Review Pelanggan untuk Taliwang Bali

Jika lagi kangen dengan hidangan khas Bali dan Lombok dan sekitarnya, mungkin Taliwang Bali bisa menjadi alternatif yang tepat untuk bersantap. Dari nama restoran dan taglinenya sudah terdengar Bali banget. 
 
Nah, kebetulan lagi berada di Emporium Pluit Mall, dan Taliwang Bali berada di lantai 4 dan memang lagi kangen Bali dan juga ngidam masakan di sana, tak ada salahnya mencoba. 

Untuk tempatnya sendiri tidak besar tetapi tetap nyaman. Atmosfer disetting bagaikan rumah gubug dari kayu, rotan, dan jerami serta ornamen2 lampu yang semi-modern menghiasi suasana makan di sana.  

Tak pikir panjang memesan beberapa menu di sana. Mulai dari appetizer yang simpel berupa Tahu dan Tempe Goreng. Tahu Goreng sih kayak kebanyakan tahu goreng rumahan yang homey, disajikan dengan sambal cocolan. Tempe juga dibikin seperti Tempe Mendoan yang garing crusty agak gendut dan teksturnya ga lembek benyek kayak tempe mendoan kebanyakan. Terus pesan juga Bakwan Jagung yang enak juga disantap sambil menunggu makanan, meski agak manis mungkin karena jagung yang didapan memang lagi manis-manisnya. 

Oh yah kalau ngemil2 masih belum cukup pas makanan beum datang, para tamu juga bisa ambil aneka kerupuk yang dapat disantap sepuasnya juga dan lumayan jadi teman bersantap makan atau dipakai buat meredakan efek pedas di mulut hahaa.. 

Satu per satu makanan mulai datang mulai dari pesananku Nasi Ayam Bakar Taliwang dengan level kepedasan level 1 (level 3 paling tinggi). Menu disajikan lengkap dengan nasi, urap sayur dengan sambalnya, serta potongan ayam bagian paha dan dada yang mempunyai rasa bumbu yang pedas maknyos dengan tekstur daging yang matang sempurna. Ga menyesal pesan ini soalnya so far ini yang paling aku suka. 

Berikutnya pesan Nasi Ayam Sasak, datang juga dengan nasi dan urap sayur plus sambal, bedanya Ayam Sasak ini merupakan sajian unik yang tidak dapat ditemui di mana pun. Ayam digoreng terlebih dahulu lalu dikasih bumbu tomat dan terasi serta rempah-rempah lainnya jadi menghasilkan ayam goreng renyah dengan umbu dominan rasa asam dari tomat serta agak pahit berempah after taste di mulut. Aku sih biasa aja, suka banget enggak, ga suka juga enggak, middle lah. Yang penting ada pengalaman baru menikmati menu unik ini. Ada teman yang malah suka karena sensasi rasa asam pahit pekatnya itu dimulut. 

Berikutnya pesan menu Nasi Ayam Betutu, yang dari segi penampilannya sangat tidak enak dipandang dengan mata tetapi aromanya sungguh menggoda, rasanya juga sangat light, hangat, earthy, berempah, tidka terlalu pekat nusuk ke mulut bumbu-bumbu rempahnya. Sop Iga Garang Asam Bali juga dipesan, kuahnya enak menghangatkan suasana apalagi kalau disantap bersama dengan kerupuk. Daging iganya sendiri lembut dan ga keras. 

Untuk side dish mencoba berbaga sate seperti Sate Lilit Ayam, Sate Lilit Sapi, Sate Ayam Plecing. Ketiga satenya pun enak tapi favoritku sih Sate Ayam Plecing, balance gurih dan pedasnya. 

Untuk dessert mempermanis suasana pesanlah Pisang Goreng dengan taburan keju cokelat dengan rasa yang gak terlalu manis tapi ada sepetnya sedikit, Tape Goreng yang enak juga, serta Jaje Bali yang merupakan kombinasi 3 dessert yang populer di Bali yaitu ketan hitam, dan pilihan tape dengan parutan kelapa di atasnya. So Yummy! 

Kalau untuk minuman yang paling segar aku pesan Ubud Lush yang merupakan paduan antara kiwi dan leci, dan memang sangat terbukti, menyegarkan dahaga! So impressed dining here, will be back again soon!