Jabarano Coffee

Kesini karena diajak briefing sama temen buat kerja di Sumsel nanti. Kebetulan lagi gak rame di Sabtu siang. Aku pesen Katsu Mushroom sama Black Hive Honey.

But let's say... rasanya gak pas. Temenku juga pesen nasi katsu teriyaki?, katanya asiiiin sampe dia mukanya peyot-peyot sama gak abis (aku pergi duluan karena ada briefing kerjaan lain sih. Gak tau dia ngabisin atau diabisin temenku satunya). Kalo kata dia saosnya yang asin, aku sih merasa katsunya yang asin, saos bechamelnya agak nolong.

Sama kopinya yang aku pesen, maniiiis. Tapi aku agak wajarkan karena pesen black honey - tapi muaaaanis cok lebih kayak kopi udah manis ditambahin madu lagi, apa madunya 3 sendok makan kali ya. Kata orang Sunda giung, manis yang ada bekasnya di mulut.

Setiap ke sini pasti udah keliatan dari luarnya selalu rame banget, apalagi di jam² lunch atau dinner. Cafe ini buka dari jam 6 pagi sampai 1 pagi! Keren banget pokoknya. Jadi ada menu all day breakfast juga dari mereka yang semuanya looks tempting.

Cafe ini bisa buat semua aktivitas mulai dari meeting banyakan karena ada private room, wfc terutama di indoor karena banyak colokan, atau nongkrong² biasa di area outdoor. Mushola dan area cafenya luas, tapi jalur jalannya kecil jadi takut nabrak² kalo jalan.

Aku di sini coba 3 menu favouritenya. Mix berry milk, tiramisu si nona, sama cuankie khas tasik.

Mix berry milknya seger dan kentel banget, lebih seperti cream teksturnya. Cuma kayanya berriesnya bisa lebih diblend lagi atau disediain sendok kecil karena jujur susah banget ketarik sedotan jadinya harus langsung minum dari gelasnya.

Tiramisu nonna ukurannya lumayan besar, ngga enek dan kerasa banget kopinya. Ga seret, padet juga isiannya.

Untuk tjuankie yang paling pertama jadi fokus adalah ini lumayan ya harganya 35k, kalo sering beli tjuankie pasti ngeh ini harganya lumayan 😅 pas ku lihat memang porsinya besar yaa. Ada macem² batagor kecil, mie, tahu kering, kerupuk lidah, siomay. Kita juga dapet jeruk nipis dan cabe bubuk untuk add ons. Enak dimakan panas-panas. Bumbunya bisa lebih strong lagi untuk kaldunya.

Setelah sukses di Braga dan Pahlawan, kini Jabarano Coffee melebarkan sayapnya ke Laswi. 

Sekilas Jabarano Coffee tampak serupa dengan coffee shop pada umumnya. Setelah diamati, terdapat perbedaan yang mencolok, yaitu menjual cultural identity Jawa Barat. Beberapa nama menu memiliki nama yang sangat Sunda. Interior Jabarano dihiasi dengan karya seni khas Jawa Barat. Program CSR dan merchandise yang dijual juga mengandung unsur Jawa Barat.

Saat itu mencoba pastry (Matcha Monster Croissant, Dark Chocolate Cromboloni, Croissant) dan tiramisu. Berhubung saat itu gerai sangat ramai, diputuskan untuk beli take away. Pastrynya lumayan (8/10), tapi dari segi kerenyahan masih dibawah rata-rata kompetitor. Tiramisu (8.5/10) bukan termasuk yang paling enak, tapi rasa kopinya cukup kuat. Tidak begitu buruk, namun dari segi rasa masih perlu ditingkatkan lagi.

Jabarano Coffee cabang Laswi tidak ramah bagi non-smoker. Lebih banyak tempat duduk di outdoor daripada di indoor. Terbayang betapa repotnya jika hujan turun.

Area pesan berukuran terlalu kecil. Jika sedang ramai sangat sulit untuk bergerak di area sekitar.

Mampir ke Jabarano cabang Laswi ni guys, dan aku cobain ngopi Cappuccino nya. Yapss begitu datang emang rame banget ini cafe nya sampe aku juga dapat nya di teras gitu, yang dimana tetap cozy sihh ambience nya.

Aku order Hot Cappuccino dengan request No Sugar. Overall rasanya sih unik + sedikit membingungkan karena aftertaste nya gapernah aku dapatkan di banyak coffee shop lain gitu, manis tapi pahit entah emang dia kasih gula atau emang beans nya unik.Tapi aku lebih yakin miss sih request No Sugar malah dikasih gula.

Pelayanannya Oke & Ambience nya Cozy walau diterasnya juga.