Darsehsri

Koneo Kopi letaknya di area parkir baso goendoel, berupa bangunan kecil dengan tiga kursi bar didepannya. Mungkin kalau mau nongkrong lebih nyaman di sore hari karena cukup terik dan panas posisinya.

Pesan Apple Tea yang katanya best seller di koneo, lumayan segar dengan infused Apple, pasti cocok buat yang suka minuman manis.
Karena sedang promo jadi buy one get one, jadi satu lagi pesan Mango Yoghurt 25k, ini juga cukup segar cocok buat melegakan tenggorokan.

Malam malam pas Bogor di guyur hujan, pengen bakso hangat, akhirnya pesan via aplikasi online. Butuh sekitar setengah jam, pesanan sampai.

Saya beli Bakso Daging (21.5k), baksonya sendiri ngga terlalu lembut, pas dibelah isinya daging cincang, wangi dan gurih, kuahnya biasa aja, tapi sambalnya pedas enak.

Bakso Super Urat (21.5k) kurang lebih sama, tapi teksturnya lebih lembut.

Yang justru agak aneh Mie Yamien-nya (26.5k), mienya pakai mie kemasan cuma dikecapin dan bumbu, jelas ngga menyatu rasanya. Tekstur mienya juga agak kaku, lebih baik order baksonya aja deh beneran.

Jajanan seribu umat apalagi kalau bukan mie ayam, kali ini saya delivery mie bangka yang cukup populer di area bogor barat.

Dari segi harga sedikit agak mahal dari mie ayam bangka langganan saya, jelas terlihat dari porsi juga rasanya.

Mie Ayam Bakso Pangsit (33k)
Tekstur mienya agak lengket, bentuknya ngga keriting tapi juga ngga lurus, bumbunya pas, ayamnya kecoklatan karena kecap. Nah pangsit rebusnya cukup enak, lembut, licin dan isiannya ayam berbumbu.

Kwetiaw Ayam Pangsit (33k)
Kurang lebih sama dengan mie ayamnya, porsinya pas kalau lagi ngga lapar berat, oily, tekstur kwetiawnya lumayan lembut.

Pangsit Rebus (28k)
Sama dengan pangsit yang ada di mie dan kwetiaw ayam, dilengkapi bawang goreng juga caisim, kuahnya cukup segar.

Pempek Kulit (16k)
Ini kurang sesuai ekspektasi saya, pempeknya garing dan agak keras, asin dan rasa tepungnya lebih mendominasi ketimbang ikannya. Cukonya sendiri terlalu asam buat saya.

Dari nama tempatnya aja udah menarik ya, saat kita diwajibkan jaga jarak di tengah pandemi, restoran dengan suasana outdoor tentu jadi sasaran utama pecinta kuliner.

Menuju kesini cukup mudah, ngga jauh dari pintu tol keluar ciawi, papan nama kecil ada di kanan jalan sebelum tanjakan menuju Ngopi di Sawah. Setelah mentok di pagar hitam, dibalik itulah ada restoran besar.

Konsep antrian kurang jelas, meskipun jam buka udah lewat, pengunjung dikumpulkan di parkiran, ngga boleh turun dari mobil, lalu di data sama security nama dan jumlah pengunjung.
Saya kira ini data buat tempat duduk, ternyata bukan, di gerbang menuju restoran pengunjung harus daftar lagi ke staff resto dan masih waiting list.
Setelah menunggu kurang lebih setengah jam, saya baru dapat meja dan ternyata mejanya tetap berdekatan meski meja di area lain banyak yang kosong.

Dari segi tempat oke, sepetak sawah yang jadi pusat perhatian berada di tengah seating area gazebo dan joglo.

Saat order sudah pukul 12 lebih, menu makanan banyak yang belum ready. Pesan seadanya, tapi tetap ada menu yang ketinggalan dan harus ditanyakan berkali kali.

Lontong Cap Sawah (47k)
Cukup enak dengan isian komplit, bumbunya juga medok, recommended. Yang kurang hanya kerupuk/empingnya aja, alot!

Nasi Goreng (28.5k)
Nasinya pera, bumbu kurang terasa malah cenderung hambar.

Pisang Goreng (16k)
Ini juga oke, pisangnya asem manis tapi tepungnya renyah dan karena potongannya cukup besar jadi makan satu aja udah kenyang.

Tempe Mendoan (16k)
Ini pesanan yang setelah satu jam baru datang, kondisinya tentu saja hangat karena baru di goreng setelah lupa di buat.

Air Jahe Sereh (13k)
Minuman ini lebih cocok buat sore hari, meskipun rasa jahe dan serehnya samar samar tapi masih oke.

Teh Desa (12k)
Tersaji didalam gelas kecil, untungnya kecil karena rasanya bukan sekedar tawar, tapi pahiit.

Kedai Se'i Kupang ini letaknya satu bangunan sama hotel red doorz, pas PPKM Darurat ini hanya melayani takeaway dan pesan antar aja.
Di area depan kosong, ternyata ordernya di resepsionis hotel, ruangan kecil kaya pos satpam.

Setelah order, saya sendiri nunggu di mobil dan pesanan diantar kemudian.

Nasi Se'i (32k)
Pilihan menu ini bisa di buat bento, rice bowl atau plate. Saya pilih bento supaya mudah makan di mobil. Nasinya pulen, Se'i nya kurang empuk tapi rasanya enak, oseng daun pepaya juga enak, pedas dan potongannya halus jadi mudah dikunyah. Sambalnya asam pedas, wangi dan kuah pelengkapnya gurih asin.

Se'i Sapi Platter (50k) porsinya juga cukup banyak 80gr, lengkap dengan osend daun pepaya, sambal dan kuah. Ini khusus saya bawa pulang.

Sebetulnya pesan Se'i Bose Fajitas (42k) juga, tapi keburu disantap sama anak saya jadi ngga sempat foto. Menurutnya fajitasnya enak, menu ini dilengkapi corn bose alias jagung Bose pulut khas NTT, kaya jagung pipik rebus tapi udah mengembang, dikasih fla putih yang asin manis gurih, unik.

Gerai terbaru salad point ini terlihat mungil dari tampak depan, setelah masuk ternyata selain ada salad bar juga tersedia tempat duduk yang bisa menampung sekitar sepuluh orang.

Saya pesan:
Roll Veggie (60k)
Sayurannya cukup segar, bentuknya juga rapih, untuk takeaway di kasih sarung tangan plastik supaya memudahkan kita saat menyantap roll veggie ini. Untuk proteinnya pakai beef kemasan, asin dan dari potongannya terlihat sekali seperti kornet. Dressingnya cukup enak, kalau di rasa rasa mirip antara sesame dressing, peanut butter dan chilli sauce.

Caesar Salad Wrap (75k)
Ukurannya cukup besar, saya pesan pakai tomato tortilla, berwarna merah. Isian cukup padat karena pakai croutons, sayuran segar, dressingnya terasa, untuk protein pakai chicken dan beef, ayamnya sendiri berbentuk potongan kecil-kecil, sementara beefnya sama dengan yang di pakai roll veggie cuma bentuknya udah dihancurin.

Green Hero (30k)
Juice yang terbuat dari sayuran dan buah, kalau ngga salah basicnya horenzo dan lemon, encer, cenderung hambar.

Udah tau agak lama kalau dear butter buka outlet di taman budaya, tapi baru mampir setelah lihat postingan teman yang bilang antriannya panjang. Nah sering lewat dan lihat sepi saya pikir ga ada antrian, ternyata antriannya sampe besok ya hahaha.

Akhirnya pesan Croffle 9 pcs (80k), pesan pagi diambil besok sore, lama juga. Tekstur Croffle cukup renyah kalau baru diangkat, sedikit manis dan ngga buttery seperti yang saya idamkan. Kalau udah agak lama jelas agak alot dan lengket karena bagian luar croffle memang di kasih gula.
Tapi untuk harga satuan kurang dari 9ribu masih worth it, yang ngga wajar antriannya, harus datang, ngga menerima pesanan via tlp, kecuali by wa ke owner-nya langsung, itu pun katanya kalau kebagian.

Untuk saucenya ada beberapa macam, saya udah pilih, tapi saat ngambil pesanan katanya ngga ready, ya sudah diganti sama rasa yang lain, cukup enak, rasanya kurang lebih mirip selai di kasih cream cheese.

Strawberry cream cheese (6k)
Choco Crunch (6k)
Blueberry (6k)