Darsehsri

Akhirnya brand satu ini buka juga dekat kantor, meski dekat tetap order via ojek online, mengingat cerita teman katanya antriannya cukup panjang.

Salted Caramel Boba Fresh Milk (26k)
Segar, udah pasti favorit banget, salted caramelnya juga terasa sekali, sampai nempel-nempel di balik tutup cupnya, cuma request less iced, karena ngga bisa request less sweet, nendang di lidah.

Lychee Sakura Machiatto (26k)
Dari warnanya udah kelihatan segarnya, ini minuman favorit teman saya, manis agak asem seger sedikit.

Udah langganan dari beberapa tahun yang lalu, tapi sempat berganti nama dan tetap dengan kedai makan sederhana juga penyajian yang cepat, hanya saja rasa makanan memang sudah berbeda.

Favorit saya Kwetiaw Bun Sapi, jadi kwetiawnya nyemek gitu, pakai sayuran, irisan daging sapi dan kikil, kalau dulu pakai urat sapi. Selain itu suka bakso gepengnya, sayang sekali di beberapa kunjungan terakhir selalu di bilang sold out bakso dan jeruk singkitnya.

Selain kwetiaw, tentunya disini juga ada menu nasi, mie dan bihun, rata-rata rasanya cukup enak, sesuailah sama harga dan porsinya yang banyak.

Dari jaman saya masih remaja, mie ayam baso apollo ini udah populer. Berada di area pasar anyar, akses menuju kesini udah kurang nyaman saking padatnya kendaraan dan orang berjualan, makanya saya lebih sering pesan via ojek online. Ada beberapa cabang di bogor, tapi yang paling sering beli dari pusatnya langsung yang di dewi sartika.

Baik porsi mie atau bihun atau kwetiawnya cukup banyak, lebih dari kenyang. Biasanya di bikin yamin manis, bumbunya cukup gurih, taburan bawang gorengnya banyak, dilengkapi baso tahu dan baso daging kecil.

Selain itu, bakso tahu dan bakso daging paling sering di order. Kuahnya bening, gurih segar. Bakso dagingnya kenyal, kecil-kecil, berserat daging dan mericanya cukup terasa menyengat. Bakso tahunya juga enak, tahu kulitnya padat, tengahnya pakai adonan bakso. Menu bakso daging / bakso tahu bisa dipesan porsian, baik satu porsi atau setengah porsi.

Sambal pelengkapnya cukup pedas, puas pakai sedikit juga. Kalau untuk mie/bihun/kwetiaw diberi pelengkap acar yang lebih mirip asinan, potongan timunnya besar dan rasanya asem seger.
Range harga perporsi menu di baso apollo sekitar 20-30rb.

Awalnya kurang tertarik sama Leeloo siomay ini, tapi pas lewat, ngga sengaja mencium aroma siomay dari panci yang kebuka, oke seketika mampir hahaha.
Disini minimal beli 3 pieces, karena sudah beli makanan lain jadi saya pun beli yang 3 pcs aja dan ternyata setelah di potong-potong cukup banyak.

Baik siomay tenggiri maupun siomay ayamnya enak, terasa sekali ikan dan ayamnya. Sambal kacangnya juga medok, pedas dan manis tapi bukan kaya sambel pecel ya. Packingnya pakai cup, jadi praktis buat di bawa-bawa juga.

Sempat batal mampir beberapa kali karena area parkir penuh, kebetulan kali ini pas lewat sedang kosong, Ruang Narasi memang menempati sebuah rumah, cukup luas hanya saja lahan parkir terbatas.

Uniknya begitu masuk kita langsung menemukan area tempat duduk, sementara coffee bar ada di bagian lebih dalam, satu ruangan dengan area tempat duduk yang lebih luas, ada juga taman kecil, sepertinya disediakan buat yang pengen foto-foto karena ada neon sign dan beberapa kursi berdempetan. Fyi, disini hanya pakai kipas angin, ngga pakai ac, meskipun begitu tetap banyak yang betah laptopan.

Saya takeaway Es Kopi Susunya, cukup kental dan manis, lumayan enak buat siang hari bolong yang lagi cukup terik ini.

Satu area dengan butik baju, Real Coffee menawarkan menu kopi, non kopi dan cemilan dengan harga terjangkau. Sementara menu makanan berat sebetulnya dari resto raos pisan yang tempatnya juga gabung dengan real coffee, di sebuah rumah mewah yang di sulap jadi restoran.

Pesan Mint Chocolate Latte (27k), minuman dingin yang terbuat dari coklat bubuk dan syrup mint kata baristanya, tapi kenyataannya pakai susu kental manis coklat yang rasanya super manis.

Pisang Goreng (18k) disini cukup oke, pakai pisang tanduk (cmmiw) manis, di potong kecil-kecil, porsinya cukup banyak, sengaja saya takeaway buat di rumah.

Paket Ayam Bakar (25k), saya nikmati di tempat. Porsi nasinya aduhai banyak, potongan paha ayam cukup besar, berbumbu kecap dan di bakar, rasanya cukup enak. Pelengkapnya ada sayur asem yang rasanya agak manis, ngga sesegar yang saya harapkan, sementara sambal terasi khas sundanya cukup pedas tapi agak nanggung, kurang gurih sedikit.

Meskipun restoran lama, tapi baru berkesempatan mampir karena lagi pengen makan yang seger-seger. Hansuki punya interior rapih dan bersih, di dominasi warna merah menyala dan abu-abu, enak buat bersantai bareng keluarga.

Selain menawarkan menu paket suki, juga ada menu ala carte. Saya sendiri pilih menu ala carte untuk sukinya, item suki bisa di pilih langsung pada rak display. Untuk harga setiap item dibedakan berdasarkan warna piring.
Piring Hijau (22k)
Piring Orange (35k)
Piring Merah (36k)

Untuk sayuran cukup segar, kebanyakan pakai piring warna hijau. Oh ya ada bakso enak, meski diakui staffnya bukan homemade tapi cukup meaty.

Sementara dari piring orange kebanyakan berupa suki item yang di buat homemade, contohnya baso ayam, kani stick yang ditambahi adonan. Selain itu saya ambil kembang tahu juga dumpling.

Dari piring merah, saya ambil fresh meat, order langsung sama pelayannya. Potongannya tebal, jangan terlalu lama direbus karena langsung mengeras, lebih baik celup beberapa kali aja sampai warnanya agak berubah sedikit.

Kuah suki ada dua macam, original dan tom yum. Saya lebih suka kuah original, cukup gurih, segar dan tinggal pakai condiments yang sudah disediakan berupa sauce, bawang putih cincang, cabe rawit iris dan herbs. Kalau kuah tom yumnya nanggung, kurang bold jadi encer asem aja, jadi ditambahi condiments juga ngga beda jauh rasanya karena based bumbunya yang kurang nendang.

Fore masuk bogor dan boom laris manis, antrian hampir setiap hari mengular, tapi pelayanan cukup cepat, setelah taking order, staffnya langsung bikin dan kelihatan sekali terbiasa bikin cepat.
Boothnya terang, pakai neon dan cukup bikin gerah saat antri.

Pesan Soy Latte, watery, meski sudah request less ice, pas dikurangin esnya baru terasa enak. Kopinya cukup strong, untungnya soy milk yang di pakai memang sudah ada rasa manis dari sananya, jadi cukup meredam rasa kopinya.