Bakwan: Legenda Gorengan Indonesia

26 Februari 2019 | 0 Komentar

Gorengan selalu bisa menjadi sahabat setia perut semua kalangan masyarakat Indonesia. Gorengan akan selalu hadir menemani tongkrongan, hajatan hingga pengajian. Dari sekian banyak jenis gorengan adalah bakwan lah yang paling terkenal dan sering menjadi primadona. Apalagi jika ditambah rawit atau sambal kacang. Beuh... maka nikmat bakwan mana lagi yang kau dustakan teman....



Sumber : Resepkoki.id


Menjadi salah satu makanan yang selalu ada di etalase atau di balik kaca gerobak tukang gorengan, yang selalu menjadi primadona kenikmatan ketika dipadukan dengan rawit atau sambal kacang, bakwan memiliki sejarah yang patut untuk disimak. Sudahkah kita mengetahui sejarah yang mengantar kenikmatan bakwan ke perut kita kala tanggal tua mendera?


Bakwan sebagai salah satu yang terfavorit di kalangan gorengan, mengacu pada Wikipedia, merupakan makanan yang diyakini muncul karena adanya pengaruh dari berbagai budaya, seperti Cina, Jepang dan Eropa (Portugis). Saat terbukanya pintu perdagangan dan terjadinya penjajahan di negeri kita, ada banyak pengaruh budaya dari berbagai negara yang masuk ke Indonesia sehingga memperkaya kuliner Indonesia hari ini.



Sumber : Pergikuliner.com


Bakwan secara komposisi adalah makanan yang dibuat dengan bahan utama tepung terigu dan campuran berbagai sayuran. Makanan ini diyakini berasal dari Cina. Hal ini mengacu pada kata "Bak-wan". "Bak" dalam bahasa Cina berarti daging. Menurut cerita, dahulu bakwan terbuat dari daging dan tepung yang digoreng. Beberapa kalangan berpendapat bahwa penyebutan bakwan untuk makanan yang menggunakan adonan sayur yang digoreng, seperti yang kita kenal hari ini adalah salah kaprah. Karena merujuk pada arti kata, bakwan adalah istilah lain dari bakso.


Sebenarnya untuk merujuk pada makanan yang menggunakan adonan sayur yang digoreng ini, masyarakat kita memiliki beberapa penyebutan. Seperti contoh, di tanah Priangan, masyarakat mengenal gorengan adonan berisi sayur-mayur ini dengan sebutan bala-bala. Di daerah lain, termasuk Jakarta, masyarakat mengenalnya dengan sebutan bakwan. Namun di daerah Jawa Timur, terutama Surabaya, bakwan adalah sebutan untuk saudara kembar bakso, sebagaimana arti kata bakwan dalam bahasa Cina. Di samping perbedaan dalam penyebutan gorengan adonan berisi sayur-mayur ini, agaknya kita bersepakat bahwa gorengan terutama bakwan, adalah penyelamat perut dalam segala situasi dan kondisi. Bukankah begitu?



Sumber : Blog.bnbhero.com


Selain Indonesia, Jepang juga memiliki gorengan adonan sayur yang cukup umum untuk ditemukan, seperti contoh yang dikenal dengan sebutan tempura. Sedang Korea juga memiliki gorengan adonan sayurnya, dikenal dengan sebutan twigim.

Pemilihan sayur sebagai bahan utama sebuah makanan sejatinya adalah bukti adaptasi manusia dalam mencipta makanan. Banyak ide makanan yang menggunakan sayuran sebagai bahan utamanya muncul karena daging atau bahan baku lainnya susah didapat, atau kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengkonsumsi daging. 


Selain itu, sayuran sebagai bahan masakan, adalah bahan yang murah, mudah didapatkan dan paling dekat dengan kehidupan kita. Bahkan untuk sekadar membuat adonan bakwan, kita bisa mengandalkan kebun di rumah untuk sayur-mayurnya. Atau kalau tak punya kebun di rumah, bisa belanja sayur-mayurnya di pasar. Atau kalau malas belanja ke pasar, ya sudah, jajan di tukang gorengan saja. 


Topik artikel ini: