Eliza Saliman

Saya sudah pernah dengar kalau GB Bistro ini makanan nya enak - enak juga, apalagi dessert nya juga unik - unik. Jadi saya datang berkunjung ke sana akhir nya, dengan ekspektasi yang cukup besar. Suasana nya enak, smoking dan non-smoking dipisah! Really appreciate such a policy in a restaurant. Jadi bisa betah berlama lama di sana, untuk meeting atau sekedar chilling saja.

It's nom nom time!
Saya memesan dessert dan minuman nya karena memang sudah makan siang.

Kate : Green Tea Mousse with Red Bean Sauce
Kalau dilihat dari penampilannya, Kate menyerupai parfait dan terlihat enak. Namun, rasa nya tidak seperti ekspektasi saya. Mousse nya cenderung keras (mungkin di simpan di freezer), rasa nya oke padahal. Selain itu yang mengecewakan lagi adalah taburan corn flakes nya yang lembek. Hal itu menunjukkan kalau dessert ini sudah premade, jadi tidak made by order. Secara keseluruhan dessert nya terasa kering dan boring.

Ice Nutella Latte
Untuk minuman nya saya memesan ice nutella latte. Jadi ada 2 layer di dalam minuman nya, selai nutella dan cafe latte nya sendiri. Menurut saya, seharusnya kedua elemen tersebut di blend sehingga rasa nya menyatu, karena rasa nya aneh terpisah seperti itu. Walaupun saya sudah berusaha mengaduknya, tetap saja tidak bisa tercampur dengan baik. Saat meminum nya serasa memakan nutella sambil minum latte.

Karena masih banyak menu lain yang saya belum coba, sebenarnya saya ingin kembali lagi. Semoga next time tidak mengecewakan.

Kalau bicara soal Canteen, yang paling memorable di sini adalah mashed potato nya yang menurut saya sangat enak. Namun sayang cabang yang di PI sudah tutup. Tapi kali ini saya makan yang di Pacific Place Mall. Suasananya sendiri enak untuk ngobrol, hanya saja semakin lama semakin ramai jadi agak susah untuk ngobrol, apalagi waktu jam makan siang. Kalau malam hari saya yakin suasananya romantis apalagi kita bisa melihat city view malam hari. Selain itu yang saya suka adalah smoking dan non - smoking area terbagi nya bagus, jadi asapnya tidak tercampur ke ruang non - smoking.

Anyway, it's nom nom time. Saya pesan Salmon Linguine with Dill Pesto and Toasted Almonds (IDR 70k) dan Ice Tea (IDR 25k). Porsi nya cukup untuk single serving, dan ada garnish 2 potong asparagus, but too bad, the veggies were undercooked, jadi masih terasa mentahnya. Untuk pasta dan pesto nya sendiri enak juga, dimasas dengan baik, juga keju nya pun dan saus nya pas. Salmon nya dipotong kecil - kecil dan rasa nya juga lumayan enak. Toasted almond nya menambah tekstur crunchy dan beda untuk pasta nya sendiri.

Ice tea di sini beda dari Ice tea yang lain lho. Jadi di dalam es teh nya itu ada daun mint dan juga biji selasih. Rasa nya memang ya teh, tapi ada tambahan tekstur dan segar dari mint nya.

Overall, resto nya cukup recommended.

Sebenarnya niat datang ke Lau's ini karena ingin nongkrong - nongkrong sambil menikmati wifi nya, tetapi karena di bagian dalam restoran ini boleh merokok, jadi saya tidak betah berlama - lama di sana, apalagi udara nya cukup panas. Walaupun Lau's Kopitiam ini berada di dalam gedung, tapi policy dilarang merokok hanya berlaku di tempat duduk bagian depan yang sudah termasuk menjadi area Food Centrum, namun tidak dibagian dalam, jadi semua orang bebas merokok.

Karena sudah menjelang makan malam dan teman saya sudah lapar, saya memesan nasi goreng tom yam dan nasi goreng yang chow untuk teman saya. Kedua nya diberi tanda jempol (recommended) di list menu nya, jadi kami berharap bahwa makanan - makanan tersebut memang enak. Tidak beberapa lama setelah kami memesan, makanan pun datang dan menurut saya porsi nya lebih dari cukup untuk saya.

Nasi goreng yang chow berwarna pucat, karena memang nasi goreng khas Chinese memang seperti itu dan nasi goreng tom yam berwarna orange dari bumbu tom yam nya sendiri. Menurut saya nasi goreng tom yam nya lumayan enak, pedas, asam dan bumbu tom yam nya terasa. Sedangkan untuk nasi goreng yang chow nya dibumbui dengan baik, namun untuk rasa nya terasa normal seperti nasi goreng yang chow lainnya.

Karena sedang tidak mau jauh - jauh berkelana keluar daerah Sunter, saya mencari - cari tempat yang enak untuk nongkrong dan juga sekaligus makan siang. Pilihan jatuh ke CEO Cafe. Tempat nya besar, ada outdoor nya juga, tapi waktu saya datang tidak ada customer sama sekali lalu AC nya lagi rusak, jadi udara nya agak panas di dalam.

Untuk makanan nya sendiri cukup beragam, didominasi oleh Chinese Food dan saya tertarik oleh variasi dimsum nya. Saya dan teman saya memesan kaya toast gandum (IDR 16k), ceker ayam (IDR 15k), telur asin pao (IDR 16k), siew mai (IDR 15k), pangsit udang mayonaise (IDR 16k) dan pangsit shanghai (IDR 16k). Yang paling saya suka adalah ceker ayam, pangsit shanghai dan juga pangsit udang mayonaise, they were surprisingly more than just okay. Bumbu nya meresap ke dalam ceker ayam nya dan juga daging dari pangsit shanghai nya cukup juicy. Yang lain, seperti custard pao, kuning telur nya tidak terasa sama sekali. 

Kalau yang tinggal di sekitar gading pasti tau ada banyak kuliner di apartemen WGP ini, dari seafood, sushi sampai roti bakar. Nah, sesuai dengan nama tempatnya, roti bakar ini dinamakan roti bakar WGP. Waktu saya ke sana, mungkin karena malam sabtu juga, tempat duduk nya penuh, tapi untuk akhir nya dapat tempat duduk juga. Karena penuh, saya dan teman - teman saya memesan dahulu sebelum duduk.

Saya memesan roti kornet keju dengan roti srikaya keju. Saya memesan dua roti yang berbeda karena saya pikir biar seimbang ada rasa manis dan asin nya. The good thing is they are very generous on the cheese. Banyak banget keju nya. Namun, sayang rasa nya ada yang kurang dari roti bakar itu sendiri, dibakar kurang lama seperti nya. haha.

Untuk roti kornet nya, benar saja, jadi terlalu asin. Jadi saya berinisiatif menambahkan susu kental manis diatasnya, aneh memang, tapi jadi lebih enak! Karena rasa nya balance. 

Overall, Ibu Iis is still my favourite!

Saya memesan ice cappuccino di sini, tapi sayang nya tidak bisa ganti susu nya ke non - fat, karena saya biasa nya pakai non - fat. hehe.

Pahit kopi nya terasa banget, saya suka dan es nya juga tidak terlalu berlebihan. Karena banyak kafe - kafe lain kalau pesan ice coffee, es nya ga kira - kira. 

Saya pesan coffee nya untuk take away, tapi seperti kafe - kafe lainnya suasananya terlihat cozy untuk meeting atau bikin tugas.

Good Coffee! :)

Uda lama sekali saya tidak ke WGP ini, dulu terlihat lebih penuh, entah mungkin karena sekarang anak - anak muda lebih senang "nongkrong" di tempat yang cozy dan juga di kelapa gading ini sudah banyak juga tempat - tempat seperti itu.

Waktu saya datang memang jam nya makan dan weekend juga jadi lumayan ramai yang datang ke sini. 

Saya memesan kangkung, ikan bakar, cumi goreng dan kepiting ijo. Rata - rata porsi nya cukup besar dan yang paling enak adalah cumi goreng tepung nya. Rasa nya garing namun lembut di dalam. Sebaliknya, kerang ijo nya terlalu keras mungkin karena di goreng dulu sebelum ditumis dengan bumbu.