Beberapa tahun lalu sebelum viral sering makan di lokasi aslinya di gandaria, sekarang nyobain lagi di Anggrek Loka, habis nge-matcha di Miro Matcha lihat ada antrian, si paling FOMO langsung berhenti untuk ikutan cobain deh.
Dari rasa sebenernya oke, tapi karena mereka pakai black peper bulat-bulat jadi agak susah dimakannya, black peppernya kan keras dan pedes ya. Mungkin akan lebih enak kalau di-grind lebih halus. Porsi lumayan besar untuk harga 99k, katanya 500gram tapi kayanya sebagian besar berat tulangnya.
Overall happy sih, kenyang walaupun kayanya dulu di gandaria lebih enak deh.
Nasi uduknya mungil-mungil, makanya harganya 4k, tapi per orang minimal makan 3-4 porsi. Rasa enak, wajib pakai sambel kacangnya, gorengan dan semurnya juga bumbunya meresap!
Menu yang dipesan: Ayam Goreng, Nasi Uduk, semur tahu, usus goreng
Kemarin ke The Breeze buat nonton, sebelum nonton kita nyari makan dulu dan lihat ada resto baru ini. Dari luar keliatan kecil tapi ternyata dalamnya lebar kesamping. Kita coba 2 main course crispy pork belly carbonara dan porchetta steak. Porsinya lumayan generous, seasoningnya juga sebenarnya oke, tapi sayang sisi luar porchettanya gak crispy...jadi agak aneh ya "samcan" tapi gak garing, malah cenderung basah dan alot.
Menu yang dipesan: CRISPY PORK BELLY CARBONARA, Porchetta Steak
Habis belanja di ararasa tiba-tiba anak kelaperan dan minta makan ramen, kebetulan ada Sekai disitu. Cobain dry ramen dan kid's menu. Menurut saya sihi ya lumayan lah walaupun tidak spesial, tapi anak saya suka banget dan kayanya jadi favorit dia.
Habis nyobain Miro yang nuansa Jepang, mampir ke coffee shop ini yang tema-nya Korea...atau lebih tepatnya K-pop banget! Minumannya tipikal gerai minuman di Indonesia lainnya, gula semua. Makanannya ada ramyeon, odeng, topokki dan snak korea lainnya. Gak terlalu spesial tapi lumayan lah, buat yang suka K-pop mungkin senang dengan dekor di lantai 2, banyak foto-foto idol dan tempat duduk tatami.
Habis nongkrong di Miro Matcha liat ada antrian panjang di seberang kompleks rukonya, di kunjungan berikutnya ikutan antri (si paling FOMO), ternyata jual bakpao dan somai, emang murah banget sih tapi kebanyakan dough, dagingnya sedikit. Somainya juga berasa dominan sagu aja. Well, sesuai sama harganya mungkin ya. Bakpao 10k, somai kalau gak salah ingat 6k
Nyobain makan disini karen banyak review berseliweran di sosmed dan ternyata emang beneran enak sih butadon-nya, dagingnya juicy, sweet and smoky! Porsi S juga udah cukup lah, jadi bisa coba menu-menu lain kaya salad horenso dan gyozanya, andalan dan yang paling spesial disini emang butadonnya sih, yang lain ya lumayan tapi gak terlalu spesial. Minus poinnya antrian yang kurang wajar hahaha sebenernya mungkin kalau gak pake sistem self order akan lebih cepet, kayanya si mesin self order itu walaupun menarik malah buat orang lebih lama proses antrinya.