Mengisi sebuah unit ruko bekas Coef, Stadela Coffee hadir dengan kepemilikan yang baru. Engga banyak perubahan dari segi desain eksterior maupun interior, karena mereka masih mempertahankan penampilan kafe sebelumnya. Hanya letak perbedaan terdapat pada sign age luar maupun didalam, serta satu set kursi sofa yang menjadi best spot disini. Seating area terbagi menjadi dua lantai, dimana lantai bawah yang berdampingan dengan barista merangkap kasir serta dapur, seluruhnya dibuat khusus non smoking.
Bergerak ke lantai atas, seating table terbagi menjadi dua, dimana pada bagian depan khusus untuk smoking area yang menghadap ke arah jalan dan disekat dinding kaca dengan bagian dalam. Pelayanan disini sangat ramah, para pegawai mencoba menjalin komunikasi dengan pengunjung in a good way, bukan yang justru malah mengganggu. Selain ramah, mereka juga cepat dalam menyiapkan pesanan. Pertahankan ya guys.
Engga pake mikir, saya langsung ngincer dan pesen Kopi Gula Aren (Rp.18.000,-) request juga untuk pake cup take away supaya ada logonya pas difoto. Soal rasa, es kopsus mereka cukup manis hampir mirip sama kopi di kenang kenang itu. Teksturnya creamy dilidah, nuansa kopinya pun masih berasa dan ngeluarin karakter asam pekat yang seimbang. Ini sih nyegerin dan bikin pengen nyeruput terus lah.
Berlanjut ke minuman kedua, kali ini ada secangkir Caramel Macchiato (Rp.20.000,-) yang tersaji hangat. Saat disesap lidah saya langsung dimanjakan dengan sirup karamel yang lembut dan engga berlebihan. Setelah itu ada rasa susu yang gurih dan sedikit sentuhan kopi yang sepertinya hampir tidak terdeteksi. Asyik juga sih minuman ini, apalagi kalo lagi kepengen minum yang hangat-hangat dan terasa manis.
Temen ngopi kali ini ada Dimsum (Rp.18.000,-) dengan 4 varian yaitu ayam, udang, smoked beef dan jamur, serta 2 jenis cocolan yaitu saus sambal dan saus blackpepper. Tekstur dimsum nya padet tapi tetep empuk. Rasanya beneran gurih, engga amis, meski semuanya menyuguhkan rasa yang hampir sama. Untuk cocolannya nendang banget nih, terutama si saus blackpepper, pedes ladanya terpampang nyata bukan kaleng-kaleng.
Ga berhenti sampe disitu, perjalanan kuliner saya disini pun masih berlanjut dengan cemilan yang manis-manis. Kali ini saya pesan 2 jenis Roti Stadela (@Rp.10.000,-) dengan rasa krim dan pisang coklat. Tekstur adonan rotinya empuk, lembut dan engga ada aftertaste. Itu tandanya mereka terbuat dari bahan yang berkualitas. Isian krimnya banyak, lembut dan manis susu, jadi hampir mirip srikaya. Kalo yang pisang coklat mah ga usah ditanya lagi. Enak banget, coklatnya banyak, pisangnya juga manis. Mantul deh...