Darsehsri

Beberapa hari jelang PPKM, Tanmu coffee membuka gerai pertamanya, di area sentra kuliner pajajaran indah. Konsepnya cukup menarik, memaksimalkan pekarangan rumah, baik untuk tempat duduk outdoor beratap pepohonan maupun semi outdoor beratap fiber glass.
Pemilihan warna hijau tosca juga dirasa tepat karena selain sejuk di mata juga terlihat menyatu sama ambiance Tanmu.
Sementara untuk coffee bar berada di dalam sebuah ruangan, berlatar sebuah pohon besar, keren.

Pesanan saya untuk di takeaway siang itu :
Blaze Of Glory (35k)
Mocktail coffee segar, cold brew yang di blend dengan syrup strawberry bikin mata melek. Terlebih ada sekuntum edible flower cantik menghiasi bagian atas minuman, kalau tidak salah ini jenis bunga zinnia/bunga kertas, ah hal kecil begini justru bikin happy dan mood booster.

Pangsit Popcorn (35k)
Cemilan ringan, pangsit kecil kecil banget dengan isian daging ayam, enak gurih, diberi pelengkap berupa saus asam pedas, enak.

Kalau ngga salah mengartikan, Laluasa berasal dari bahasa Sunda, yang artinya leluasa, hanya beda satu huruf vokal ya dengan bahasa Indonesia.
Sepertinya Laluasa Coffee ini salah satu coffee shop yang difavoritkan banyak orang, terutama penduduk sekitaran daerah Puncak-Cipanas.
Saya sendiri sepertinya bakalan sering mampir kalau lagi trip ke arah sini.

Menempati sebuah rumah dengan aksen kayu di bagian fasad, seating area indoor luas, berdampingan sama coffee bar dan mini stage.
Di bagian belakang ada musholla mini lengkap sama toilet.
Mau duduk di dalam atau di luar sama sama nyaman karena disini ngga perlu pendingin ruangan, udara puncak adem banget, untungnya pas datang lagi turun hujan malah jadi ngga terlalu dingin.

Menu yang ditawarkan cukup bervariasi, selain kopi dan kudapan, juga ada menu makanan berat. Dari sisi harga, sangat affordable.

Mengintip koleksi Beans yang di pajang dekat meja kasir, suami saya tertarik buat pesan V60(20k). Kalau ngga salah pakai beans Cikuray keluaran roastery Cipanas.

Saya sendiri pesan mocktail coffee bernama Laluasa Breeze Ice Coffee (22k), akhir akhir ini lagi suka banget sama mocktail coffee dan Japanese.
Breeze Ice Coffee bercita rasa segar, aroma buah buahan dan hint mint di akhir sesapan.

Sosis Bites Mozzarella (18k) di pesan buat cemilan sore itu, beruntung cuma pesan seporsi, ternyata ukurannya besar besar. Sosis dan mozzarella berbalut roti dan tepung panir, jelas enak, apalagi disantap saat masih hangat.

Wah nyesel baru tau brand ini setelah iseng cari bakery baru karena bosen sama yang itu lagi itu lagi.
Ternyata Sayagi punya roti enak enak dengan harga terjangkau, tapi sebetulnya Sayagi sendiri mengklaim sebagai cheesecake specialist.

Rasa penasaran saya terbayar, saya pesan Petite Cheesecake (200k) yang berisi empat mini cheesecake, ada Key Lime Cheesecake Pie, original, matcha dan coklat. Semuanya enak, yang bikin ketagihan karena cream cheesenya ngga enek, tekstur pienya juga renyah.

Beralih ke roti-rotian, beberapa jenis roti yang saya beli hampir semuanya umbi bun. Teksturnya padat tapi lembut, isiannya enak enak, mulai dari kurma cheese, double chocolate, cream cheese, peanut dan lain sebagainya.
Tapi ada yang wajib kamu order kalau beli roti di Sayagi dan ini favorit saya banget, KEY LIME CREAMCHEESE BROWNIES BUN, the best banget.

Selalu rame dimana pun kopi nako buka gerai, yang terbaru di taman budaya sentul. Konsepnya tetap sama, bangunan mengerucut segitiga udah jadi ciri khasnya. Seating area outdoor memanfaatkan rindangnya pepohonan sekitar, bikin betah nongkrong, sayangnya saya datang saat masa PPKM, jadi hanya bisa takeaway atau delivery saja.

Pesan Rice bowl lidah (29k) extra telur ceplok (7k), ini super recommended deh, nasi pulen dengan topping lidah sambal mercon dan tumis buncis, pas lapar, makan olahan pedas plus enak emang nikmat banget. Potongan lidahnya cukup banyak, sayurannya juga pas ngga overcooked.

Minumya pilih Asam Kaktus (29k), segar banget, perpaduan cold brew, Apple, rose, agave.