huang||IG:@fiehuang, 22 Agustus 2023 (1 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih
Postingan salah seorang coffee shop influencer membawa saya berkunjung ke kedai kopi yang satu ini. Padahal selama ini saya sering lewat, namun entah kenapa sungkan untuk mampir.
Lokasinya ada di kawasan Petak Sembilan, tidak terlalu jauh dari belokan arah ke deretan pertokoan dekat Gedung Chandra.
Interior tempat yang satu ini bernuansa kedai kopi jadul. Awalnya saya membayangkan bakal bertemu kakek-kakek yang duduk sambil ngopi atau bahkan membaca koran berbahasa Mandarin, namun ternyata berbeda dari yang saya bayangkan begitu berkunjung. Saya malah bertemu 2 tamu Kaukasia selama duduk di sini.
Seluruh staffnya perempuan dan usianya masih 20-an. Meski interior, dekorasi foto hitam putih maupun baki kayu (meski sudah dicat, tampaknya baki itu sudah digunakan selama setidaknya sau dekade) yang digunakan memberikan kesan jadul, namun ambiencenya tidak match dengan interiormya.
Begitu masuk ke dalam, terasa sekali kalau ini tempat jadul di tengah modernisasi. Tempat ini pun juga mulai berusaha terlihat modern. Di setiap meja ada stop kontak yang tersedia.
Tidak cuma itu, musik yang diputar juga lagu-lagu modern. Saya mendapati lagu Sabrina Carpenter (saya bahkan baru tahu lagu ini karena diajak teman karaoke beberapa hari sebelum berkunjung) di sini.
Untuk pembayaean di sini juga sudah lebih mudah, bisa cashless.
Buat menunya saya mencoba :
1. Butter Coffee (Rp. 24.000)
Rupanya setiap pembelian kopi bonus 1 mangkuk kecil berisi kacang per meja. Kacangnya gratis dan renyah, oke juga buat teman ngopi.
Untuk kopimya sendiri sepertinya memakai kopi hitam bubuk yang wangi. Rasa manisnya pas dengan butter di atasnya.
Aroma butternya lumayan wangi. Saat diminum di bagian yang terkena butter, rasanya jadi creamy, buttery, sekaligus agak manis dengan hint rasa pahit dari kopi hitam.
Rasanya unik dan patut dicoba.
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: