Review Pelanggan untuk Mamink Daeng Tata

Datang mendekati waktu Sholat Jumat, dan belum diperkenankan untuk order makanan. Pesanan baru dibuka setelah Jumatan selesai. Untuk yang mau maksi disini hari Jumat, tolong diperhatikan yes?

Akhirnya kami nunggu sambil minum Es Duren, Es Teler, Es Pisang Ijo sambil ngemil Otak Otak dan Jalangkote. Es Duren nya layak dipuji, karena dagingnya tebal dengan kuah susu yang light. Es Telernya lebih mirip Es Alpukat SG karena memakai Sirup tanpa Susu. Jalangkote dan Otak otaknya sih biasa aja.

Kenapa kami rela nunggu? Karena khawatir ngga dapet parkir dan meja, secara tempat terbatas dan posisi di pinggir jalan. Restonya sendiri tipe Outdoor. Sebetulnya disini ada ruangan ber AC, namun hanya dibuka saat weekend.

Setelah cukup lama menanti, datang pesanan kita satu persatu. Nasi Goreng Merah yang isiannya banyak dengan rasa khasnya, adalah menu yang tersaji pertama. Berikutnya adalah Konro yang kuahnya lebih 'light', dan Iga Goreng Dabu Dabu yang sangat saya suka karena dimakan dengan potongan tomat dan cabe yang menjadikan hidangan lebih segar.

Iga Ribs dan Tata Ribs adalah menu yang datang terakhir karena harus melewati proses pembakaran. Bumbunya meresap ke daging, dan dimakan dengan bumbu kacang yang cita rasanya ada hint asam dari tomat hijau (?).

Mamink Daeng Tata Tebet berkesan, karena tempat kami pertama kali makan bareng. Bayangin kaya apa jaimnya :p

Lagipula ternyata banyak menu non daging yang layak untuk dicoba di kedatangan selanjutnya. Seperti Ifu Mie, dan Nasi CapCay kesukaan kami.