Anggita Deska

Langganan kalau ke al-azhar, sebenarnya rasanya so-so tapi dia banyak pilihan menunya seatnya juga banyak ada indoor dan outdoor, saya selalu pilih outdoor. Setiap kesini, selalu gak ada telur ayam kampung ½ matang padahal di menu waktu itu ada. Sekarang tempatnya lebih enak dan rapih, masih dekat kantor PUPR.

Kali ini pesan nasi goreng ayam dan dimsum, minumnya es teh botol sosro. Pelayanan cepat, staffnya banyak. Nasi goreng ayamnya kering, ayamnya hampir tidak terasa, ada kerupuk juga sebagai pendamping, porsinya cukup. Dimsumnya cukup enak, meski kurang mlehoy, sausnya biasa saja, dimsumnya dapat 5 jenis, semua rasanya sama.

Habis gym lapar, nemenin temen ke supermarket di basement, saya beli snack di kayarasa, depan kasir hypermart. Beli lontong isi sayuran, bakwan udang dan risoles sayur. Pelayanan cepat. Risoles sayurnya enak, isian cukup, tidak melimpah, bakwan udangnya paling enak karena udangnya besar, tapi lontong isi sayurannya zonk, sayurannya asem, isian tidak melimpah, untuk beras ketannya sih oke, lengket dan padat. Dia sedia banyak snack gorengan untuk di take away dan payment bisa via debit.

Pertama kali ke monsieur spoon yang di Pacific Place, masuknya bukan dari dalam mallnya tapi dari luar. Pesan Australian Rib Eye Steak, Lemon Cheesecake Slice, Croissant Gelato Pistachio, Royal Monsieur Spoon dan Sunrise Berry Lemonade. Datang saat jam makan siang di hari kerja jadi menunggu sebentar karena full meski ada meja kursi yang bertuliskan reserved tapi tidak ditempati hingga saya selesai makan disana.

Yang disajikan pertama adalah dessertnya, baru main menu, yang paling lama adalah makanan bos saya yaitu buttermilk chicken.
- Australian Rib Eye Steak medium rare: steaknya berbeda dari steak yang kebanyakan saya makan, benar² seperti daging glondongan, sayuran pendampingnya pun berbeda, masih gelondongan jadi kita harus effort mengirisnya, sausnya cukup enak tapi sedikit, kalau makan daging tanpa sausnya rasanya pure daging hambar.
- Royal Monsieur Spoon: terlalu manis, full coklat, porsi besar.
- Croissant Gelato Pistachio: tidak istimewa, croissant terlalu kering, isian tidak melimpah.
- Lemon Cheesecake slice: enak, asem asin menyatu menjadi satu, favorit saya disini.
- Sunrise Berry Lemonade: terasa asam dan segar, so refresh.

Tempatnya enak, jarak antar meja tidak terlalu berdekatan pelayanan cukup ramah dan cepat, staff lun menemani saat memilih dessert dan bisa menginformasikan menu yang ditanyakan.

Ke senayan park makan di Pepper Lunch karena udah lama juga ga makan Pepper Lunch, agak sedikit waitlist jadi disuruh menunggu, kemudian staffnya memberikan nomor duduk dan kami bisa langsung mengantri untuk memesan di kasir. Saya pesan Beef Pepperice dan Iced Green Tea. Pelayanannya ramah dan cukup cepat, tempat makan ada indoor dan outdoor, dengan musik yang tidak bising sehingga masih bisa mengobrol. Untuk rasa makanannya enak gurih, bisa atur selera masing masing karena kecap manis dan asin sudah tersedia di meja, ada juga lada jika ingin ditambahkan. Jenis makanannya ini mirip nasi goreng karena ditaruh di hotplate, dan diaduk sendiri. Untuk minumnya bisa free refill, teko disediakan di area kasir.

Sarapan disini di hari minggu, dapat share meja karena cukup ramai. Pesan Kaya Butter tipis, Uncle Z Noodle mie kecil dan ice teh tarik. Pelayanannya kurang sigap, waktu saya datang diam saja sampai akhirnya saya menghampiri untuk minta duduk. Makanan yang datang juga lama, yang pertama Uncle Z Noodle dan es teh tarik, mie nya dingin, porsi sedikit, tidak pedas bumbu kurang terasa, yang hangat hanya kuahnya disertai bakso ikan yang rasanya seperti frozen food, dapat 3pcs. Es teh tariknya penuh busa, manis pahit rasanya. Paling lama adalah Kaya Butter, disajikan dingin, entah kenapa membutuhkan waktu lama, isian cukup banyak hingga luber tapi rasanya biasa saja. Harga overpriced untuk rasa yang so-so dan porsi yang kecil.

Mumpung lagi di kemang, dan gajauh dari lokasi main jadi nyempetin kesini. Karena hujan seharian jadi agak gloomy, begitu masuk langsung area kasir buat pesan, menu ada di belakang kasir, tapi selang beberapa menit berganti (beneran cepat hehe). Depan kasir ada berbagai tumblr, di meja kasir ada pastry, kemudian area pengambilan pesanan, pesanan disini bentuknya takeaway semua, dengan gelas plastik dan paperbag jika pesan pastry, disini tempat dine-in outdoor, ada yang dengan atap ada yang tanpa atap, dengan kipas besar. Colokan sangat jarang dan jauh, tidak cocok buat WFC disini meski sepi, hanya berisik oleh suara pengunjung lain.

Pesan ice latte with hazelnut syrup, dan pain au chocolat. Pelayanannya sangat ramah dan cepat, agak menunggu untuk pastry karena dihangatkan lagi. Hazelnut ice latte-nya tidak terlalu manis, kurang terasa hazelnutnya dan kopinya tidak strong juga tidak creamy. Pain Au Chocolat-nya manis, isian tidak melimpah tapi cukup, rotinya lembut, mengenyangkan.