Rizka Ismail

Tempatnya nyaman banget, banyak spot foto. Kalau malam sepertinya ada live music. Kami datang sore untuk kerja, nyaman juga meja-kursinya yang dari semen. Dan yang menyenangkan, musalanya besar dan ada tempat duduk buat yang kakinya sakit.

Minumannya standar, tapi surabinya enak banget. Durennya beneran duren. Untuk harga, so-so, lah. Soalnya saya sudah punya patokan lain untuk surabi enak dengan harga lebih murah, meski memang tidak sebesar surabi di sini. Overall, mau datang lagi tapi mungkin tidak dalam waktu dekat. Dan mesti ada bujet lebih tentunya.

Mampir tidak sengaja karena sudah lapar dan papan petunjuknya jelas sekali, dengan tulisan harga mulai Rp10.000.
Harga nggak terlalu mahal. Dessert dan sushi Rp10-15rb. Snack dan lauk pendamping Rp15-25rb. Donburi dan ramen Rp25-35rb. Ocha Rp5rb.
Donburi dan ramen nya porsinya mangkuk kecil, saya sempat berpikir apakah ini kemahalan utk harga Rp30rb-an. Tapi begitu saya coba, harus saya akui ini enaaak sekali! Harga mungkin terlihat mahal kalau kita ingin porsi besar dengan macam-macam isian, tapi dengan rasa yang berani bumbu begini, menurut saya harganya sangat murah. Daging di ramennya terasa smokey seperti dipanggang, bukan direbus. Karaage di nasi karenya garing tapi dalamnya lembut. Yakitorinya enak tapi sedikit asin, harus dimakan dengan nasi. Pudingnya agak keras seperti agar-agar tapi manisnya pas. Dan ochanya juga gelasnya besar, bisa untuk berdua. Mungkin yang agak kurang adalah sushinya, mungil sekali dengan isian timun. Tapi untuk harga Rp10.000 ini masuk akal. Apalagi rasanya juga bukan tidak enak.
Untuk tempat makan murah yang konsepnya Japanese pop culture dirancang untuk foto-foto, kualitas makanannya tidak sembarangan. Kapan-kapan saya mau coba juga di cabang-cabang lain.

Iseng mampir karena suami lagi kepingin steak tapi yang murmer. Pilih di sini tanpa ekspektasi apa2. Apalagi lihat tipenya steak goreng, ekspektasinya bakal kayak dendeng bertepung dikasih saus barbeque.

Ternyata tempatnya nyaman, bisa makan sambil kerja di lantai dua. Dan yang paling nggak sangka, steaknya enaaaak!
Saya pesan yang original (tanpa tepung) bumbu bakarannya wangi sekali. Dan meski potongannya tipis, dagingnya cukup banyak. Saus barbeque-nya manis, tapi kalah telak dari saus buttermilk! Manis susu, gurih butter, wangi bawang putih.
Kayaknya mau balik lagi demi saus buttermilk ini.

Tapi mungkin saran saja, tong sampah di kamar mandinya sering2 dikosongkan, ya. Atau pakailah tong yang ada tutupnya.

Sebenarnya mampir ke sini karena coffee shop yang jadi tujuan sedang tutup.
Alhamdulillah nggak nyesel. Dimsumnya lembut dan kaya rasa, perpaduan Chilli oil dan mayonesnya mantap! Gorengan salmon ballnya juga enak, renyah di luar dan lembut di dalam, dengan rasa manis.
Harganya cukup murah, hanya 15rb-an untuk dimsum kukus, 19rb-an utk yang pakai saus mentai, dan 4rb-8rb-an untuk yang digoreng.

Oh ya, di sini juga sekalian jual sushi, tapi tadi saya belum sempat coba. Insya Allah kapan2 balik lagi.

Area Ruko Emerald dan sekitarnya memang sejuk dan asri. Dari parkiran saja sudah bikin betah. Saya suka penataan cafenya, kecil tapi bisa muat banyak dan tidak sumpek. Family friendly juga karena di lantai atas ada spot yg didekor utk anak2, dan pilihan menunya cukup variatif utk orang tua dan anak. Jadi kalau mau kerja sambil bawa anak, anteng deh.
Oh iya, audio musiknya juga enak. Suara jelas tapi tidak bising.