Darsehsri

Satu-satunya cabang bebek tepi sawah yang ngga menawarkan pemandangan alam, berada di lokasi sentra kuliner bogor, menempati sebuah rumah besae dengan desain simple.

Tapi untuk rasa makanan, saya harus akui disini lebih enak dari dua cabang lainnya di bogor dan jakarta.

Tepi Sawah Fried Duck (135k)
Potongan bebeknya setengah ekor, lebih dari kenyang, empuk, renyah dan enak, ngga bau amis sama sekali. Pelengkapnya ada oseng kacang panjang bumbu kuning yang sedap, kerupuk juga tiga jenis sambel, favorit saya sambal matah, wangi dan sedap.

Bebek Betutu (135k)
Kalau olahan ini lebih aromatic, bumbunya meresap sampai daging, lezat. Daging ukuran 1/4, empuk dan ngga bau amis, pelengkapnya urap sayur, sayangnya urapnya kurang mantap.

Sate Lilit Ayam (60k)
Sebetulnya pengen yang ikan, tapi adanya sate lilit ayam, enak, berempah dan ukurannya juga cukup besar.

Ice Tea (20k)
Teh biasa, cukup pricey.

Jangan kaget kalau baru pertama kali datang kesini, meskipun namanya Ka Nung bakery, tapi disini ngga menjual bakery siap santap, disini hanya menjual aneka middle eastern frozen food.

Yup, semuanya dalam kondisi frozen, digorengnya ya di rumah sendiri. Produk yang dijual cukup variatif, sering ditemui dalam menu restoran arabian.
Mulai dari roti maryam juaranya, samosa daging, donat, risol, beras, daging kebab sampai bumbu khas masakan timur tengah.
Harga per pack rata-rata dibawah 50k, worth it karena rasanya memang enak, semuanya homemade.

Roti maryamnya gurih, lembut, ngga pakai cocolan apapun udah enak.
Risol daging juga mantap, dagingnya dibumbui rempah khas timur tengah, kulitnya lembut.
Karena kemarin lihat langsung cara membuat samosanya, jadi hanya order yang samosa daging, kulitnya tipis, kalau digoreng cukup sebentar aja, isiannya daging, yummy.
Donat keju dan kue kacang ijo juga jadi favorit karena keduanya sama enaknya. Tekstur donat empuk berisi cheddar parut, asin dan gurih. Sementara kue kacang ijo sekilas mirip bakpia, tapi kulitnya jauh lebih tipis, isinya kacang hijau agak manis tapi enak.

Posisi Kanung Bakery ini agak mojok, masuk gang sedikit, tapi signage cukup jelas. Hebatnya lagi bakery ini sudah melegenda dari tahun 70an, banyak diliput media dan jadi salah satu destinasi wisata bogor.

Bagi pengguna moda transportasi kereta api, bisa jadi keberadaan Niji jadi tempat favorit buat disinggahi saat keluar masuk stasiun. Posisinya memang berada tepat di depan pintu gerbang stasiun bogor. Tempatnya mungil, gemas dengan warna green pale dan putih.

Ruang duduk ngga besar, bisa menampung sampai sekitar sepuluh orang. Dekor juga nampak kekinian, intinya betah dengan ambiance yang ada.

Pesan
Mochaccino (33k)
Takarannya serba pas, rasa kopi dan coklatnya ngga over, suhunya juga ngga terlalu panas, meskipun bukan tipe mocha favorit saya, tapi masih oke.

Donat Kampung (12k)
Tersaji hangat, dua buah donat bertabur gula halus, empuk dan enak.

Kalau hafal dengan area pandu bantar jati, pasti tau banget kalau ini dulunya cafe yang katanya suka dijadikan tempat ngumpulnya komedian.
Sekarang disulap jadi coffee shop, berwarna putih dengan banyak meja dan kursi.

Selain menu kopi, menjual juga cemilan praktis buat nemenin ngopi. Saya pesan es kopi susu tepi dan sistagor. Es kopi cukup enak, bold dan creamy meskipun isiannya ngga full. Sistagornya juga enak, renyah dan saus cocolannya royal.

Teman pilih cireng rujak, enak, renyah banget dan sambel cocolannya pedas. Untuk minum pilih ginger tea, hangat tapi aroma jahenya kurang nendang.

Dari segi tempat, stallo eataly ini cukup asyik buat bersantai. Seating area semi outdoornya bergaya vintage yang kebetulan memang satu area dengan hunian bergaya kolonial. Stallo eataly juga gabung dengan west au yang menjual steak. Staffnya ramah tapi ngga standby dekat meja pengunjung jadi sebaiknya masuk ke meja kasir dan langsung order biar ngga tambah lama.

Pesan beberapa menu makanan, overall dari segi harga cukup terjangkau tapi untuk rasa beberapa menu perlu improvement.

Saya suka Aussie Tongue (37k) disini, rasa sesuai harga, meskipun saladnya kurang nyambung karena pakai jelly, tapi lidah dan mashed potatonya cukup oke.

Meat Mushroom Pasta (21k) too milky, pastanya lembut, potongan mushroomnya banyak dan ada beef patty yang cukup enak buat sidedishnya.

Set 7 (Complete Pizza + Meat Sandwich + iced tea) 47k, kalau ini paket super hemat, meat sandwichnya pakai beef patty yang sama dengan pasta, ditambahi mayonaise, onion dan selada. Sementara pizzanya, lebih menyerupai roti manis diberi topping, sebetulnya untuk toppingnya cukup enak tapi doughnya lengket dan mengembang.

Kedai kopi pinggir jalan yang cukup aesthetic, meskipun cuma melayani takeaway saja, tapi ramai jadi incaran buat foto. Berwarna putih dengan logo hurruf sunda, katuhu berarti kanan, mungkin kalau menuju coffee shop ini datang dari arah mcd lodaya, letaknya ada di kanan jalan.

Es Kopi Susu Katuhu dan Strawberry Shortcake jadi pilihan saya dan teman. Kopi susunya cukup creamy, enak. Bagi yang suka minuman non kopi, bisa coba strawberry shortcake yang segar dan creamy, unik.

Ardhita cabang kedua ini beda manajemen dan secara konsep juga berbeda dengan cabang pajajaran yang sudah lebih dulu terkenal dengan olahan ayam gorengnya.

Yang terlihat sama, ardhita selalu menempati bangunan mewah. Disini jauh lebih besar, interior pun lebih modern, baik di lantai satu atau pun dua sama-sama nyaman. Ada playground di sudut ruang lantai satu, cocok memang buat kumpul keluarga. Parkiran luas, pelayanan baik dan informatif.

Makanan yang saya pesan dari sisi plating cukup oke, seperti Gado Gado Goreng, sekilas mirip bomboloni, ternyata itu gado-gado dibalut nasi lalu di goreng. Lebih unik lagi, saus hijau di bagian dasar yang sekilas mirip pesto, ternyata saus kacangnya gado-gado. Superb, idenya oke banget, rasanya juga enak.

Thai Salad cukup segar, dressing juga enak, manis asam asin, varian sayurannya juga warna warni, menarik.

Kalau dari tampilan, Lumpia Goreng cukup memikat, sayang sekali isiannya cukup asin. Meski sudah diberi saus cocolannya yang manis asam, rasa asin lumpia tetap nyelekit di lidah.

Minuman yang bikin gemas, aplle Cinnamon, jadi buah apel dikerok, lalu diisi jus apel. Rasa jusnya lebih mirip jus packingan, terlalu manis dan kurang dingin, tapi kalau dari plating oke banget.

Lychee Tea rasanya standar, kelebihannya ada garnish dua buah lychee ditusuk dan menghiasi permukaan gelas.

Dari awal udah suka sama ambiance Liberate ini, bahkan waktu masih jadi kedai minuman biasa sebelum jadi coffee shop. Meski sederhana tapi tampak asri dengan tanaman rambat di bagian muka coffee shop. Dalamnya berdesain industrial, tapi tampak "nyeni". Ruangan dalam tanpa pendingin tapi jendela berkawat membuat udara keluar masuk bebas.
Staffnya ramah, cukup komunikatif sama pengunjung.

Saya pesan Tropic Thunder (22k), kopi susu dengan taste coconut, enak, cukup manis dan bold. Next time mau cobain menu yang lain.