Vita Deviantri

Jujur baru coba mochi montblanc aja. Itu lho, es krim vanilla dengan mie mochi green tea di atasnya. Rasa sangat jauh dari tidak enak, it means enak tapi tidak amazing juga, cukup sekadar bisa dimakan dan harganya terjangkau. Appearance juga sangat tidak mirip dengan di Jepang sana, mie mochinya berantakan gak berbentuk, mletot sana sini. Memang gak apple to apple kalau dibandingin sama Jepang, tapi disini memang hanya menang viral, menang unik, dan menang lucunya aja. 

Mungkin next time harus coba menu lain, siapa tau takoyakinya memang enak.

Datang sendirian, order Saikoro Steak dan Creme Brulee. Rasa enak, harga agak pricey tapi cukup sebanding dengan rasa dan porsi. Saikoronya fresh, juicy, kentangnya banyak, sayuran juga banyak, sayang aja sayurnya nggak dikasih seasoning padahal itu sayuran dapst dikukus dan hangat. Saus jamur steaknya enak, tapi cenderung asin. Creme brulee biasa aja, nothing special, cukup bisa diminum.


Ambience restoran sangat bagus, adem, tenang, interior gaya semi klasik, lokasi di pegunungan jadinya betah berlama-lama disana.


Pelayanan relatif, tergantung pelayannya. Ada pelayan yang tatapannya mirip antagonis sinetron, cenderung julid dan ngeremehin tamu (entah karena waktu itu aku cuma pake kaos dan jaket sederhana), ada juga pelayan yang baik banget gak peduli gimana penampilan tamunya. Saat payment juga pelayan yang baik tanya kualitas makanannya gimana, it means restonya memang mau dan terima jika dikoreksi. Btw pelayan julid jangan dikasih kerjaan wkwk, kayak mereka segimana aja.