Review Pelanggan untuk Wa Chu Want
hawkers bar
oleh Oppa Kuliner (@oppakuliner), 21 Agustus 2019 (5 tahun yang lalu)
Tidaklah heran Wa Chu Want langsung menjadi bahan perbincangan anak muda Jakarta Selatan karena konsep dekorasi yang diusung sangat modern, padahal restoran ini baru berdiri sejak April 2019 kemarin. Beroperasi sejak pukul 6 sore, dekorasi lampu neon mereka mengingatkan aku dengan underground bar yang pernah kukunjungi di Tokyo, Jepang yang simple tapi membawa vibe anak muda yang sangat kental.
Jam dinner akan berakhir jam 9 malam dan selanjutnya konsep bar akan dimulai sampai jam 2 pagi (untuk hari minggu-kamis) atau jam 4 pagi (untuk hari jumat dan sabtu). Reservasi sebaiknya dilakukan untuk kalian yang ingin hadir di atas jam 9 karena selalu full reserved dan ada minimum payment 250 ribu per orang. Jangan lupa kalau mereka tidak beroperasi setiap hari selasa ya. Dekorasi neon berwarna ungu mendominasi bagian dalam Wa Chu Want, jangan lupakan dua mesin ding-dong yang jadi instagramable spot disini. Lampu neon berbentuk bohlam juga menyala di setiap meja makan, sungguh secara dekorasi dan ambience nilai sempurna patut diberikan kepada restoran satu ini.
Pelayanannya pun patut diacungi jempol, tidak ada kesalahan atau complaint yang dapat aku berikan untuk pelayanan mereka. Pelayanannya cepat, staffnya mengerti menu yang disajikan disini dan tentunya keramahan khas Indonesia ada di tempat ini. Untuk makanannya sendiri mereka menyajikan makanan asian fusion yang memadukan hidangan khas asia dengan sentuhan Indonesia di dalamnya. Jujur ada kekuatiran dengan rasa makanan yang dihadirkan di tempat yang terkenal karena tempat instagramable seperti Wa Chu Want. Namun ternyata asumsiku salah karena makanan yang mereka hadirkan jelas berada di atas ekspetasi untuk sebuah bar.
Kita mulai dari menu Urap Jawa Soft Shell Crab (69k), olahan sayuran klasik masyarakat jawa dipadukan dengan parutan kelapa dan soft shell crab ternyata menghadirkan rasa yang menarik juga. Memadukan sayuran khas jawa dengan kepiting yang teksturnya lembut namun memiliki rasa bumbu yang masih Indonesia.
The Duck Chu Need (89k) menghadirkan pilihan menu quarter, half dan whole. Awalnya skeptis kenapa dengan jenis restoran seperti ini, Wa Chu Want mematok harga roasted duck yang pricy. Ternyata aku paham daging bebek yang mereka sajikan memang lembut dan tasty, hanya bumbunya saja yang sedikit kurang legit jika dibandingkan dengan bebek di chinese resto pada umumnya.
BBQ Pork Combo (71k) menjadi pilihan berikutnya dengan menghadirkan samcan dan daging charsiu di dalamnya. Tidak banyak yang bisa direview mengenai makanan satu ini, tekstur samcannya garingnya pas dan juicynya pas. Bumbunya terasa kurang asin jika dibandingkan dengan menu serupa di chinese resto, namun mengingat konsepnya yang bar jujur ini di atas ekspetasiku.
Soto Ayam Kampung (39k) cocok untuk kalian yang setelah hangover di bar ini membutuhkan comfort food untuk relaksasi tubuh kalian. Surprisingly rasa soto ayamnya memilih kuah yang cukup gurih namun tidak terlalu kental dengan potongan ayam dan taoge di dalamnya. Porsinya sedikit terlalu kecil dibandingkan dengan harganya, namun secara rasa cukup pas sebagai comfort food.
Hokkian Noodle (65k) menjadi primadona selama aku makan disini, dengan pilihan daging seafood atau sapi di dalamnya. Teksturnya mienya mengingatkan aku dengan mie hokkian khas medan yang digoreng dengan bumbu yang gurih dan asin yang pas. Dessert Emperor's Mistress (49k) menjadi penutup dengan menghadirkan dessert yang menggunakan biji selasih dan sago pearl coconut dan strawberry ice cream di dalamnya. Rasanya sedikit asam namun menyegarkan di lidah.
Foto lainnya:
Menu yang dipesan: Menu di atas
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
(Lounge)
Reviewer: