maysfood journal.blogspot.com Maygreen

Gyudon murah meriah. Dagingnya termasuk oke, rasa saosnya juga enak dan pas. Tekstur dagingnya lebih kasar dari yoshinoya atau sukiya, tapi untuk rp27.000 saya nga komplen. Kapan2 mau cobain yg ayam.

Tampilan keju yang benar-benar bleber meleleh baru ada kalau pesannya pakai ekstra cheese. Kali kedua saya nyobain Ham & Cheese + extra cheese. Ham nya enak dan yang ini ada sedikit potongan bawang dan jamur.

Meski keju mozzarella nya mantap tapi untuk pizza sausnya agak kurang terasa sih. Kalau lebih ada saus tomat pizza atau semacamnya sepertinya akan jauh lebih enak. Sepertinya Master Cheese memang lebih mengandalkan keju. Saus cocolnya saya selalu pilih yang keju.
Choco Volcano + extra cheese lumayan lah untuk dessert atau snack manis. Tapi tidak wow.

Mampir waktu weekday dan lunch, tidak terlalu ramai sehingga makanan cukup cepat keluar dan pelayanannya sangat baik. Chef sushi nya ramah~    
Sup miso, pretty good. Tahunya tipe yg firm licin. Kuah nya enak dan terasa bersih. Rumput lautnya juga enak. Saya lebih suka rasa miso yang lebih murky atau lebih berasa kedelainya, tapi yang ini termasuk oke.    
Goma ae, bayamnya saya kurang yakin pake nya bayam atau pochai.  Agak kelembekan buat selera saya tapi masih oke. Disajikan dingin dengan saus goma, dan sausnya ini yang bikin saya doyan banget.  Gurih goma nya asik dan lebih refined dari standard saus goma.
   
Aburi engawa sushi,  terksturnya mirip cumi atau ubur2 tebal, tapi tidak slimmy.  Kenyalnya rada garing waktu digigit.  Saus manisnya enak.
   
Salmon belly sushi nya termasuk oke dan enak.  Maguro nya tapi lebih enak dan berkesan. Jarang-jarang saya nemu maguro yang oke dan legit. Unagi sushinya juga mantap banget.  Kali ini tekstur unaginya agak kasar tapi tetap manis dan legit.
   
Smoked duck mentai sushi nya juga enak.  Nga nyangka smoked duck cocok juga buat bahan sushi.  Saus mentainya rasanya gurih dan sedikit asam. Mungkin kapan2 bakal coba smoked duck yg pake foie gras.
   
Aburi kagoshima beef nya sungguh mantap. Daging sapi tipisnya ditorched tapi ngga fully mateng.  Rasa sapinya berpadu sangat baik dengan saus manis.  Pas masuk mulut bikin lidah bahagia.
   
Aburi wagyu kagoshima beef mungkin ultimate reccomended sushi di sini.  Dagingnya sedikit lebih tebal dari yang bukan wagyu dan slice nya juga lebih lebar.  Sausnya juga pakai saus manis,  tapi ada sedikit lebih asam.  Waktu digigit berasa banget empuk legit dan citarasa sapinya.
   
This is the best food I've ever tried in Sushi Hiro.  Meski demikian,  yang aburi kagoshima beef biasa juga sudah enak banget dan sudah sangat bikin bahagia.

Madara kurozunya enaaak banget~ ikan kod goreng ditumis dengan sayur dan saus black vinegar yang asam gurih manis. Mgkn ini tipe masakan rumahan Jepang favorit saya dari Ootoya.
Mizorean lumayan, isinya seperti madara kurozu tapi ada tahu dan dimasak dengan kuah jahe. Kuahnya agak pekat dengan rasa asin gurih.
Demi Hamburgnya oke tapi tidak spesial. Saus demiglace dan jamurnyanya enak, daging burgernya cukup standard.
Untuk masakan ayam rasanya belum nemu yang saya benar2 doyan. Tapi secara porsi oke banget sih, apalagi kalau makan dengan harga lunch set.
Mie sobanya enak dan fresh. Tapi rasa asin pada kuah cold soba nya terlalu pekat. Mungkin kapan2 cobain soba panasnya saja.

Cobain yang wagyu cheese biasa. Daging gilingnya empuk dan halus. Kejunya mantap~ Tempat makannya juga cozy dan nyaman.
Es lemon tea nya standard. Machiato nya bagian atasnya hanya berasa foam busa dan tidak creamy.
Kapan2 mau cobain yang ham, coklat, dan yang extra cheese~

Restoran sushi paling premium se CP. Setelah lama menunggu akhirnya hadir juga di Neo Soho. Pilihan sushi maupun makanan lainnya sangat banyak. Untuk kunjungan pertama tapi saya cobain sushi2nya dulu.
Ukuran, tampilan, dan proporsi sushinya sangan oke. Potongan dagingnya tebal. Nasinya juga teksturnya bagus banget, pulen, firm, dan kepadatannya pas. Rasa nasi sushi di sini cenderung asam tapi rasa asamnya ngga berlebihan.
Diantara semua yang saya coba hari ini, favorit saya adalah unagi, saba, dan salmon belly. Terutama unagi, potongannya tebal, rasanya enak banget, saus manisnya juga tidak berlebihan. Tamagonya juga oke. Ada beberapa toping yang sedang unavailable, padahal pingin cobain semua ikan2nya.
Hokkaido milk caramel pudingnya enaaak~ boleh dicoba buat dessert.
Servicenya bisa diimprove tapi overall sangat baik dan suasana tempatnya juga nyaman meskipun ramai. Meja di sushi bar nya lebar dan enak.

Gyu Sumi Jyu sewaktu hadir di depan saya tampilannya sungguh oke dan mengkilap. Potongan daging ngga tipis, cukup tebal untuk membuat saya cemas dengan kadar keempukannya. Tapi sewaktu digigit ternyata empuk dan enak dikunyah dengan rasa manis gurih yang bikin bahagia dan tidak mengurangi citarasa sapi nya. Well seasoned, well marinated. Jumlah potongan dagingnya juga oke dan balance dengan porsi nasinya. Ada sedikit bagian yg agak alot, tapi terlalu minor (cuma sekitar setengah potong) dan saya maafkan karena overall empuknya oke banget.
Nasinya saya upgrade jadi tambah teri (+jako). Tadinya saya cemas kurang cocok dengan daging sapi, tapi nasi teri ini ternyata enak banget rasanya. Entah kenapa waktu makan set menu ini ada rasa pedas. Tapi saya tidak tahu dari bumbu marinate sapinya atau dari teri nya yang bikin pedas. Tapi kalau makanannya sudah enak banget dan pedasnya sekitaran lada-lada saja, saya masih bisa nikmati.  
Set menu Gyu Sumi Jyu dilengkapi dengan acar, 1 appertizer sayuran, dan sup miso. Sup misonya termasuk enak, gurih misonya berasa banget dan hangat di perut. Di dalam sup nya ada wakame, tapi tidak ada tofu. Sebagai gantinya ada 2 buah... sesuatu yang kayak sponge? Apa ini namanya aburaage? ^^; Tapi enak sih, saya doyan.
Torotoroni adalah sup sayur-sayuran dan jamur, tahu dan telur setengah mentah dimasak dengan kuah yang agak kental. Menu ini saya pesan ala carte. Rasanya enak, gurih dan sedikit asin, serta bergizi. Tapi buat yang kurang suka dengan tekstur telur yang agak slimy mungkin kurang nyaman makan sup ini.

 

Salmon Shio Koji Set saya pesan karena justru penasaran dengan shio koji nya. Biasanya saya menghindari salmon matang karena sering kurang oke masaknya. 
Tapi salmon di Ootoya ini dimasak dengan sangat baik. Potongannya besar kalau dibanding menu salmon di restoran lain sehingga saya agak kaget pas set menu ini datang. Dagingnya matang tapi masih sangat lembut. Rasa asin gurihnya juga lebih rich. Sewaktu pertama kali masuk mulut yang terasa adalah asin, tapi setelah dikunyah rasa gurih mild dari salmon shio koji nya keluar.
Set menu pendampingnya juga cukup wah dan sangat khas Jepang. Appetizer sayurnya  ada 2 jenis. Saya kurang tahu yang coklat apa, tapi yang hijau gelap sepertinya wakame. Dilengkapi dengan parutan lobak, acar, dan sop miso nan lezat.
Menu ini saya rekomendasikan buat yang doyan salmon khas Jepang dengan rasa yang simple tapi ngena. Untuk yang lebih suka makanan yang lebih ada bumbunya mungkin sebaiknya pesan yang kelihatan bersaus, atau yang seperti gyu sumi jyu.
Untuk sushi roll nya saya ada mencoba seasonal menu mereka yang Rainbow Roll. Di permukaan atasnya ada ebi, tuna, salmon, dan alpukat. Sedangkan ditengahnya ada sayur dan keju. Disajikan dengan saus yang mirip thousand island. Saya ngga ngeh ada keju dan saus merah waktu memesan menu ini. Tapi syukurlah kejunya enak dan cocok dengan topping roll di atasnya dan sausnya juga tidak pedas.
Chawan Mushinya menarik, warna cenderung kuning, dengan ebi dan jamur yang tampil cantik di bagian atasnya. Teksturnya terasa firm dan sangat rapih tapi tetap lembut dan gurih waktu dimakan. Meski saya perna makan chawan mushi yang lebih enak, tapi Chawan Mushi di Ootoya termasuk lezat dan layak dicoba.
Untuk minuman, paling gampang memang pesan ocha. Rasa ocha di sini menarik dan pekat, kayak ada rasa dan aroma rumput. Worth juga karena bisa refill berkali-kali. 
Minuman nomor 2 yang jadi favorit saya adalah Kuromitsu Tonyu. Susu kacang kedelai yang dicampur gula hitam ini rasa kedelainya nendang banget dan sepertinya murni kedelai, soalnya tidak terlalu creamy. Gula nya juga tidak kemanisan.

Akhirnya ada juga Ootoya yang jaraknya gampang dijangkau oleh saya. Karena siangnya sudah makan agak banyak saya cobain menu yang lite nya saja.
Goma Ae itu tumis bayam/pochai yang disajikan dingin dengan goma sauce. Pochainya kurang empuk dan sedikit pahit. Saus goma nya kurang banyak, tapi rasa sausnya uenak banget.
Homemade Tofu di Ootoya juga reccomended. Jarang2 saya bisa nemu tahu yang bikin lidah bahagia. Teksturnya gampang rapuh, sedikit kasar, tapi lembut dan gurih tahu nya dapet banget. Lebih mantap lagi waktu dimakan sama jahe, katsuoboshi, dan kuah shoyu. Kuahnya asin banget sih kalau dimakan tanpa tahu, tapi enak dan aromanya nikmat banget.
Mini Yasai Kurozu nya juga enaaak~ sayur2an dimasak dengan black vinegar sauce yang rasanya manis gurih dan sedikit asam. Kapan2 kudu nyobain yg pakai daging ikan atau ayam dan bukan yang mini biar puas. Di foto menu harusnya ada renkon, tapi tadi saya nga dapet renkon nya.

Porsi spaghetti bolognaise nya cukup banyak dan worthed. Daging gilingnya pakai daging ayam dan saus tomatnya sebenarnya kurang "bolognaise", tapi untuk harga Rp22.000 sih dah oke banget. Dan yang paling penting porsi parutan keju nya oke.
Tingkat kematangan spageti nya juga termasuk pas. Rada keempukan untuk selera saya tapi nga tau kenapa justru empuk begitu jadi cocok dengan rasa sausnya.
Mungkin cuma perasaan saya, tapi porsi pas makan di tempat terasa lebih besar daripada kalau sama pesan takeaway.