Darsehsri

Sempat viral di sosmed soal kehadiran Holywings di bogor, akhirnya buka kembali di awal februari ini. Dengan tagline “Simon Jangan Bohong” tertulis di
sebuah bangunan berfasad kerucut segitiga.

Saya udah reservasi h-1, itupun masih dicegat di area gerbang masuk, dengan alasan baru buka jam 6, tapi marketing yang menghubungi saya bilang jam 5 harus udah di tempat, gimana dong? Hehe.
Sepertinya dari pelayanan belum maksimal, pengamanan memang cukup ketat, kru banyak di sekitar area depan.

Yang membedakan holywings cabang bogor dengan puluhan cabang lainnya, katanya disini family friendly, pas datang banyak juga yang bawa anak kecil bahkan bayi. Kalo menurut saya jangan lebih dari jam 6 deh kalo mau bawa anak kecil, ruangan non smoking tetap aja kecium bau rokok.

Menu yang ditawarkan kebanyakan menu western, ada juga menu lokal hanya saja presentasinya dibuat lebih menarik, bahkan ada sego babat dan pentol segala, lokal banget. Disini juga tetap menjual menu alkohol tapi dibawah 5%.

Saya pesan Wagyu Sirloin MB 5 (380k) tersaji diatas piring kayu besar, dilengkapi french fries, sauteed mushroom dan grilled tomato. Saucenya pilih brown peppercorn sauce karena kata staffnya pedas.
Dagingnya berlemak dan lembut, enak, french fries renyah ngga ada lawan, potongan besar dan seasoning-nya juga enak, sauce-nya ngga sepedas yang saya bayangkan.

Chicken Nanban (45k) recommended, potongan ayamnya banyak, renyah banget dan nanban sauce-nya melimpah juga tasty.

Es Nona Colada (58k) jadi pilihan minum saya selain air mineral, milkshake asam segar beraroma cocopandan.

Coffee shop di tengah kota bogor, posisinya dekat macaroni panggang, menempati sebuah rumah bergaya vintage, dulunya cupcake house.

Area tempat duduk luas, ada indoor dan outdoor. Kalo indoor konsepnya simple dan nyaman, coffee bar sekaligus kasir juga cukup besar mengisi sudut area indoor. Kalo outdoor-nya cakep banget, luas dan terbagi jadi beberapa area, ada area teras, patio bahkan area central dibawah rindang pepohonan. Tersedia juga musholla cewe dan cowo terpisah, toilet bersih juga dua di area outdoor ini.

Pelayanan oke banget, staff ramah dan sigap, selama nongkrong lihat staff seliweran bersih bersih terus.

Pilihan minuman kopinya cukup variatif, manual brew dan japanese-nya cukup enak. Di kunjungan kedua sempat mencicipi kacang ijo cream, ini terlalu manis buat saya dan tercium langu, hot chocolate pesanan teman juga biasa aja, kalo dessert-nya Apple crumble tersaji hangat padahal atasnya pake ice cream, jadi cepat meleleh deh, rasanya juga kemanisan.

Tematik resto dengan konsep tropical design, dari luar udah keliatan cakep. Area parkir luas, tapi tetap aja ngga bisa menampung kendaraan pengunjung yang membludak.

Belum bisa reservasi, jadi sebaiknya datang ngga lama setelah jam buka, makin siang makin rame.

Masuk ke area resto langsung disuguhi pemandangan mirip pantai, pohon kelapa nyiur melambai, kursi meja pakai atap rumbia, lantai berpasir dengan pool menghadap bar yang dihiasi jejeran ayunan.
Ada juga area indoor ber-AC, disini meja kursi kebanyakan dibuat untuk grup, cantik dengan hiasan dinding bohemian.

Melewati tangga dengan lantai mozaik, menuju lantai 2 berupa rooftop dengan kursi dan bean bag disana sini, tapi kalo cuaca masih sering hujan lebih aman pilih duduk di semi outdoor aja, masih ada atapnya.

Nyobain beberapa menunya :

Tom Yum with Lobster
Porsi lumayan banyak, ada satu lobster yang di belah dua sebagai topping. Kuahnya medok, seger tapi meski request pedas tetap kurang pedas karena kuahnya yang asam. Tekstur rice noodle-nya kurang lembut, daging lobsternya lembut, masih cukup segar.

Cheese Pizza
Sebetulnya yang direkomendasikan pizza tutupnya, tapi karena lagi pengen banget yang cheesy jadi pesan yang ini. Dengan thin crust, topping keju yang cukup melimpah bikin melaju buat ngunyah, enak.

Egg Benedict
Dari sisi plating udah oke, rasa topping juga enak, tumis bayam, smoked beef yang terguyur poached egg saat dipotong, tapi sayangnya roti yang dipake aneh, mirip pao tapi kerasnya bukan main, sampai susah buat dikunyah karena padat kena rembesan topping.

Coconut’s Iced
Es kelapa yang disajikan cukup menarik, jadi serasa kaya lagi liburan di pantai nih.

Jack Daniel’s Tea
Minuman pesanan teman saya, katanya rasanya seger ada sensasi mint-nya. Kata staffnya ini hanya essence aja yang menyerupai jack daniel.

Resto AYCE baru di senayan city, decornya apik, terlihat mulai dari depan hingga ruangan dalam, pelayanan juga oke. Makan disini ngga perlu khawatir, alat grilled sudah modern, ga ada asap sama sekali, jadi aman baju ngga bau asap.

Pilihan menu ada tiga macam:
Classic Boss 235k++
Serious Boss 395k++
Big Boss 495k++

Saya dan teman teman pilih menu serious boss karena di menu ini ada lidah sapinya.

Appetizer pilih edamame, lanjut wakame salad dan wakame soup. Wakame soup recommended, potongannya lebar lebar, kuahnya juga enak.
Menu agemono, pilih chicken nanban, sauce-nya kurang enak dan tekstur ayam gorengnya agak keras.
Pilihan daging untuk menu ini, ada sekitar 17 menu beef, 8 menu beef tongue, 2 menu chicken juga pelengkapnya ada menu grilled appetizer, ada squid on stick juga lho.

Untuk daging hampir semuanya enak, terutama karubi momitare sauce dan diamond harami. Tekstur daging empuk, terlihat marbling
dan tanpa sauce udah enak banget.

Kalo menu ayamnya standar aja, malah yang korean spicy chicken ayamnya kurang fresh.

Menu Beef Tongue semuanya enak, irisannya cukup tebal, agak chewy tapi dipakein sauce apa aja enak.

Untuk dessert ada dua macam milk pudding dan vanilla ice cream, karena ide teman minta di gabung keduanya, wow jadi enak.

Yang sering melintas di jalan pandu raya pasti udah ngga asing sama area sini, Kafeien berada di lantai dua, bersebelahan sama mini market.
Sedikit tersembunyi karena cuma papan kecil putih yang jadi penanda keberadaan coffee shop yang bisa dicapai lewat anak tangga besi ini.

Ternyata tempatnya asyik juga buat nongkrong, ruangan berpenyejuk udara dengan bar mini yang tertata apik, beberapa lukisan karya owner coffee shop ini pun terpajang di dinding. Tidak ketinggalan, deretan coffee beans kemasan dan produk thrift juga tersedia disini.

Saya dan teman berkesempatan mencicipi menu- menu disini yang asyik buat nongkrong.
Untuk minuman ada Irish Coffee dan Signature Kafeien yang cocok buat penyuka coffee susu yang ngga bold dengan krim mendominasi.

Yang mengejutkan justru ada menu Sate Taichan disini, satu porsi isi 10 tusuk dengan sambal medok, pedas tapi ngga terlalu oily, enak, sambelnya ngga bikin gatel tenggorokan, tekstur daging juga lembut dan marinasinya cukup oke sehingga daging ayamnya ngga amis.

Menu lainnya cemilan yang lagi hits, croffle with choco crunchy, ini oke banget buat teman ngopi. Kalo lebih suka coklatnya di cocol ketimbang dioles, tinggal request aja kok, staffnya ramah-ramah.

Cabang kedua sushi kawaii, letaknya di area taman budaya, tepatnya di belakang resto eat & arrow. Mungil dan homey, area outdoornya dinaungi pohon rindang. Bagian atap depan sama dengan cabang pertama kawaii, ada aquarium besar tapi sayang ikannya kurang kelihatan karena airnya terlalu keruh.

Rasa makanan enak, cuma sedikit berbeda aja buat rasa Maguro Canape Roll, kurang tasty dan chilli oilnya ngga sepedas waktu pertama beli.
Untuk Ramen dan Salmon Roll-nya enaak, dua menu ini juga jarang absen kalo saya ke kawaii.

Mampir lagi ke cafe favorit saya yang menjual aneka healthy food enak, kali ini bertiga sama teman menikmati beberapa menu baru, ada juga menu lama yang tetap jadi kesukaan saya.

Sama dengan kunjungan pertama saya, kami pilih tempat duduk di lantai dua dengan jendela luas, sempat juga melihat lihat ke lantai tiga rooftop yang penuh tanaman hijau, dilengkapi ruangan indoor yang bisa disewa buat acara khusus, seperti arisan, ulang tahun dan lain sebagainya.

Kini nutrisi punya Pang! alias pagi ngopi di mulai dari pukul 08:00 setiap sabtu dan minggu.

Beberapa menu yang sempat kami nikmati :

Smoothie Bowl Naga Merah dan Tara Tropika, wah kalo ini menu favorit saya, smoothies segar dengan topping meriah. Naga Merah dan Tara Tropika hanya beda di buah yang di blender, kalo Naga Merah tampil memikat berwarna merah tentunya, terbuat dari buah naga dan pisang yang diblender sedangkan Tara Tropika dari buah pisang dan mangga, untuk topping hampir sama berhias potongan buah pisang, coconut flakes, pumpkin seed, granola dan taburan chia seed, hanya saja Tara Tropika diberi tambahan konyaku, menu ini segar bukan main, cocok dinikmati kapan aja.

Sekepal Nasi Tuna wajib dicoba kalau kemari, onigiri dari nasi merah legit dengan isian tuna yang agak pedas, nikmat dan mengenyangkan banget, ngga perlu side dish apapun, udah enak banget.

Kalau lagi pengen ngemil yang asin gurih, bisa pilih sepotong kentang, bertabur parsley dan wangi olive oil, pelengkapnya ada secawan mayonaise dan saus sambal.

Lain cerita kalau butuh teman ngopi yang mengenyangkan juga sehat, ada Panekuk Oat dengan taburan cinnamon dan garnish buah strawberry dan pisang, unik dan enak.

Menu menarik lainnya ada Sepotong Ubi, sekilas mirip cookies tapi ini ubi kukus lembut dengan isian cheese dan taburan wijen, manis dan lembut cocok buat pendamping minuman apapun.

Menu baru lainnya disini buat yang pengen nongkrong tapi tetap sehat, ada Turmeric Latte yang bold tapi asli enak banget, pakai susu kedelai, the best lah ini.

Matcha Latte juga ngga main-main, bold dan wangi matcha-nya tercium, pecinta matcha merapat ya.

Terakhir ada Latte yang tampil rapih dengan Latte art, kopinya bold tapi ngga bikin asam lambung naik, cocok ini buat jadi pelengkap breakfast atau pun brunch.

Resto sekaligus merangkap coffee shop di area taman budaya, Kasima membuat terkesima pengunjung. Bangunan berwarna putih terdiri dari dua lantai dengan rooftop cakep, menawarkan view pegunungan.

Kapasitas tempat duduk banyak, selain indoor juga ada outdoor, musholla bersih tersedia di lantai 2.

Disini lebih banyak menu makanan khas Indonesia timur, terutama sumbawa. Saya nyobain Singo Sira, daging berbumbu yang dimasak dalam bambu, berkuah mirip garang asem tapi ini tanpa santan dan tekstur dagingnya empuk juga wangi, mungkin efek dimasak dalam bambu.

Nasi Bira jadi pilihan makan siang saya, porsinya banyak, wangi kecombrang dan daun jeruk, sayang nasinya kurang lembut buat saya.

Pangsit lidah sapi renyah, isiannya lidah sapi dimasak pakai bumbu, daun bawang dan dilengkapi sambal.

Minumnya pilih teh bunga pitaloka, perpaduan teh bunga telang dan orange, seger.