Bakso Solo Samrat

Lihat postingan food blogger di instagram, bakso solo samrat ini membuatku tergiur. Cari-cari deh bakso ini di area bulevard kelapa gading. Agak susah carinya kalo enggak tau persis lokasinya dimana. Tempatnya enggak spesial, standar selayaknya tempat makan bakso biasa. Aku pesan menu Bakso Tenis Rusuk. Pas dateng, hal yang aku pikirin adalah ini gimana cara aku makannya, yang mana dulu yang mau aku makan hahaha saking penuh mangkuknya. Akhirnya aku minta 1 mangkuk lagi buat pisahin rusuknya. Biar ada sela supaya bisa makan. Rusuknya ada 3, baksonya aku lupa ada berapa. Uniknya di sini bisa pake mie kwetiau yang menurutku belum ada di tempat bakso lain. Baksonya enaaaak, kuahnya gurih dan agak kental, rusuknya banyak. Yang kurang di pesananku itu kuahnya cuma sedikit. Harganya memang agak mahal buat seukuran makan bakso. Tapi cukup worth it karena memang memuaskan. Oh iya, semoga tempatnya lebih dibagusin lagi ya. Soalnya super panas dan enggak nyaman buat lama-lama di sini. Dan temanku juga lihat ada tikus lewat di belakang dekat toilet.

Salah satu gerai bakso Solo yang harganya lebih tinggi dibanding gerai lainnya. Biasanya kalau makan bakso Solo, harganya kisaran Rp 15.000 sampai Rp 20.000, tapi harga bakso di sini sekitar Rp 30.000 per porsi. Dengan harga tersebut, kita akan mendapatkan semangkuk bakso yang empuk dan lezat beserta kuahnya yang gurih. Dan satu lagi, kita juga akan langsung merasa kenyang.

Untuk bakso, kita bisa pilih yang campur, di mana kita pilih dua jenis bakso. Seperti yang aku pesan, yaitu bakso tenis (berisi telur), bakso urat, pangsit goreng, mie, dan bihun.
Ini adalah ketiga kalinya aku makan di sini. Sebenarnya untuk kunjungan kali ini aku merasa sedikit kecewa karena rasa kuahnya ga seenak dan segurih biasanya. Bisa dibilang kali ini rasanya tawar.
Untuk tempatnya sendiri termasuk sederhana seperti gerai bakso Solo pada umumnya. Tidak ada AC, biasanya sangat ramai, terutama di jam makan siang. Jadi kamu akan merasa kepanasan dan siap-siap berkeringat ya 

Meskipun harganya cukup mahal jika di bandingkan dengan Bakso lain di Kelapa Gading, tapi tempat ini sudah jadi favorit dari pertama buka. Suka banget sama Bakso urat, bakso biasa, dan bakso tenis plus tetelannya. Kuahnya enak banget... paling juara diantara bakso2 kampung di Kelapa Gading.Kaldu sapinya sangat terasa sekali. Kita juga bisa request untuk tidak pakai vetsin, tapi harus bener2 ditungguin pas si abang lagi prepare pesanan bakso kita.
Nga suka pangsit gorengnya karena terlalu keras dan berminyak. Pesan Es Brenebon + alpukat mestinya pakai duren tapi pas habis durennya. Ternyata kurang Ok, manisnya bukan dari gula merah tapi manis dari susu kental coklat.