Darsehsri

Menggenapkan postingan review saya ke 2500 di Pergikuliner, kali ini mau membahas brand makanan siap saji yang katanya rendah kalori.
Jadi di setiap menu Fasfit tertera total kalori, jadi kita bisa tau berapa kalori yang bakal kita santap.

Untuk menu paket nasi, nyobain DFC super special, satu porsi dilengkapi brown rice, tempe steak, fried chicken dan scrambled egg. Brown rice teksturnya agak kering, jadi agak seret di tenggorokan pas makan, bulir nasinya besar seperti nasi merah tapi seperti dibumbui. Untuk fried chicken, daging yang dipakai daging dada ayam, kering, agak keras tapi bumbunya enak, lebih enak disantap pakai sauce-nya yang mirip sambal bangkok tapi pedas. Tempe steak agak unik, kaya bukan tempe karena sudah berbalut tepung dan bumbu mirip bbq.

Sementara menu burger sekilas mirip burger pada umumnya, tapi ternyata bun yang dipakai wholewheat bun, dagingnya juga tanpa lemak dan keju yang digunakan juga rendah lemak. Dari ketiga burgernya yaitu Diet O fish, Beef Mac dan Beef Truffle Mac, saya paling suka yang diet O fish, semua terasa pas, baik ikan balut tepung, keju dan bun juga sauce tartarnya terasa ngeblend di mulut. Sementara untuk burger dengan isian daging sapi, sedikit terasa lebih asin. Pelengkap yang juga enak buat dicemilin, sweet potato fries alias ubi goreng, berbalut tepung dan seasoning, ubi terasa manis dan asin, cocok dicocol ke sauce-nya yang pedas.

Lagi suka sama dessert satu ini, salah satu alasannya karena disini jual yang ukurannya kecil, jadi pas buat saya santap saat craving dessert, karena kalau ukurannya besar malah nyisa nyisa dan males buat makan lagi. Tapi kalau suka yang ukurannya besar juga ada kok.

Varian Mini Dessert (9k) cukup banyak, hampir semuanya enak, saya paling suka yang tiramisu, milo dan matcha green tea. Selain ukurannya pas, manisnya juga pas, ngga enek.

Tape Cake (29k)
Ukurannya sedang, setengahnya ukuran cake yang umumnya dijual di pasaran, jadi ini pun ngga kebanyakan, pas beli bisa untuk sharing. Teksturnya agak basah, saya kurang suka, lebih suka Banana Cake (25k) yang mirip bolu pisang jadul, manis tapi ga enek, agak lembut tapi ngga basah banget dan ngga bau kayu manis, itu yang paling penting buat saya.

Pie Brownies (30k)
Cemilan yang dijual satuan juga dijual dalam per box, pie crust renyah tapi isiannya brownies lembut, suka banget. Dark chocolate-nya juga terasa pekat di lidah, cocok sama selera saya.

Menarik, coffee shop yang terbilang baru ini letaknya di area sudut outdor mall yang ngga terpakai. Dari luar tampak agak rimbun karena pepohonan, ternyata di area Kopi Baron-nya sendiri memang cukup asri, banyak pepohonan dan area tempat duduk dibuat nyaman dengan pemandangan hijau.

Pesan makanan langsung di kasir lalu pesanan akan diantar ke meja oleh staff. Sayang sekali kasir kurang menguasai informasi soal menu, jadi waktu saya minta rekomendasi kopi susu yang creamy jawabannya Kopi C (17.5k) yang ternyata pekat dan lebih mirip kopitiam.

Setelah nongkrong lama, lalu lihat salah satu flyer di sudut soal kopi
Einspanner (35k), terlihat creamy dan bener aja pas diorder jauh lebih enak dan creamy di banding kopi C.

Untungnya kedua menu makanan yang saya pesan bareng teman semuanya enak. Pisang Goreng Gula Aren (23k) selain renyah juga manis pisangnya.
Combro+ice tea (25k) juga oke, combronya kecil kecil tapi oke banget, pedas manis.

Kalo lidah udah ngidam makan daging, yang dipikiran cuma steak. Tapi di bogor steak house ngga banyak pilihan, biasanya kalo lagi di mall pilihan jatuh ke pepper lunch, udah tau ngga pernah failed kan.

Paling sering order Rib Eye (150k), tender, ngunyah jadi lancar kan, biasanya pas baru ditaruh diatas hot plate ngga lama saya angkat karena takut matang, paling di taro ke hot plate lagi sebelum disuap, supaya kematangannya (medium) tetap terjaga. Sayurannya segar meskipun ala kadar, nasi pulen hangat, minum juga lemon tea seger.

Pelayanan cepat, tapi kenapa staffnya ngga pada ramah ya pepper lunch ini?😔

Enak tapi mahal, kira kira tiga kata itu yang menggambarkan bruule bomb ini. Beli yang ready to eat 90rb/pax dapat cocolan dan cabe keringnya yang pedas dan kok bisa enak begini yaa. Kulit luar kering tapi pas digigit pecaah, tasty dan ngga enek, beneran ini enak banget.

Staffnya ramah, disini disediakan kursi juga buat pengunjung meskipun konsepnya seperti booth.

Starbucks yang kehadirannya sempat jadi perhatian saya karena termasuk cepat proses renovasi sampai openingnya hahaha, lewat jalan ini hampir tiap hari jadi agak takjub karena kurang dari sebulan udah buka.

Kapasitas tempat duduk banyak, cukup pintar memanfaatkan lahan yang ngga terlalu luas, tapi sayangnya smoking area di belakang panas karena ternyata tertutup jendela, agak kurang ventilasinya kalau menurut saya.

Pesan Earl Grey Latte, pilihan minuman ringan yang pas banget kalau lagi kehausan. Salah satu minuman favorit saya di Starbucks, teh favorit di campur susu, yum!

Teman saya beli orange juice dalam kemasan botol, ini lumayan segar. Untuk cemilan sengaja pilih stroopwaffle, udah lama kangen aroma coklat dan kayu manis lembutnya.

Naked ramen baru aja membuka cabangnya di aeon mall sentul city, interior dibuat meriah, penuh lampu warna warni ala street food di jepang.
Baik dine in atau pun takeaway kemasan ramen dalam cup plastik, cup-nya lumayan besar jadi gampang saat ramen diaduk ngga tumpah-tumpah.

Tekstur ramen cenderung padat, satu cup mengenyangkan, karena dilengkapi topping, pilihannya banyak, menu yang saya cobain Truffle Maker, Samyang dan Plant based. Ketiganya enak semua, tapi paling suka sama yang truffle maker, terasa lebih gurih dan aromanya cukup kuat.

Sedikit agak sulit mencari letak Umbi Tea & Coffee Bar, letaknya bersebelahan sama aeon mall, agak tersembunyi di dalam area pertokoan tanpa papan nama dan dari luar lokasi terlihat seperti area kurang terawat, banyak ilalang dan hanya ada gerbang tiket parkir aja.
Cara mudahnya ikuti aja maps yang ada di bio instagramnya, udah beres ngga akan nyasar.

Umbi saat ini menjual cake, pastry dan beberapa menu makanan berat, nantinya akan ada bakery dan menu lainnya, begitu info dari ownernya.

Varian cake yang tersedia setiap harinya berbeda, beberapa sempat saya cicipi dan cukup unik, agak beda dari yang biasa saya temukan di cake shop lainnya.
Contohnya Paris Breast (40k) pastry berbentuk lingkaran besar yang penyajiannya diiris seperti cake, renyah dengan isian walnut cream, manisnya pas, cocok pairing dengan coffee atau pun tea.
Ada juga Baklava Crepes Cake (80k) yang di setiap layernya bertabur kacang pistachio, rose petals, honey dan rose water. Unik, perpaduan manis dan wangi, cocok buat yang suka kudapan manis.

Menu lainnya yang wajib di coba, ada Laksa Singapura (67k) kalau biasanya laksa identik sama rasa kunyit yang kuat, lain halnya dengan laksa disini, kuahnya creamy, gurih dengan seasoning rahasia ala Umbi, toppingnya pakai udang segar, fish ball, telur, angel hair dan toge.