Darsehsri

Sempat happening waktu awal-awal buka, tapi sepertinya saat ini lebih ramai di weekend saja. Saya sendiri datang saat weekday dan pengunjungnya sepi. Tempatnya luas, selain ada playground, ada mini coffee shop juga, bagian luar sebetulnya nampak eye catching dengan warna merah dan putih tapi sayang lagi hujan deras jadi ngga bisa foto.

Beli Ayam Geprek Mozarella, ayamnya renyah, mozarellanya melimpah, tapi sayang bumbu ayamnya kurang nendang di lidah.

Chicken Skin justru lebih lumayan, renyah dan seasoningnya terasa.

Kalau seblok, kurang lebih seperti baso aci atau cilok, pakai potongan ayam goreng, sudah pasti oily dan bumbunya kurang ngeblend sama isiannya.

Sudah sekian tahun ngga mampir ke outlet pertamanya pak ndut, mungkin karena cabang kedua di bogor timur lebih strategis, jadi lebih sering mampir kesana.

Kali ini pesan via ojek online karena malas keluar rumah, bogor lagi dilanda hujan terus. Kurang dari 30 menit pesanan saya sampai di rumah.

Bebek Sangan
Sebetulnya ini menu favorit saya di bebek pak ndut, tapi rasanya kok sekarang agak beda ya. Bebeknya tetap empuk tapi cenderung asin, seingat saya bebek sangan rasanya agak manis. Potongan dada bebek pun agak menciut, pelengkapnya ada daun pepaya tapi ngga pahit sama sekali, timun segar juga kol dan ngga lupa sambal. Sayang sekali sambalnya terlalu manis, kurang pedas menurut saya.

Bebek Kremes
Menu ini malah cukup enak buat saya, paha bebek gorengnya renyah juga empuk. Kremesannya melimpah, berwarna kuning dan agak asin. Pelengkapnya ada lalap juga sambal korek yang pedas sekali, cocok kalau buat bebek goreng, tinggal tambahkan kecap manis sedikit saja.

Jarang lewatin area ini, sekalinya lewat parkirannya full. Tapi untungnya kali ini dapat parkiran, mungkin karena jam nanggung jadi sudah agak kosong.

Tempatnya lumayan nyaman, adem, pelayanan juga ramah. Nongkrong lama juga ngga masalah, ada cemilan lidi pedas dan cuanki kemasan.

Es Kopi Valakor
Ini vanilla latte versi lain hati, cukup bold juga creamy, tapi buat yang doyan manis masih harus extra gula kayanya, secara kopi lain hati memang cenderung lebih pahit kan.

Es Kopi Advokat
Suka banget sama es kopi advokat ini, jus alpukat aslinya kental, pakai es krim coklat juga taburan meises dan guyuran espresso. Kocok dulu baru minum, manis jus bercampur pahitnya kopi, mantap.

Cukup sering makan di food court ini, tapi baru sekali ini pesan minuman di teh laresolo. Konsepnya sama dengan tenant lain, bayar dulu, lalu minuman dikirim ke meja kita.

Pesan Mint + Green Tea (16.5k) pas datang agak kaget, sekilas mirip mocktail, saya kira isinya hanya teh dan daun mint, ternyata rame banget, ada nata de coco, timun serut, selasih dan daun mint. Bahkan warnanya bikin terpana karena hijau pakai sirup. Pas saya cicipi sudah pasti manis, mungkin cocok bagi yang suka mocktail atau es campur manis.

Paling menonjol di antara tenant lainnya di food court ini karena ownernya rajin promosiin dagangannya dengan suaranya yang khas. Jadi tau kalau di pojokan itu ada yang jualan dimsum.

Variannya cukup banyak dan dibuat langsung saat ada yang order. Untuk siomaynya cukup enak, rasa sesuai harga. Lumpianya juga renyah, tapi sayang sekali pangsitnya agak asem karena tepungnya, meski sudah pakai mayonaise tapi tetap kurang oke.

Selain toko roti di bagian depan, michelle cabang bogor baru punya cafe di bagian belakang toko rotinya. Cafe kecil dengan kapasitas tempat duduk sekitar 20 orang, backgroudnya area apartemen sebelah.

Beli Cafe Latte, Lemon cake, Coffee Eclair dan Yoghurt Blended. Lumayan buat nongkrong sore, untuk rasa standar sesuai harga yang berkisar 20-30k.

Beberapa roti juga saya pilih buat buah tangan, jujur aja kalau rasa rotinya agak berbeda sama waktu awal-awal buka, yang tetap konsisten hanya cake atau bolu-boluan aja.

Sore-sore, hujan, pas banget niy makan ramen di resto ramen favorit saya. Tempatnya ngga besar, terkesan meriah karena pakai banyak lampion berwarna merah dan putih penuh motif. Sisi negatifnya, hawa di restoran jadi makin panas karena lampu.

Pelayanan cepat, tapi yang saya rasakan kuah ramennya kurang panas. Pesan beberapa menu, favorit saya Spicy Chicken Ramen, kuahnya agak kental, topping ayamnya enak, ada bumbu pedasnya juga selembar nori. Kemarin baru nyobain yang ramen keriting, ternyata saya lebih suka ramen lurusnya.

Kurang lengkap kalau makan ramen tanpa Cheese Croquette-nya, enaaak, luarnya renyah, dalamnya cheese melted yang asinnya pas, suka banget deh.

Punya cabang dimana-mana dan alhamdulillahnya ada yang dekat rumah. Restonya sederhana tapi bersih, ada musholla juga. Staffnya santun dan ramah, standby ngga jauh dari meja pengunjung selama saya makan.

Pesan Ayam Bakar Taliwang (50k), lupa request pedas, untungnya tetap dapat sambelnya yang pedas dan berminyak, tapi kalau yang suka pedas tetap merasa ngga nendang di lidah. Ayamnya sedap, bumbu merata dan bakarannya pas.

Pelengkapnya saya beli Sayur Bening (20k), cukup pricey memang buat semangkuk sayur bayam dan labu siam. Rasanya seger, wangi aroma bawang merah dan bawang putih, memang cocok buat pelengkap makan ayam bakar.

Selain itu pesan Sate Pencok (27k), sate pencok alias sate kulit sapi alias sate kikil ini isinya 4 tusuk. Potongan kikilnya besar dan bumbunya menyerap ke dalam, asin pedas, enak.

Minumnya Jeruk Nipis Panas (20k), tapi kayanya udah dipakein gula jadi ngga terlalu asam.