Journey To The South

Kalo Tom San Cong pergi ke barat buat mencari kitab suci, kalo gue ke selatan untuk mencari segelas kopi. Karena berpetualang ke seletan itu ga ada habisnya, makanya di selatan Jakarta, tepatnya di daerah Kemang, ada café baru yang cocok banget buat anak Gaul Indonesia. Yaa kalo ga gaul juga boleh kok, mampir kesini.

Café nya ini cukup keren yaa, agak-agak bernuansa club dan bar yang pernah gue kunjungi di Bali. Yaa mirip sih. Dan waktu gue dateng, kondisinya emang lagi rame, tapi meskipun rame, gue masih dapet tempat, ga perlu reservasi dan pelayannya cepet tanggap dan ramah.

Karena emang gue ngerasa kaya club atau bar, makanya gue mesen minuman yang beda. Gue mesen minuman coffee yang namanya Putih. Pas dateng itu minuman warnanya ga putih, melainkan agak-agak hijau cincau yang lebih soft. Dan Putih ini perpaduan dari espresso, lime juice, mint dan soda. Untuk tastenya juga udah kebayang, ada asem-asemnya, dingin, sedikit tertusuk dan menyegarkan. Untungnya rasa espressonya juga ga ilang, masih terasa dilidah dan dihati.

Satu lagi mesen Shaken Lemon, premium tea yang satu ini dengan buah lemon segar, sirup dan black jasmine tea. Masih sama segernya kaya Puith, dan masih ada asem-asemnya juga. Yaa karena emang masih ada lemonnya. Tapi kalo yang ini lebih ringan, lembut, beraroma dan pastinya juga menyegarkan.

Gue juga mesen Bakpao yang isinya 4 pcs, dengan topping yang berbeda, dan bentuk yang berbeda juga. Ada isian cokelat, salted egg, ayam, dan kacang merah. Bentuknya yang lucu-lucu ini jadi sayang banget buat dimakan, tapi ternyata rasanya ini enak banget. Cokelatnya begitu melted, salted egg nya juga ga asin-asin banget, ayamnya juga yang diolah jadi isian chasiu, yang gurih lembut dan sedap. Sama ga ketinggalan juga si redbean yang udah terkenal banget sama manisnya yang lembut.

©prido

Kalo Kera Sakti melakukan perjalanan ke Barat, beda halnya dengan di Kemang yang justru Journey To The South. Yup, ada kafe baru bernama Journey To The South yang tampil sangat modern dengan potongan-potongan garis tegas yang dipadukan pola setengah lingkaran. Unsur kayu yang terlihat simple, membuat kafe ini tampak clean sekaligus nyaman. Engga kalah fancy dengan ambience yang diangkat, pelayanan disini pun ramah, cepat dan informatif. Kombinasi yang sempurna.

Menu pertama yang saya pesan cukup unik, karena diberi nama Putih (Rp.50.000,-) tidak seperti namanya, minuman ini tampil seperti anggur yang biru keunguan. Campurannya terdiri dari lime juice, mint, soda and cold brewed coffee. Saya suka dengan cara penyajiannya yang tampak mahal dengan gelas kristal. Ternyata bukan hanya penampakannya saja yang mewah, rasanya pun seelegan itu. Ada aroma-aroma kopi bercampur jeruk nipis saat saya menyesapnya. Manis tidak berdiri sendiri dalam membangun rasa di indera pengecap, tapi ditemani sensasi sedikit asam menyegarkan dan pekat acidity dari kopi yang mereka tuangkan ke dalamnya.

Pilihan minuman kedua saya senja ini jatuh kepada Shaken Lemon (Rp.37.000,-) yaitu minuman yang diolah dari fresh squeezed lemon, simple syrup and black jasmine tea. Dengan kata lain kita bisa menyebut minuman ini sebagai lemon tea. Tapi bukan sembarang lemon tea, karena tone rasanya engga sepekat biasanya, kadar teh dibuat sedemikian light sehingga terbentuk rasa teh yang lembut. Asam, pekat dan manis datang silih berganti, bukan karena mereka berdiri sendiri, tapi menjadi satu kesatuan yang tetap mengeluarkan karakter masing-masing.

Sebagai teman nongkrong supaya engga flat-flat banget, saya memilih untuk mengajak serta JTTS Pao Platter (Rp.34.200,-) berisi 4 buah pao aneka rasa yaitu chocolate, salted egg, chasiu and redbean. Bentuknya pun unik, ada yang seperti landak untuk isian kacang merah, pria berkumis untuk isian coklat, flat face untuk isian telur asin dan kembang mekar untuk isian ayam. Bahan isiannya enak-enak, berasa banget kalau mereka menggunakan bahan-bahan yang bagus. Saya paling suka sama pria berkumis, lelehan coklatnya itu lho, mampu melunturkan rasa jenuh...

JTTS (Journey to The South), salah satu new comer di daerah Kemang. Letaknya ada di Kemang 10, samping janji jiwa x dan Mcd Kemang. Cukup terlihat dari jalan jadi mudah ditemukannya.

Kesan pertama yang aku dapat ketika masuk adalah fancy dan elegant, coffee shop ini berhasil membuat konsep design yang matang menurutku. Terbagi menjadi 2 area, indoor dan outdoor.

Untuk pemesanan, kalian bisa scan barcode di table masing-masing untuk melihat menunya. Bagi kalian yang pecinta kopi, aku sarankan coba menu kopi disini karena damn it was good! Aku coba manual brew, Puntang dan dibuat japanese. Seger banget! Aku memang suka yang light dan ini pas dengan seleraku.
Selain kopi disini juga ada menu lain kok, makanan berat dan side dish juga lengkap.

Fasilitas disini aman, colokan banyak, kamar mandi harus keluar jadi pake kamar mandi gedung, which is okay bersih banget. Pelayanan juga super ramah dan informative.