Review Pelanggan untuk Warung Boma

Melihat sedemikian viral-nya tulisan-tulisan tentang warung kaki lima yang satu ini, membuat Tim AyookMakan menjejakkan kaki untuk mencicipi langsung bagaimana kehebohan rasa yang disajikan.

Kunjungan pada sore hari selepas pulang kantor menjadi waktu yang pas untuk mengisi perut setelah bekerja seharian, belum lagi suasana hectic dikejar target dateline. Tim AyookMakan memilih opsi MRT untuk menuju lokasi ini, dengan mengambil penurunan di Stasiun MRT Haji Nawi atau Stasiun MRT Cipete Raya, dan dilanjutkan berjalan kaki sekitar 10menit. Beruntungnya pada momen kunjungan di Rabu malam ini tidak sepadat weekend walaupun antrian pembeli tetap menjadi hal yang sudah lumrah di sini.

Menu yang wajib dipesan pastinya adalah 'Nasi Pecal Pincuk' yang menjadi menu utama di warung ini. Nasi putih hangat ditumpuk dengan beragam sayuran (bayam, kangkung, daun singkong, daun kenikir, daun kemangi), ditambah kacang tolo, orek tempe dan serundeng. Setelahnya akan diguyur dengan kuah bumbu kacang yang manis pedas, dan tidak ketinggalan rempeyek udang rebon kriuk ikut menemani.
Untuk lauk-lauk lainnya bisa diambil sesuka hati sesuai selera (dan kantong, tentunya), dimana beragam pilihan tersaji, mulai dari tahu-tempe bacem, telur dadar/ceplok, sate-satean (kulit, usus, hati, ampela, telur puyuh, kikil, dsb), gorengan (tempe mendoan, bakwan) hingga kerupuk.

Warung ini juga terkenal dengan sajian 'Iga Bakar Cobek'-nya, yang baru dimasak setelah ada pesanan, sehingga dari citarasa sudah tentu Woww...

Satu hal yang wajib dilakukan adalah menyiapkan hati dan mental baja saat hendak membayar kepada Mba yang khusus bertugas menghitung dan menerima pembayaran. Kebiasaan di sini adalah seluruh jenis makanan-minuman akan dihargai dengan harga jutaan (alias ribuan, dengan gaya hiperbola).

Sebagai penambah referensi kuliner di daerah Jakarta Selatan, tidak ada salahnya teman-teman AmE-ers boleh singgah di warung makan konsep lesehan dan santai ini.